Bagi manusia yang buruk, roh jahat tidak perlu menggoda, manusia sudah sering jatuh melakukan keburukan. Roh jahat cerdik, orang yang baik tidak mungkin di goda dengan cara-cara yang buruk, maka orang baik harus digoda dengan cara-cara yang kelihatan baik dan suci. Orang yang suka jalan pintas, digoda dengan korupsi. Orang yang gila jabatan, menghalalkan segala cara, paling mudah menjelekkan lawan politik.
Ketika manusia dengan alasan kebaikan akhirnya jatuh buruk:
Contoh: seorang bapak yg dengan alasan karena satu arah tempat kerja dengan tetangga perempuan, setiap hari memboncengkan tetangganya itu ke tempat kerja . Istri bapak sudah mulai cemburu, bapak mulai tidak mendengarkan istri, cekcok, akhirnya benar, terjadi perselingkuhan. Setan bertepuk tangan karena telah berhasil merusak keluarga itu.
Ketika manusia dengan alasan yang suci merusak kemanusiaan:
Contoh : Orang suka dan rajin membaca Kitab Suci. Tentu suatu yang bagus sekali. Namun juga berhati-hatilah khususnya bagi para tokoh agama yang seringkali merasa lebih tahu Tuhan dan kitab suci.
Berapa banyak masalah tidak berprikemanusiaan terjadi di dunia dan di Indonesia ini oleh karena alasan agama dan pengutipan ayat suci yang dipakai sebagai rujukan untuk merusak persaudaraan dan kemanusiaan?
Apakah Tuhan gembira dengan hal ini? Atau Tuhan bangga karena merasa dibela? Bukankah Agama dan Kitab Suci itu pertama-tama untuk memuliakan Tuhan? Faktanya bahwa banyak orang sudah menjadikan agama dan Kitab suci sebagai "tuhan " tapi sebenarnya banyak orang telah kehilangan Tuhan sehingga tidak mampu menjadikan agama dan Kitab suci sebagai sarana persaudaraan, perdamaian dan kemanusiaan.
Dalam hal ini Tuhan justru dihinakan dan .....Kembali....Gemuruh tepuk tangan dan jogetan setan karena manusia mengatasnamakan Tuhan, agama dan Kitab suci atau dogma sudah saling berselisih, bermusuhan dan saling membenci....
Sumber :Renungan Selasa 10 Januari 2017 Matius 1:21b - 28, Rm Antonius Budi Wihandono)