Entah apa yang ada dibenak Ibu Yovita sehingga beliau mempercayakan terbitnya warta ini kepada saya. Setelah warta ini berjalan beberapa tahun, barulah saya mengerti bahwa Dia tidak ingin saya terhilang dengan adanya berkat yang dicurahkan-Nya, yaitu berupa kelahiran anak saya yang kedua.
Sungguh luar biasa penyertaan Tuhan dalam setiap proses pembuatan warta ini, meskipun waktunya begitu singkat karena berbagai macam kesibukan dan berbagai macam masalah, tetapi warta ini boleh terbit tepat pada waktunya.
Bahkan Dia mengirimkan sahabat-sahabat yang luar biasa disekeliling saya, ada yang memberi makalah untuk bahan penulisan warta ini, ada juga yang setia berdoa agar saya memperoleh kekuatan dalam menjalankan misi ini.
Selain itu saya merasakan didikan-Nya yang luar biasa melalui firman-firman-Nya. Firman-Nya sungguh-sungguh memberikan kekuatan dan jalan keluar dari setiap pencobaan yang boleh saya alami.
- Pada saat suami saya tidak bekerja selama sepuluh bulan karena menanti turunnya surat-surat untuk suatu usaha baru, secara dunia keluarga kami pasti akan mengalami kesulitan keuangan karena tidak mempunyai tabungan di bank.
Tetapi kenyataannya tidaklah demikian, Dia pelihara kehidupan keluarga saya sehingga kami masih dapat makan dengan kenyang dan masih dapat menyekolahkan anak-anak kami. Ini adalah salah satu penggenapan janji-Nya, Dia senantiasa menyertai kehidupan keluarga saya (Mat 28:20).
Bahkan pada masa sepuluh bulan itu saya mengalami sesuatu hal yang aneh, saya kehilangan barang-barang secara misterius (2 HP, 1 kacamata, dan STNK).
- Pada saat kehilangan HP, saya berpikir: "Mungkin Tuhan ingin saya tidak bergantung dengan HP, seperti yang dikotbahkan Ibu Yovita tentang kehilangan HP anaknya, Rani."
- Pada saat kehilangan kacamata, saya berpikir: "Mungkin Tuhan menghendaki agar saya belajar tentang seluk beluk mata."
Ternyata, banyak sekali sarana yang telah Tuhan sediakan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Misalnya: dengan senam mata; dengan tumbuh-tumbuhan, salah satunya bunga Kitolod dll. Tetapi yang nomer satu adalah harus menjaga hati seperti yang dikatakan oleh pemazmur (Mzm 6:8).
- Pada saat kehilangan STNK, saya sangat sedih sekali karena suami saya marah dengan keteledoran saya. Maka saya memohon dukungan doa agar STNK saya segera ditemukan.
Ada yang mengatakan bahwa STNK tersebut ada di rak buku. Setelah mendengar penjelasan tersebut, saya bertiga dengan seorang saudara saya dan seorang teman saya mencari STNK tersebut diantara buku-buku, ternyata tidak diketemukan.
Ada juga yang menyarankan "seluruh rumah ditaburi garam yang telah diberkati sambil memanjatkan doa kepada Tuhan."
Sungguh luar biasa hasilnya, di hari ke empat puluh, STNK tersebut jatuh pada saat saya mengambil salah satu buku yang saya perlukan. Di sinilah saya mengerti bahwa jika permasalahan berasal dari si jahat, pasti ada batas akhirnya.
Karena STNK hilang, maka setiap berpergian kami selalu berdoa agar Tuhan meluputkan dari pemeriksaan STNK.
Ternyata ... dengan cara-Nya yang unik Tuhan benar-benar mengabulkan doa kami. Ketika hampir giliran kami diperiksa STNK-nya, tiba-tiba turun hujan sehingga petugasnya juga berhenti mengadakan pemeriksaan; ketika giliran STNK kami diperiksa, tiba-tiba petugasnya menyuruh kami lewat tanpa diperiksanya; ketika suami saya mengurus surat-surat perizinan di sebuah kantor pemerintahan, STNK tidak pernah diperiksa oleh petugas parkir, tetapi sesudah STNK tersebut ditemukan, petugas itu menanyakan STNK-nya.
- Pada saat hendak membuat sebuah warta, saya mengalami ketegangan pada syaraf mata saya. Meskipun saya tidak menceritakan masalah ini kepada sahabat saya, ternyata Tuhan memberikan petunjuk-Nya melalui dia.
Katanya: "Kamu harus makan empedu ikan." Begitu mendengar perkataan itu saya langsung teringat bahwa Tuhan telah memberi resep pada Tobit untuk kesembuhan matanya (Tob 6:9).
Sungguh luar biasa hasilnya, ketegangan yang terjadi di seluruh permukaan kulit tubuh saya berangsur-angsur menjadi lentur seperti sediakala, ketika saya makan empedu ikan tersebut.
Demikian pula dengan mata saya, syaraf-syaraf mata saya tidak tegang lagi ketika saya mengolesi pelupuk mata saya dengan cairan empedu ikan yang tercecer.
- Pada suatu hari, ada seseorang yang marah pada saya, padahal saya merasa tidak melakukan suatu kesalahan. Ketika kemarahan itu terjadi, ada seorang sahabat yang berada di samping saya gemetaran, ada juga yang melihat dalam alam roh bahwa wajah saya berubah menjadi menyeramkan.
Pada sahabat yang pertama saya katakan: "Saya tidak masalah harus menanggung kemarahan itu, karena sebelum kejadian ini Tuhan telah mempersiapkan saya sebelumnya dengan sebuah buku 'Tuhan Tahu Anda Stres' Di dalam buku itu disebutkan gejala-gejala stres.
Jadi, kita tidak perlu membalas kemarahan dengan kemarahan. Yang harus kita lakukan adalah mendoakannya."
Pada sahabat yang kedua saya katakan: "Ada bahaya besar yang selalu mengancam kehidupan kita setiap saat, jika kita tidak dikaruniai roh kesabaran dan roh penguasaan diri.
Karena Iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya, dia menunggu waktu yang baik. (1 Pet 5:8; Luk 4:13)."
Pada suatu ketika, ada sebuah warta yang harus ditunda penerbitannya, padahal hanya tinggal dua hari lagi terbitnya. Secara dunia, warta itu tidak dapat diterbitkan tepat pada waktunya, karena saya belum mendengar rekaman dan suami saya kurang setuju saya membuat warta ini, maklumlah banyak waktu yang tersita dalam pembuatannya.
Menghadapi kenyataan ini saya percaya bahwa Tuhan memanggil saya, maka Dialah yang akan berpekara dengan orang-orang yang berada disekeliling saya.
Ternyata benar, Dia memakai cara-Nya yang unik. Pada saat itu suami saya dalam keadaan flu berat, saya mendampinginya beserta anak saya yang kecil. Anak saya bertingkah polah sehingga suami saya marah karena terganggu dan mengusir saya ke luar dari kamar.
Ketika dia mengusir saya, saya tidak marah, bahkan saya sangat bersyukur karena dapat merenungkan warta yang akan saya buat.
Akhirnya ... warta itu dapat terbit tepat pada waktunya meskipun waktunya begitu singkat.
Jadi, benarlah apa yang dikatakan Gamaliel (ahli taurat, guru Paulus) "Jika maksud dan perbuatan berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak dapat melenyapkan." (Kis 5:34, 38-39; 22:3).
Di tahun yang kedelapan penerbitan warta ini saya mendapat hadiah yang luar biasa, yaitu: suami saya mendukung saya untuk membuat warta ini, bahkan dia juga membelikan sarana yang baru agar lancar dalam pembuatannya.
Aku telah menjadi pelayan-Nya menurut pemberian karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya (Ef 3:7).
(Sumber: Warta KPI TL No. 97/V/2012).