Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Kamis, 9 Agustus 2018: Hari Biasa XVIII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Yer 31:31-34; Mzm 51:12-13, 14-15, 18-19; Mat 16:13-23
Kamis, 8 Agustus 2019: PW St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Bil 20:1-13; Mzm 95:1-2, 6-7, 8-9; Mat 16:13-23; RUybs.
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: (1) "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya: (4) "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: (2) Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (3) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
(1) Berkat wahyu yang Petrus terima dari Bapa, ia mengakui (1). Dan Tuhan kita berkata kepadanya (2).
Kristus “batu yang hidup” (1 Ptr 2:4) menjanjikan kepada Gereja-Nya yang didirikan atas Petrus itu, kemenangan atas kuasa maut. Atas dasar iman yang ia akui, Petrus tetap tinggal wadas Gereja yang tidak tergoyangkan. Ia menerima perutusan supaya menjaga iman itu jangan sampai gugur, dan supaya menguatkan saudara-saudaranya di dalam iman itu (Luk 22:32).
Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus (3).
"Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:10), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17).
Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner.
Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul (Mat 18:18) dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya (KGK 552-553).
2. Iman - anugrah Allah
(1) Ungkapan Petrus ini mewakili ungkapan iman seluruh umat beriman Kristiani. Mengakui Yesus sebagai Mesias, sebagai Anak Allah yang hidup adalah dasar tumpuan hidup beriman Kristiani.
Tanpa iman kepada Yesus, kita tidak mempunyai pegangan dalam menghadapi pergumulan dan kesulitan hidup.
(4) Pernyataan ini adalah anugerah dari Allah yang diberikan kepada setiap orang beriman Kristiani. Iman kepada Yesus adalah anugerah. Oleh karena itu, hendaklah kita selalu minta dari Bapa agar Ia terus-menerus menambahkan dan menguatkan iman kita kepada Yesus, Putra Allah.