Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
1. Iman tidak tergantung dari suatu tanda
Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal
jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda
dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan
ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."
Renungan:
Renungan:
Terkadang kita membutuhkan tanda. Suatu tanda
selalu memiliki fungsi menghadirkan sesuatu yang mewakili tanda itu. Tanda yang
menghadirkan itu bisa membantu kita untuk merasakan dan meyakini sesuatu.
Tetapi, mengapa Yesus menolak permintaan tanda dari orang Farisi? Bukankah itu akan membantu iman mereka kepada-Nya? Rupanya Yesus tahu betul bahwa orang Farisi tidak memiliki niat tulus untuk mengenal Dia. Hati mereka tegar. Mata mereka buta. Sekalipun sudah melihat tanda-tanda yang sudah dibuat oleh Yesus, mereka tidak merasa dan melihat bahwa Yesus itu adalah tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan. Yesus yang ada di hadapan mereka adalah tanda yang paling besar.
Dengan menolak permintaan orang Farisi, Yesus mau mengajak mereka untuk dewasa dalam iman. Kedewasaan dalam iman adalah tidak tergantung pada suatu tanda, tetapi lebih pada sebuah kesadaran iman akan karya dan kehadiran Tuhan dalam hidup serta penyerahan diri secara total kepada Tuhan.
Dalam hidup sehari-hari, kita mungkin bergumul dengan tanda-tanda yang dapat meneguhkan iman kita pada Tuhan. Kita mengharapkan tanda besar dari Tuhan. Kita menanti karya besar Tuhan. Dengan tanda dan karya besar itu, kita yakin akan lebih beriman kepada Tuhan.
Jika pikiran kita masih seperti ini, kita perlu belajar memiliki lompatan iman bahwa Tuhan bekerja di dalam peristiwa-peristiwa sederhana yang tampaknya tidak berarti, tetapi kerapkali kita lihat dan alami. Semoga kita menjadi orang-orang percaya bukan karena suatu tanda!
Tuhan Yesus memberkati