Tidak seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga engkau dibuang ke ladang. Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau dalam keadaan telanjang bugil.
Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Aku membasuh engkau dengan air dan mengurapi dengan minyak. Aku mengenakan pakaian berwarna-warni kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutra. Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan … engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.
Namamu termasyur karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu (Yeh 16:1-14).
Engkau mengandalkan kecantikanmu, engkau bersundal, engkau mengambil juga perhiasan-perhiasanmu yang terbuat dari emas-Ku dan perak-Ku, yang Kuberikan kepadamu, dan engkau membuat bagimu patung-patung …
Bahkan engkau mengambil anak-anakmu yang engkau lahirkan bagi-Ku dan mempersembahkannya kepada mereka menjadi makanan mereka, engkau menyembelih anak-anak-Ku dan menyerahkannya kepada mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban api … (Yeh 16:15-21).
Israel, perempuan murtard. Dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon rimbun untuk bersundal di sana. Oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel (Yer 3:6, 8).
Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia. Makin Kupanggil, makin pergi mereka dari hadapan-Ku, mereka menolak bertobat.
Aku ini Allah dan bukan manusia. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang menyala-nyala itu. Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih (Hos 11:1-11).
Aku ini Allah dan bukan manusia. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang menyala-nyala itu. Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih (Hos 11:1-11).
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. (Yer 31:3 ; Ef 3:17-19)
Kasih Allah tetap (Yer 31:3; Mzm 136:1-26), sempurna (Yoh 3:16; Flp 2:6-8: begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal … dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib), dan tidak bersyarat (Yer 31:34; Yeh 36:11 – Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka; Aku akan berbuat baik kepadamu lebih dari pada keadaan dahulu).
Kasih setia Tuhan selalu ada dalam setiap musim kehidupan kita, dalam pergumulan kita.
Jadi, janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila kita diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.
Jadi, janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila kita diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.
Jika kita harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kita seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (Ibr 12:4-7).
Berbahagialah orang yang Kauhajar dan yang Kauajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka (Mzm 94:12-13).
(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013 » Renungan KPI TL tgl 17 Oktober 2013, Dra Yovita Baskoro, MM).