Pages

Selasa, 28 Februari 2017

Perumpamaan tentang talenta



Dalam memberitakan firman, kepada murid-murid-Nya Yesus memberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan sesuai dengan pengertian mereka (Mrk 4:11, 33-34).

Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? (Mrk 4:13).

[Mat 25:1] Hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki 

» roh manusia adalah pelita Tuhan (Ams 20:27).

[3-4] Gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka 

» Minyak sangat diperlukan untuk menyalakan pelita. Jika minyak itu habis maka padamlah pelita itu, artinya orang itu akan mengalami kematian. 

Kita harus mempunyai cadangan minyak agar pelita itu tetap menyala. Maksudnya, dalam waktu 24 jam kita tidak boleh hidup hanya untuk diri sendiri, tetapi juga ada waktu untuk Tuhan dan sesama (2 Kor 5:15; Mat 25:40). 

Jadi, kita harus menabung harta di sorga yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat (Luk 12:33). 

Hendaklah pelitamu tetap menyala (Luk 12:35)

[Luk 19:12-13] Ada seorang bangsawan memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: “Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang lagi.” 

Ketika ia kembali, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing 

» Sejak dibaptis, kita mendapat modal yang sama (Kis 11:17), yaitu 1 mina (= 100 dinar, upah pekerja harian dalam 100 hari); maksudnya: kita menerima Roh yang sama, iman yang sama, Injil yang sama dan gereja yang sama (1 Kor 12:4; 2 Ptr 1:1; Gal 1:6-10).

[16-17] Orang yang pertama datang dan berkata: “Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.” Katanya kepada orang itu: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.”

[18-19] Datanglah yang kedua dan berkata: “Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.” Katanya kepada orang itu: “Dan engkau, kuasailah lima kota.”

[20-23] Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: “Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.” 

Katanya kepada orang itu: “Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur. Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?”  

» Dalam rumah tangga Allah, setiap orang mendapatkan modal yang sama tetapi mengapa hasilnya berbeda? Pertumbuhan ini bergantung pada iman, imanlah yang menentukan kesanggupan/kuasa (Mat 13:19-23). 

Bagaimana caranya menghasilkan mina tambahan? Dengan cara membawa seseorang kepada Kristus, dan menjadikannya murid Kristus (lih. Santo Andreas). 

Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyainya, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya (Luk 19:26)

[Mat 25:14] Hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka 

» Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya (Mzm 24:1). … taklukkanlah bumi, berkuasalah … (Kej 2:28). Jadi, setiap orang yang mengikuti Tuhan, diberikan kuasa untuk mengelola milik-Nya.

[15] Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat 

» Kata talenta dalam perumpamaan ini, tidak ada kaitannya sama sekali dengan bakat

Talenta adalah ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya, yaitu 6.000 dinar, kira-kira upah 15 tahun bekerja. Allah tidak mempercayakan lebih kepada seseorang hanya karena orang itu memiliki bakat yang lebih dari yang lain

Bakat seseorang tidak selalu menjadi hal yang berguna dalam menjalankan pekerjaan Allah. Malahan bisa menjadi penghambat jika bakat tersebut menumbuhkan kesombongan pada orang itu

Contoh: Paulus, pandai dan berbakat, baik dalam hal manajemen maupun dalam hal memahami Kitab Suci dan pekara-pekara rohani. Karena keunggulannya ini Allah memberi duri dalam dagingnya agar dia tetap rendah hati. 

Paulus menyadari bahwa dalam kelemahanlah kuasa Tuhan menjadi sempurna (2 Kor 12:7-10). 

Jadi, Tuhan membagikan talenta-talenta kepada para hamba-Nya tidak didasari oleh kemampuan jasmani dan duniawi dari orang tersebut. Setiap orang mendapatkan talentanya berdasarkan kuasa dan kemampuan rohaninya

Jadi, kita tidak akan mempercayakan kuasa kepada orang yang kita pandang tidak akan mampu mengelola kuasa itu. Kuasa datang dari iman (Ef 6:10; Flp 4:13). 

Bakat seseorang tidak diperhitungkan dalam peperangan rohani

Misalnya: seseorang mempunyai suara merdu, tetapi tidak ada kuasa Allah dalam dirinya, maka nyanyian itu akan terasa hampa. 

Sedangkan seseorang yang suaranya biasa-biasa saja tetapi kuasa Allah terwujud dalam diri orang tersebut maka hati para pendengarnya terasa ditarik naik ke sorga.

Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah (1 Ptr 4:10).

Kita yang telah mendapat kasih karunia seharusnya menjadi penjaga bagi orang disekitar kita. Dengan hikmat Allah kita memperingatkan mereka yang jahat agar bertobat dari hidupnya (Yeh 3:17-21). 

Jadi, pada hari penghakiman, kita telah menghasilkan mina/talenta tambahan, yaitu tambahan jiwa-jiwa yang dibawa kehadirat Allah. 


Kasih karunia yaitu kehidupan (1 Ptr 3:7)

(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013 » Renungan KPI TL tgl 11 April 2013, Dra Yovita Baskoro, MM).



Rancangan Allah yang terbaik



Sewaktu kecil Thomas Alva Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa dia tidak bisa belajar di sekolah karena dia termasuk murid yang sering tertinggal pelajarannya dan dianggap sebagai murid yang tidak berbakat. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru sehingga dia memutuskan untuk mengajari Edison di rumah.

Pada umur sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya

Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi. Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar. 

Untuk memenuhi kebutuhan itu, pada umur dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit. 

Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin keada pihak perusahaan kereta api untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah dia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.

Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini oplahnya mencapai 400 sehari.

Akibat kecelakaan Edison hampir kehilangan pendengarannya. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena dia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.

Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan teknik. Tahun ini pula dia menemukan system intercom elektrik.

Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga dia beralih ke penemuan yang bersifat komersil. 

Penemuan pertamanya yang bersifat komersil adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40.000 dolar

Uang itu digunakan untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah dia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang dunia.

Tahun 1877 dia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula dia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar. 

Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dolar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar

Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yang bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6.000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras, akhirnya Edison mampu melahirkan lampu pijar yang menyala selama 40 jam.

Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain: telegraf cetak, pulpen electrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmitter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.

Kesempatan emas seringkali dilewatkan banyak orang karena selintas terlihat seperti hal yang biasa-biasa dan sepele saja (Thomas Alva Edison)

Sebagai Pencipta, Tuhan mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada kita, yaitu rancangan damai sejahtera untuk hari depan yang penuh harapan

Dia akan mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor, kita akan tetap naik bukan turun, dalam kitab-Nya semuanya tertulis, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di hati manusia disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (Yes 64:8; Yer 29:11; Yes 55:8; Ul 28:13; Mzm 139:16; 1 Kor 2:9).

Jika kita mengerti kebenaran ini, maka ketika kita sudah berusaha dan berserah kepada Tuhan, tetapi kita tetap gagal, kita mampu bersyukur dan tahu bahwa Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pkh 3:11). 

Jadi, berdoalah dalam roh dan kebenaran, carilah Dia dengan segenap hati dan belajarlah menundukkan diri dibawah kehendak dan rancangan-Nya dengan menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita (Yer 29:12-13; Yoh 4:23), agar kita berhasil dalam segala sesuatu. 

Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi keputusan Tuhan-lah yang terlaksana. Orang bodoh tidak mengerti rancangan-rancangan-Mu, orang bebal tidak akan mengerti hal itu (Ams 20:5; 19:21; Mzm 92:6-7).

(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013 » Renungan KPI TL tgl 10 Oktober 2013, Dra Yovita Baskoro, MM; Kolom-biografi.blogspot.com).

Memahami musim kehidupan



Di Amerika, ada tiga misionaris yang bersahabat, mereka ditantang untuk menjadi misionaris di pedalaman Afrika. Pada awalnya mereka tidak setuju tetapi setelah keluarga mereka menyetujui, mereka berangkat. 

Ketika hendak berangkat, mereka mengalami kecelakaan, dua orang luka ringan dan yang satu (X) kakinya patah. Karena kakinya patah, X memakai kaki palsu dari baja

Kedua teman X tetap berangkat sesuai dengan rencana. Sebulan kemudian terdengar kabar bahwa kedua teman X tewas karena dimakan oleh suku Afrika tersebut (kanibal). 

Meskipun mendengar kabar buruk tersebut, X tetap memutuskan berangkat ke pedalaman Afrika. Sesampainya di tempat tujuan, X disambut dengan lemparan tombak. 

Tombak itu mengenai kaki palsunya sehingga tombak itu terpental. Setelah tiga kali tombak itu dilemparkan ke kaki X, tombak itu tetap terpental. Melihat kejadian itu, maka orang-orang suku pedalaman itu menyembah X, karena mereka mengira X adalah seorang yang sakti.

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Diayaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm 8:28)

Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus belajar menghitung hari-hari sedemikian rupa sehingga beroleh hati bijaksana (Mzm 90:12). 

Orang bijaksana memahami musim-musim kehidupannya, sehingga mereka mempunyai sikap benar pada saat mengalami musim menangis. Mereka berdoa dengan ucapan syukur (Flp 4:6) dan berjalan maju menaburkan benih (Mzm 126:5-6). 

Jadi, janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Gal 6:9).

Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawaIa membuat segala sesuatu indah pada waktunyabahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pkh 3:4, 11).

Ada dua pengertian tentang waktu

1. Waktu Kronos (kronologi)

satu hari 24 jam; matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat.

2. Waktu Kairos (waktu Tuhan)

- Yosua dan Kaleb berkata: "Tuhan akan membawa kita masuk suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Tuhan menyertai kita, jangan takut kepada mereka." 

Berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun: "Semua orang yang telah bersungut-sungut kepada-Ku tidak akan masuk ke negeri yang Kujanjikan, kecuali Kaleb dan Yosua. Anak-anak mereka akan Kubawa masuk mengenal negeri yang telah mereka hinakan." (Bil 14:6-9; 26-31). 

- Waktu pengemis buta mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat." 

Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan bertanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?' 

Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia (Luk 18:35-43).

- Zakheus berusaha melihat Yesus, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 

Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." (Luk 19:1-10). 

Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nyajanganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman (Ibr 3:15).

Semut memahami musim-musim, meskipun bangsa yang tidak kuat, tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen (Ams 30:25; 6:6-8; lih Semut).

Bertanyalah pada binatangmaka engkau akan diberinya pengajaran (Ayb 12:7)

Ada seorang wanita setengah baya yang mengalami suatu kecelakaan. Dia berdoa: “Tuhan, aku masih ingin hidup, aku tidak mau mati sekarang.” 

Samar-samar terdengar suara Tuhan: “Kamu tidak akan mati sekarang, Aku akan memperpanjang umurmu.” Karena banyak tulang yang patah, maka dia melakukan operasi pada wajahnya. 

Pikirnya: “Sekalian operasi kelopak mata diperbesar, hidung dimancungkan, payudara diperbesar dan perut dikecilkan.” 

Proses operasi ini berjalan enam bulan, wanita ini sangat bangga dengan hasil operasinya yang kelihatan baik. Tetapi ketika dia ke luar dari rumah sakit, dia tertabrak truk sehingga meninggal. 

Wanita itu protes: “Tuhan, katanya aku akan diberi umur panjang, tetapi kenapa sekarang aku sudah Engkau panggil?” 

Jawab Tuhan: “Aku tidak mengenal kamu. Enyahlah dari pada-Ku!”

Dari cerita di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa mayoritas manusia ingin mengubah dirinya secara fisik. Mereka lupa bahwa sebagai anak-anak Allah yang sudah lahir baru, akan mengalami pertumbuhan menuju proses menuju kedewasaan dan berbuah, lebih berkarakter seperti Yesus. 

Musim-musim kehidupan manusia dimulai dalam rahim seorang wanita. 

Musim ketika dalam kandungan: calon bayi tinggal di kolam ibunya, dia disuplai makanan dan oksigen dari tali pusarnya, calon bayi tersebut menemukan keamanan didalamnya. 

Musim ketika lahir: bayi perlu belajar bernafas dan menyusu. Musim anak-anak … musim remaja … musim dewasa … musim kehidupan terakhir, kematian. 

Manusia ditetapkan mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi (Ibr 9: 27). 

Dan memasuki musim kekekalan: orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya, mendapat hidup yang kekal; orang-orang bodoh mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal (Dan 12:2-3).

Marilah kita belajar dari rajawali

Rajawali bersarang di tempat yang tinggi, jika dia bersarang di kawasan yang tepat, dia tidak akan pernah kelaparan. Dia akan terbang rendah dan menukik ke bawah kalau ingin mencari mangsa atau minum. Jika berada di alam bebas, dia menjadi burung yang paling bersih 

» Orang Kristen Rajawali (OKR) menyukai berada di hadirat Allah sehingga jiwanya tidak akan kehausan dan kelaparan secara rohani karena mereka tinggal di dalam firman Allah dan hidup seturut firman Allah.

Rajawali tidak terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya seperti burung-burung yang lain. Dia tahu waktu yang tepat untuk meluncur terbang, pada saat yang tepat dia mengepakkan sayapnya satu kali untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk melayang dengan anggun dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya

Semakin banyak badai, dia semakin senang/peka karena badai adalah media yang tepat untuk menguatkan sayapnya. Dia menggunakan badai untuk melambung tinggi menuju sang sumber panas sehingga dia mengalami penyembuhan dalam tubuhnya 

» OKR tidak takut badai kehidupan, dia selalu bersyukur dalam keadaan apapun juga. Pencobaan dipakainya sebagai media untuk menguatkan sayap imannya. Dia selalu bersandar dengan Roh Kudus.

Rajawali hidup dalam pola keluarga. Telur rajawali cukup besar dan tebal kulitnya, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menetas. Induk jantan ikut bergiliran mengerami telurnya 

» OKR, sebagai ayah mau ikut terlibat dalam pembinaan anak-anaknya

Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas, dan muncullah bayi rajawali. Bayi tersebut akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dalam sarang yang nyaman. Setiap hari induknya mencarikan makanan dan menyuapinya. 

Ketika bayinya berumur 6-7 minggu, induknya membongkar sarangnya sehingga anaknya merasa kedinginan dan kehilangan tempat yang nyaman. Mengapa ini dilakukan oleh induk rajawali? 

Karena pada umur 6-7 minggu, bulu-bulu halus mulai lebat, tetapi bulu-bulu kasar di bagian sayap yang berwarna coklat hitam belum ke luar. 

Dengan kedinginan, hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan bulu kasar berproduksi lebih banyak 

» OKR tahu bahwa segala sesuatu yang tidak nyaman dalam hidupnya demi kebaikannya (Rm 8:28). Pada saat kedinginan rohani, mereka tidak putus asa, marah, kepahitan atau mengasihani diri sendiri.

Ketika anak rajawali berusia 11-12 minggu, isi sarangnya dibongkar juga. Induk rajawali terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di dalamnya

Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoyang-bangkitkan isi sarangnyaKemudian dia merengut anaknya dari sarangnya dan dibawanya terbang tinggi

Secara tiba-tiba, dia menjatuhkan anaknya dari ketinggian sehingga anaknya terpaksa belajar terbang. Induk rajawali tidak berada di bawah anaknya, tetapi melayang-layang di atas anaknya (Ul 32:11). 

Ketika anaknya mendekati batu berkarang, induk rajawali dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi (Kel 19:4). Setelah itu anaknya dilepaskan lagi sehingga jatuh

Hal ini dilakukannya berulang-ulang setiap hari. Dalam waktu seminggu, anaknya mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang dan dia juga banyak belajar terbang 

» OKR selalu menghadiri pertemuan-pertemuan kudus dan suka bergaul dengan orang-orang yang berada di hadirat Tuhan sehingga pada saat pencobaan datang dalam hidupnya, mereka tahu apa yang harus dilakukannya. Dan mereka tidak pernah menyalahkan Tuhan

Pada masa paruh umur, rajawali harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan

Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati tranformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian

Jika rajawali memutuskan untuk melewati masa transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka dia harus terbang mencari gunung yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut

Kemudian dia akan mematuk-matukkan paruhnya yang sudah sangat bengkok dan panjang pada bebatuan sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama, paruh barunya akan muncul. 

Dengan menggunakan paruhnya yang baru, dia mencabuti cakarnya yang sudah tidak tajam satu persatu

Ketika cakar-cakarnya sudah tumbuh, dia mencabuti bulu sayapnya yang sudah sangat tebal hingga rontok semua, waktu mencabuti bulunya, dia juga membersihkan dirinya dari debu, lumpur dan kutu

Setiap hari dia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Dia menunggu dengan sabar selama proses berlangsung. Setelah 6-12 bulan, bulu-bulu yang baru tumbuh bersih, sehat dan kuat sehingga rajawali tersebut dapat terbang dengan dahsyat lagi 

» OKR menyadari bahwa manusia lahiriah mereka semakin merosot, maka mereka mau menjalani retret agar manusia batiniah mereka diperbaharui dari sehari ke sehari … dan menjadi baru seperti pada burung rajawali (2 Kor 4:16; Mzm 103:5). 

Rajawali juga terkadang sakit. Ketika mengalami sakit, dia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, di mana dia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari 

» OKR selalu mencari Allah ketika sakit, baik sakit fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani, karena mereka tahu bahwa hanya Allah-lah sumber kesembuhan segala macam sakit.

Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati ajalnya, dia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalumati 

<> OKR mata dan hatinya selalu tertuju pada Allah karena mereka tahu bahwa Allah-lah satu-satunya sumber pengharapan dan jaminan hidup kekal

Mereka tahu bahwa Allah selalu menyertainya sehingga mereka dapat berbahagia meskipun melintasi Lembah Baka, mereka berjalan makin lama makin kuat dalam ziarah di dunia ini (Mzm 84:6-8). 

Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yes 40:31)

(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013 » Renungan KPI TL tgl 21 November 2013, Bapak Bambang Subagio).






Kasih Kristus



Tidak seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga engkau dibuang ke ladang. Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau dalam keadaan telanjang bugil

Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Aku membasuh engkau dengan air dan mengurapi dengan minyak. Aku mengenakan pakaian berwarna-warni kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutra. Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasanengkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu

Namamu termasyur karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu (Yeh 16:1-14).

Engkau mengandalkan kecantikanmu, engkau bersundal, engkau mengambil juga perhiasan-perhiasanmu yang terbuat dari emas-Ku dan perak-Ku, yang Kuberikan kepadamu, dan engkau membuat bagimu patung-patung … 

Bahkan engkau mengambil anak-anakmu yang engkau lahirkan bagi-Ku dan mempersembahkannya kepada mereka menjadi makanan mereka, engkau menyembelih anak-anak-Ku dan menyerahkannya kepada mereka dengan mempersembahkannya sebagai korban api … (Yeh 16:15-21).

Israel, perempuan murtardDia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon rimbun untuk bersundal di sana. Oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel (Yer 3:6, 8).

Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia. Makin Kupanggil, makin pergi mereka dari hadapan-Ku, mereka menolak bertobat

Aku ini Allah dan bukan manusia. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang menyala-nyala itu. Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih (Hos 11:1-11).

Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekalsebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamuOleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasihBetapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. (Yer 31:3 ; Ef 3:17-19)

Kasih Allah tetap (Yer 31:3; Mzm 136:1-26), sempurna (Yoh 3:16; Flp 2:6-8: begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal … dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib), dan tidak bersyarat (Yer 31:34; Yeh 36:11 – Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka; Aku akan berbuat baik kepadamu lebih dari pada keadaan dahulu).

Kasih setia Tuhan selalu ada dalam setiap musim kehidupan kita, dalam pergumulan kita

Jadi, janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila kita diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak

Jika kita harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kita seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (Ibr 12:4-7). 

Berbahagialah orang yang Kauhajar dan yang Kauajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka (Mzm 94:12-13).

(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013 » Renungan KPI TL tgl 17 Oktober 2013, Dra Yovita Baskoro, MM).

Senin, 27 Februari 2017

Rahmat Allah tentang penyembuhan



Ketika berusia dua puluh tiga tahun, saya (Sr. Briege Mckenna, OSC) menderita arthritis yang sangat berat. Dokter mengatakan bahwa penyakit saya tidak bisa disembuhkan

Pada suatu ketika saya menghadiri Misa di PDKK, di sana saya memohon agar hidup saya dipenuhi dengan Roh Kudus. Ternyata Yesus berkenan menemui saya secara pribadi dan Dia menyembuhkan saya secara ajaib dalam Misa.

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemuiberserulah kepada-Nya selama Ia dekat(Yes 55:6).

Kira-kira lima belas tahun yang lalu, wajah saya bergetar terus-menerus dan mata saya mulai tertutup. Meskipun saya berdoa bertahun-tahun dan berobat keberbagai macam dokter tetapi tidak terjadi perubahan pada penyakit saya. 

Ada dokter yang mengatakan bahwa saya minum kopi terlalu banyak, ada juga yang mengatakan penyakit keturunan.

Pada suatu ketika saya melakukan adorasi sendirian, saya berkata kepada Yesus: “Tuhan Yesus, aku muak dengan mataku ini. Aku ingin Engkau melakukan sesuatu, sembuhkanlah aku secara ajaib. Jika itu bukan kehendak-Mu, utuslah seorang dokter yang bisa menyembuhkanku. Kalau itu juga bukan kehendak-Mu, berikanlah aku rahmat agar dapat mempersembahkan penyakitku kepada-Mu.” 

Tiba-tiba saya mendengar sebuah suara dari Monstran: “Pergilah menemui seorang ahli syaraf.”

Keesokan harinya saya menemui seorang dokter ahli syaraf. 

Setelah dokter itu merontgen dan melihat hasilnya, dia bertanya kepada saya: “Bagaimana anda tahu bahwa anda harus datang ke sini? Siapa yang merekomendasi anda?” 

Jawab saya: “Tuhan Yesus.” 

Dokter itu memberi penjelasan pada saya: “Ada masalah dengan salah satu syaraf pembuluh darah di otak. Hal inilah yang menyebabkan wajah anda bergetar, jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, akan mempengaruhi seluruh tubuh. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan dua macam cara, yang pertama dengan botox, kedua dengan operasi otak.”

Kata saya: “Saya tidak mungkin mengambil cara pengobatan yang pertama, mother jendral saya akan menegur saya jika saya melakukan hal itu.” 

Akhirnya saya ke sebuah rumah sakit kecil untuk menjalani operasi otak. Setelah selesai operasi, saya di pindahkan ke kamar. Di dalam kamar yang saya tempati, di langit-langitnya ada kata-kata “Mujizat pasti bisa terjadi, percayalah saja”. 

Setelah berdoa dan berobat ke berbagai dokter selama sepuluh tahun, saya baru mengalami kesembuhan penyakit ini.

Di bulan September 2013 seharusnya Fr Kevin Scallon CM dan saya berada di Indonesia, tetapi kami tidak dapat datang karena saya menderita suatu penyakit yang parah. 

Dari hasil penelitian dokter, tidak ditemukan suatu penyakit apapun yang saya derita, tetapi tubuh saya sangat lemah sekali

Sambil menangis dan menahan sakit saya berseru kepada Tuhan: “Tuhan Yesus, berilah aku kekuatan untuk bertekun dalam menahan rasa sakit ini. Aku ingin persembahkan penyakit ini kepada-Mu.” 

Meskipun sangat sulit untuk berdoa seperti ini tetapi saya berjuang untuk melakukannya pada saat penyakit itu menyerang secara luar biasa.

Ada seorang sahabat saya yang berprofesi sebagai dokter, dia taat beragama. Pada suatu saat dia mempersembahkan penyakit saya pada suatu Misa, dia melihat wajah sahabatnya, dr Clara

Sahabat saya lalu memanggil dr Clara, ternyata dokter itu adalah dokter yang sama yang Tuhan Yesus meminta saya menemui pada saat wajah saya bergetar terus-menerus. Setelah diperiksa, dokter itu berkata: “Ada virus yang menyerang syaraf anda, obat-obatan ini dapat meringankan penyakit anda. Anda harus meminum obat ini selama dua tahun.”

Adakalanya kesehatan terletak di tangan tabibMereka juga berdoa kepada Tuhansemoga Ia menganugerahkan keringanan penyakit serta penyembuhan akan keselamatan hidup (Sir 38:13-14)

Di Australia, ada seorang pastor yang ingin bertemu dengan Fr Kevin dan saya. Beliau mengatakan bahwa ada seorang umat (A) di parokinya yang mau berbicara dengan kami. 

Lalu kami mengunjunginya, ternyata A mengalami luka di pergelangan tangan dan di lambung (stigmata). 

Suami A menceritakan hidup perkawinannya: “Saya harus memanggul salib besar karena istri saya tidak menjalankan iman katoliknya dengan baik. Saya setiap hari menghadiri Misa untuk pertobatan A

Sesudah keempat anak kami beranjak dewasa, istri saya kembali ke gereja dan mengaku dosa. Pada suatu ketika terjadi sebuah peristiwa, yaitu: pada saat istri saya menerima komuni, tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasaternyata pergelangan tangan dan lambungnya berdarah.” 

Sambil menangis A bercerita: “Setiap hari saya mengalami sakit yang luar biasa. Yesus telah meminta saya untuk menyatukan penderitaan saya dengan penderitaan-Nya. Penderitaan inilah yang mengubah hidup saya. Saya mulai menyadari bahwa bukan karena luka-luka ini, saya bisa menjadi orang kudus tetapi bagaimana saya menerima dalam hati penderitaan ini dengan suka, senang dan rela.” 

Aku bersukacita bahwa aku boleh menderita … menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristusuntuk tubuh-Nya, yaitu jemaat (Kol 1:24)

Irlandia, ada seorang pastor yang menelpon saya, katanya: “Bersediakah anda datang ke rumah sakit untuk mendoakan seorang umat saya (B) yang saat ini sedang coma?” 

Lalu kami datang ke rumah sakit tersebut dan saya mendoakan supaya B mengalami kematian yang indah sesuai dengan pesan pastor tersebut. 

Tiga minggu kemudian, pastor itu menelpon saya dan memberitahukan kepada saya bahwa B sudah keluar dari ICU. Dua bulan kemudian, saya membaca koran lokal, di sana saya melihat foto B dan beritanya. Pada saat membaca Koran itu, di batin saya ada kata-kata: “Aku tidak mengirimmu untuk meminta kematian yang indah.” 

Baik kita hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan (Rm 14:8)

Di Amerika, suatu hari saya dibawa oleh para suster untuk mengunjungi suster-suster yang sudah berusia dan sudah lama tinggal di tempat tidur.

Ruangan pertama yang saya kunjungi adalah seorang suster (C) yang berusia lima puluhan, dia sama sekali lumpuh karena suatu penyakit. 

Saya mendekati tempat tidurnya sambil berkata: “Suster, saya akan mendoakan anda.” 

Jawab C: “Saya tidak mau disembuhkan.” 

Kata saya: “Suster, saya akan tetap doakan anda.” 

Jawab C: “Saya sudah tahu anda tetap mau berdoa bagi saya, tetapi saya tidak mau disembuhkan karena saya harus menderita untuk komunitas. Itu yang dikatakan seorang imam pada saya, pada waktu saya masih muda. Jadi, saya adalah korban yang dibuat oleh komunitas.” 

Sejak mendengar kata imam itu, suster C sangat marah sehingga ia tidak mau seorangpun yang datang untuk mengunjunginya.

Ketika saya keluar dari ruangan, saya teringat Yesus berkata: “Suster C tidak perlu berkorban karena Aku sendiri sudah menjadi korban di salib.”

Hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikanPerbuatan fasik: mengeluh, menggerutu tentang nasibnya … (2 Tim 2:16; Yud 15-16)

Ruangan kedua yang saya kunjungi adalah seorang suster (D) yang berusia sembilan puluh tahun, dia sudah lima puluh satu tahun terbaring karena lumpuh.

Saya berkata: “Suster, saya akan mendoakan anda.” 

Jawab D: “Ok suster. Silahkan berdoa. Saya tidak bisa melakukan apa-apa, selain menyerahkan tubuhku yang lumpuh ini kepada Yesus.”

Suster ini terus-menerus mendapat kunjungan dari murid-murid yang berada disekitar tempat tinggal suster-suster tersebut, mereka dengan setia membacakan cerita untuknya. 

Mengapa para murid suka, senang dan rela untuk meluangkan waktu untuk suster D? Karena Suster D penuh sukacita dan beliau selalu penuh perhatian dengan apa yang mereka katakan

Hati yang gembira adalah obat yang manjurmembuat muka berseri-seritetapi kepedihan hati mematahkan semangat, semangat yang patah mengeringkan tulang (Ams 17:22; 15:13)

Pastor John Murphi bekerja di Rumah Sakit Santo Yosef, setiap pagi dia selalu memberi salam dengan sukacita terhadap semua orang, termasuk kepada para perawatnya. 

Tetapi ada seorang perawat (E) marah ketika imam itu menyapanya. Hari berikutnya E meninggalkan pekerjaannya.

Sesudah bekerja selama empat tahun, Pastor John juga dipindah tugaskan di sebuah paroki. Pada suatu malam Pastor John menerima telpon dari rumah sakit, perawatnya mengatakan: “Pastor, ada seorang perempuan yang sudah mendekati ajal ingin bertemu dengan anda. Dapatkah anda datang untuk melayani dia?” 

Sesampainya di rumah sakit, Pastor John menjumpai perempuan itu. Perempuan itu bercerita kepada Pastor John: “Saya adalah salah satu perawat di Rumah Sakit Santo Yosef yang selalu Pastor beri salam, tetapi saya selalu marah kepada Pastor. 

Karena pada saat Pastor memberi salam, saya melihat Yesus dalam diri Pastor. Saya tidak berani menemui Pastor karena saya mempunyai dosa yang tersembunyi

Di Negara bagian lain, saya bertugas dibagian bayi-bayi yang baru lahir. Saya menculik salah satu bayi itu (X) dan memeliharanya sebagai anak saya sendiri. Sejak saat itu saya meninggalkan gereja

X tidak mengetahui hal ini. Sebelum saya meninggal, saya ingin X mengetahui hal ini. Saya mohon Pastor mau berbicara dengan X, nanti malam dia, suaminya dan kedua anaknya datang menjenguk saya.” Sesudah menceritakan kisah hidupnya, … E mengaku dosa kepada Pastor John.

Kita berasal dari kebenaranKita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah. Sebab itu jika kita dituduh olehnyaAllah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu (1 Yoh 3:19-20)

Ketika pintu terbuka, Pastor John melihat X dan mengatakan: “Ibumu ingin saya mengatakan sesuatu.” 

X menjawab: “Tidak perlu pastor, saya sudah tahu ceritanya. Sepuluh tahun yang lalu saya begitu ingin tahu keberadaan diri saya ketika membaca surat kabar tentang seorang bayi yang hilang. Saya ingin menjumpai pasangan yang kehilangan bayi itu

Tetapi di hati saya timbul rasa belas kasihan karena sejak kecil saya dipeliharanya dengan begitu baik. Jadi, saya tidak mau mama menderita lebih lagi. Kami sekeluarga setiap tahun selalu berlibur ke tempat mama.”

Marilah kita belajar dari Petrus (Mat 16:21-24)

[21-22] Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga

Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu, sekali-kali takkan menimpa Engkau.” 

» Petrus tidak mengerti rencana Allah bagi Yesus

[23] Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” 

» Tanpa sadar dia sudah dikuasai oleh semangat dunia (Bdk. 1 Yoh 5:19) sehingga dia tidak mengerti apa yang dipikirkan Allah

[24] Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkali dirinya, memikul salib dan mengikuti Aku.” 

» Syarat-syarat mengikuti Yesus. Salib datang dengan berbagai cara. Pada masa kanak-kanak Yesus mengalami kemiskinan, keluarga-Nya harus menyingkir ke Mesir karena Dia hendak dibunuh oleh Herodes. 

Setelah Herodes mati, keluarga-Nya kembali dari Mesir ke kota Nazaret (Mat 2:13-23). Di tempat asalnya, Yesus ditolak (Mat 13:57). Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi marah, mereka berunding untuk membunuh-Nya (Luk 6:6-11). 

Petrus menyangkal Yesus (Mat 26:69-75). Yudas mengkhianati Yesus (Mrk 14:10-11; 14-52). Yesus ditangkap (Mat 26:47-56). Imam-imam kepala, seluruh Mahkamah Agung mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati (Mat 26:57-68). 

Yesus diserahkan kepada Pilatus. Oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Yesus dihukum mati (Mat 27:1-26). 

Serdadu-serdadu wali negeri menanggalkan pakaian-Nya, menaruh sebuah mahkota duri di atas kepala-Nya, mengolok-olok Dia, meludahi-Nya, memukulkan buluh ke kepala-Nya, memberi minum bercampur empedu (Mat 27:27-31). 

Dia disalibkan … orang yang lewat menghujat Dia; imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olok; penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus mencela-Nya juga (Mat 27:32-44). 

Oleh sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, Kristus memberi arti baru kepada penderitaan: Ia dapat membuat kita menyerupai-Nya dan dapat menyatukan kita dengan sengsara-Nya yang menyelamatkan (KGK 1505). 

Sejak Roh Kudus menaungi orang percaya, mereka mulai mengerti makna penderitaan dan mulai berani bersaksi tentang Injil Kristus (Kis 1:8; 2:1-40). 

Jadi, apapun penderitaan yang kita alami, persembahkanlah kepada Yesus, maka kita akan mendapatkan kekuatan supernatural untuk menanggungnya

Janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka (Mat 10:28). 

Berdoalah dalam Roh Kudus, karena Dia akan mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan akan semua yang telah diajarkan Tuhan Yesus serta menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman, dan akan memberitahukan kepada kita hal-hal yang akan datang (Yud 20; Yoh 14:26; 16:8-13).

Jika ada orang yang mewartakan Injil tanpa mewartakan penderitaan, maka pewartaan itu bukanlah Injil Kristus (Gal 1:6-10). 

Memberitakan Kristus yang disalib: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (1 Kor 1:23-24).

(Sumber: Warta KPI TL No.115/XI/2013 » Rahmat Allah Tentang Penyembuhan, Sr. Briege Mckenna, OSC)