Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 20 Februari 2019: Hari Biasa VI - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kej 8:6-13, 20-22; Mzm 116:12-13, 14-15, 18-19; Mrk 8:22-26
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.
(1A) Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu (1B) Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"
Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: (2A) "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
(1C) Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka (2B) orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.
Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: "Jangan masuk ke kampung!"
Renungan
1. Proses penyembuhan
Mujizat penyembuhan Yesus kali ini cukup unik, tidak seperti biasanya.
(1A) Yesus ingin mengenal si buta secara pribadi. (1BC, 2AB) Proses penyembuhannya terjadi secara bertahap.
Jika kita merindukan kesembuhan secara jasmani dan rohani, kita juga harus datang kepada Yesus dan mengenal-Nya secara pribadi.
Dalam mengenal-Nya, kita memerlukan beberapa tahapan:
(1) MENDENGARKAN FIRMAN (Rm 10:17 - iman timbul dari pendengaran).
(2) KETERBUKAAN HATI (Why 3:20 - Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya).
(3) MERENUNGKAN FIRMAN (Yak 1:21 - Firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(4) MENJADI PELAKU FIRMAN (Yak 1:22 - hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri).
Tuhan Yesus memberkati.