Selama 450 tahun Tuhan tidak berfirman, Bangsa Israel menanti-nanti Kerajaan Israel dipulihkan. Kemunculan Yohanes Pembaptis di padang gurun mengingatkan kehidupan masa lalu mereka, yaitu pimpinan dan pemeliharaan Tuhan yang luar biasa.
Marilah kita belajar dari Yohanes Pembaptis (Mat 3:1-12)
[1-2] Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.”
» Ketika Yohanes Pembaptis muncul dengan berseru-seru tentang pertobatan dan Kerajaan Allah, bangsa Israel tertarik untuk mendengarkan karena mereka sudah terbiasa hidup di padang gurun dan kerajaan sorga menjadi hal penting bagi bangsa Israel. Yohanes Pembaptis penuh dengan Roh Kudus sehingga kuasa ucapannya luar biasa.
[3] Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskan jalan bagi-Nya.” »
- Pada jaman Nabi Yesaya, dikatakan “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan” (Yes 40:3).
Allah menuntun bangsa Israel berputar melalui jalan di padang gurun. Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam (Kel 13:17-22).
Pada waktu senja kamu akan makan daging (burung puyuh) dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti (manna). Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai tiba di perbatasan Kanaan (Kel 16).
Padang gurun tempat bersejarah, mengingatkan bangsa Israel akan pimpinan Tuhan.
- Pada jaman Yohanes Pembaptis hanya dikatakan “persiapkanlah jalan Tuhan”
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Rohku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup ... kamu akan menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Allahmu (Yeh 36:26-28).
Sejak kita dibaptis, kita diberi hati nurani yang baik sehingga kita hidup menurut segala ketetapan-Nya dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Nya dan melakukannya.
[4] Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan
» Orang selalu mengira bahwa makanannya adalah binatang serangga “belalang” jenis tertentu yang halal untuk dimakan menurut hukum Taurat. Namun sebenarnya yang dimaksud adalah nama dari suatu tanaman, yaitu pohon belalang dengan buahnya rasanya manis dan mengandung karbohidrat. Tumbuhan ini disebut “Roti Yohanes”.
[5-6] Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
[7] Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
» Mengapa Yohanes Pembaptis mengolok “ular beludak” pada orang Farisi dan orang Saduki? Karena Yohanes Pembaptis tahu motivasi mereka, dan dia menginginkan suatu pertobatan yang sejati.
[8] Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan
» Contoh: mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya; mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian; jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan; jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu (Luk 3:10-14).
[9-10] Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api
» Yohanes Pembaptis memberitakan penghakiman Allah dan undangan untuk pertobatan. Penghakiman Allah terhadap umat-Nya dimulai dari Gereja, lalu orang yang mengerti firman Tuhan. Jika ada umat yang melakukan kesalahan karena dia tidak mengetahui kebenaran, maka pihak Gerejalah yang harus bertanggung jawab.
[11] Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api »
Orang menamakannya Pembaptisan sesuai dengan inti ritusnya: membaptis berarti “mencelup”. Pencelupan ke dalam air melambangkan dimakamkannya katekumen ke dalam kematian Kristus, dari mana ia keluar melalui kebangkitan bersama Dia sebagai “ciptaan baru” (2 Kor 5:17; Gal 6:15) . Sakramen ini juga dinamakan “permandian kelahiran kembali dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus” (Tit 3:5) (KGK 1214-1215).
Air melambangkan kelahiran dan kesuburan hidup yang dianugerahkan dalam Roh Kudus, api melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus (KGK 696).
[12] Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
» Semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum (Yoh 5:28-29).
(Sumber: Warta KPI TL No.128/XII/2014 » Renungan KPI TL Tgl 11 Desember 2014, Dra Yovita Baskoro, MM).