Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Jumat, 13 Juli 2018: Hari Biasa XIV - Tahun B/II (Hijau)
1. Cerdik dan tulus
Lihat, Aku mengutus kamu (1) seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu (2) cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang ...
Renungan:
(1) Akan ada banyak kesulitan dan tantangan yang akan dihadapi. Seorang filsuf menggambarkan manusia bisa menjadi serigala bagi manusia lain. Saling serang, saling terkam, saling bunuh. Oleh karena itu Yesus mengingatkan (2).
Cerdik berarti pandai melihat situasi, tetapi bukan menjadi oportunis (suka mengambil kesempatan dalam kesempitan), atau menjadi culas, memanfaatkan kelemahan orang lain. Cerdik tanpa ketulusan akan menjadi culas, tetapi tulus tanpa kecerdikan akan menjadi bodoh.
Setiap hari iblis menabur ke dalam hati kita dan membuat kita menjadi pesimis dan merasakan kepahitan. Apabila saat ini kita menyesal terhadap apa yang kita alami, kecewa terhadap seseorang yang kita jumpai dalam hidup, jangan biarkan benih tersebut bertumbuh dan berkembang.
Jadi, jangan pernah menyesal telah mengenal seseorang, karena bagaimanapun orang itu telah mengajarkan arti kedewasaan dalam diri kita walaupun sedikit.
- Dari orang yang bersifat keras, dialah sebetulnya yang mendidik kita untuk berani dan bersikap tegas.
- Dari orang yang lembut, dialah yang mengajarkan kepada kita cinta dan kasih sayang terhadap sesama.
- Dari orang yang cuek dan masa bodoh, dialah sebetulnya yang membuat kita berpikir bagaimana agar kita bersikap perhatian terhadap orang lain.
- Dari orang yang tidak bisa dipercaya dan kata-katanya sulit dipegang kebenarannya, sebetulnya dialah yang membuat kita berpikir dan merasa betapa tidak enaknya dikhianati, maka belajarlah untuk menjadi orang yang dapat dipercaya.
- Dari orang yang jahat dan hanya memanfaatkan kebaikan orang lain, sebenarnya dia adalah orang yang membuat kita berpikir bagaimana bisa berbuat banyak kebaikan namun tetap waspada.
Memang sangat sulit menjalankan tugas perutusan sebagai seorang Kristiani, apalagi harus keluar dari zona nyaman dan pergi untuk berbagi iman. Namun apapun yang terjadi, kita harus tetap menghadapinya dengan senyuman dan tetap semangat!
Tuhan Yesus memberkati.