Pages

Senin, 06 Agustus 2018

Santo Yakobus Tua, Rasul



Murid Yesus ini disebut "Yakobus Tua" untuk membedakannya seorang murid Yesus yang lain, yang juga bernama Yakobus (yang adalah saudara Yesus dan penulis Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru). Yakobus adalah seorang nelayan, sama seperti ayahnya - Zebedeus - dan saudaranya, Yohanes.

Yakobus sedang duduk dalam perahu ayahnya memperbaiki jala ketika Yesus lewat. Yesus memanggil mereka masing-masing, Yakobus dan Yohanes, untuk menjadi penjala manusia, untuk mengikuti-Nya mewartakan Kabar Gembira. Zebedeus menyaksikan kedua puteranya meninggalkan perahu mereka dan mengikuti Yesus.

Bersama Petrus dan Yohanes, Yakobus termasuk 3 murid utama Yesus. mereka bertiga, beroleh kesempatan menyaksikan apa-apa yang tidak dapat disaksikan para rasul yang lain. Mereka menyaksikan Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus, mereka mendaki gunung dan menyaksikan Yesus bercahaya seperti matahari dengan jubah-Nya berkilau-kilauan. Peristiwa ini disebut Transfigurasi atau Yesus Dipermuliakan.

Pada hari Kamis Putih, yaitu malam sebelum Yesus wafat, Yesus membawa para rasul ke taman Getsemani. Dalam Injil Matius dikisahkan bagaimana Yesus meminta 3 murid utamanya ini untuk menyertai-Nya ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Mereka menyaksikan bagaimana Wajah Tuhan menjadi pucat karena duka yang amat dalam. Kemudian titik-titik darah mulai menetes dari kening-Nya. Sungguh, saat-saat yang amat memilukan, tetapi para rasul itu sudah terlalu lelah. Mereka tertidur!

St.Yakobus lari ketakutan ketika para musuh menangkap Yesus serta membawa-Nya pergi. Dan Yakobus masih "bersembunyi" dan tidak ada di bawah kaki salib pada hari Jumat Agung. Meskipun demikian, Tuhan menemuinya lagi pada sore hari Minggu Paskah di kamar atas. Yesus yang bangkit masuk melalui pintu yang terkunci dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Yakobus dan para rasul yang lain mendapatkan damai yang dijanjikan-Nya itu setelah kedatangan Roh Kudus pada Hari Pentakosta.

St. Yakobus memulai kerasulannya sebagai seorang yang suka menurutkan kata hatinya serta berbicara apa adanya. Tanpa sungkan ia meminta Yesus tempat duduk kehormatan dalam kerajaan-Nya. Ia juga pernah meminta Yesus menurunkan api atas desa-desa yang tidak mau menerima Tuhan. Tetapi imannya kepada Yesus sungguh besar.

Walaupun tidak tertulis dalam Kisah Para Rasul dan tidak tertulis dalam tulisan gereja kuno, banyak yang mempercayai Yakobus berangkat menuju Spanyol dan menyebarkan ajaran Yesus di sana. Ia mengadakan perjalanan menuju Galicia, Spanyol; Guimarães, Portugal; dan Rates (kini Póvoa de Varzim), Portugal. Di Rates, ia mentahbiskan Santo Petrus dari Rates sebagai uskup pertama di Semenanjung Iberian.

Berdasarkan Legenda masyarakat kuno di sana, pada tanggal 2 Januari 40, Santa Maria menampakkan diri kepada Yakobus di tepi sungai Ebro di Caesaraugusta, ketika ia sedang menyebarkan ajaran di Spanyol. Maria secara tiba-tiba muncul di pilar, dan tempat tersebut kini menjadi Basilika Bunda Pilar Kami (Basilica of Our Lady of the Pillar) di Zaragoza. Kemudian, Yakobus kembali ke Yudea, dan di sana ia dieksekusi mati pada tahun 44. Kitab suci menulis :

... pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang... (Kis 12:1-2)

Setelah kematiannya, dalam kisah rakyat Spanyol, sosoknya muncul memimpin pasukan Kristen pada Pertempuran Clavijo selama Reconquista. Di Spanyol St.Yakobus dijuluki “matamoros” (Pembasmi Bangsa Moor). Santiago Matamoros!! (“Santo Yakobus Pembasmi bangsa Moor”); Santiago y cierra España ("Santo Yakobus akan bertarung untuk Spanyol") menjadi yel-yel pekikan perang tentara Spanyol selama berabad-abad.

Setiap Martir adalah Persembahan Bagi Gereja

(Sumber : Katakombe.Org).