Pages

Kamis, 16 Maret 2017

Cerita mistik Hindu



Ada seorang anak desa yang harus pergi sekolah ke desa lain yang cukup jauh. Ia berangkat pagi-pagi buta dan kembali di waktu senja. Ia harus pergi ke sekolah melewati hutan. Karena takut pergi sendiri. ia minta kepada ibunya untuk diberi teman di jalan. 

Ibunya berkata: "Nak, ibu hanyalah seorang janda. terlalu miskin untuk mencari teman. Mintalah kepada Krisna kakakmu untuk menemanimu pergi dan pulang sekolah. Dia itu penguasa hutan. dia tentu mau menemanimu. kalau kamu minta."

Pagi berikutnya ia memanggil Krisna kakaknya. Krisna datang dan bertanya apa maksudnya. Akhirnya Krisna menyetujui permintaan anak tersebut.

Pada suatu hari semua anak diharapkan membawa sesuatu untuk dihadiahkan kepada guru yang sedang merayakan hari ulang tahunnya. 

Si janda berkata kepada anaknya: "Kita ini orang miskin, nak. Tidak dapat memberi hadiah kepada gurumu. Minta pada kakakmu Krisna untuk memberi hadiah bagi gurumu." 

Anak itu diberi Krisna suatu kan penuh susu. Dengan bangga dibawanya kan tersebut dan diletakkan di dekat kaki sang guru bersamaan dengan hadiah-hadiah lain. Gurunya tidak peduli akan hadiah itu. 

Beberapa waktu kemudian anak itu merengek-rengek: "Aku tidak diperhatikan. Guruku rupanya tidak senang dengan hadiahku." 

Guru tersebut berkata kepada hambanya: "Tuangkan susu itu di ember dan kembalikan kan-nya kepada anak itu agar suasana tenang."

Hambanya menuangkan susu itu di suatu bejana. dan kembali membawa kan. Tiba-tiba ia melihat. bahwa kan itu penuh dengan susu. Sekali lagi dikosongkannya. 

Tetapi sekali lagi kan penuh susu sampai di atas. Ketika guru diberi tahu tentang hal itu. ia memanggil anak itu dan bertanya kepadanya. dari mana ia mendapatkan susu dalam kan itu. 

Jawabnya: "Kakak Krisna memberikan pada saya." "Kakak Krisna? Siapa itu?" - "Ia penjaga hutan," jawab anak itu dengan bangganya, "Ia mengantar saya setiap hari pergi dan pulang sekolah." "Nak," kata guru itu, sama sekali tidak percaya. "Kami ingin melihat Krisna, yang engkau sebut-sebut itu. bawa kami ke sana."

Demikian anak itu berjalan kembali menuju hutan, memimpin sekelompok orang, guru, hamba, dan teman-teman sekolah. Ia senang sekali dapat memperkenalkan setiap orang nanti kepada Krisna kakaknya yang dikagumi. 

Ketika mereka tiba di pinggiran hutan. di mana setiap kali bertemu dengan Krisna setiap harinya. ia memanggil-manggil dia dan percaya, bahwa ia akan datang seperti biasa. 

Tetapi jawaban tidak ada. Ia berseru lagi. Belum ada jawaban. Sekarang banyak ejekan timbul dan olok-olokan dari teman-temannya. Anak itu menangis tersedu-sedu. Apa yang terjadi ini?

"Kakak Krisna," seru anak itu dengan air mata bercucuran, "datanglah sekarang! Kalau engkau tidak datang. saya disangka pendusta. Mereka tidak percaya kepadaku." 

Sesaat semuanya menjadi hening, lalu ia mendengar suara Krisna yang nyaring berkata kepadanya. "Adikku, saya tidak dapat datang. Pada hari gurumu mempunyai kemurnian hati dan iman seorang anak seperti engkau, saya akan datang."

(Sumber: Warta KPI TL No. 123/VII/2014 » Sadhana. Anthony de Mello SJ).