Meskipun Tuhan memberikan urapan yang luar biasa, jiwa kita juga bisa lelah.
Penyebabnya ada dua, yaitu: (1) perkataan orang lain dan (2) bekerja keras bukan karena kehendak Tuhan. Akhirnya kita malas melayani, mengeluh dan tidak peduli dengan jiwa orang lain (sudah diberitahu tapi nggak mau bertobat, itu bukan urusanku). Hal ini biasa bagi duniawi, tapi bagi Kerajaan Allah tidak. Maka carilah Tuhan setiap saat agar jiwa kita selalu disegarkan.
Marilah kita belajar dari Why 2:18-29:
[18] "Dan tuliskanlah kepada malaikat (1) jemaat di Tiatira: (2) Inilah firman Anak Allah, (A) yang mata-Nya bagaikan nyala api dan (B) kaki-Nya bagaikan tembaga:
» (1) Tiatira adalah suatu kota yang mempunyai banyak industri dan perdagangan, di pedalaman Asia Kecil
(2) Yesus Kristus memperkenalkan diri (A) mata-Nya bagaikan nyala api menggambarkan dua hal, kemarahan dan gelora cinta yang luar biasa yang ke luar dari mata Allah (pandangan-Nya tajam); (B) kekuatan-Nya dapat menginjak-injak segala-galanya (Why 1:14-15 = Why 2:18).
[19] Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
» jemaat ini dipuji oleh Kristus dalam banyak hal: kasihnya kepada Allah dan kepada saudara-saudara, imannya yang murni itu selalu kelihatan dari dalam perbuatan, pelayanannya dan ketekunannya.
[20-25] Tetapi (3) Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
(4) Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.
» Dalam jemaat Tiatira ada dua kelompok:
(3) Kelompok yang mengikuti Izebel.
Nama Izebel adalah suatu nama simbolis; istri dari Ahab, raja Israel - melakukan yang jahat di mata Tuhan: menyembah patung, membuat kuil-kuil di atas bukit pengorbanan, mengangkat imam-imam bukan dari bani Lewi, beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya (1 Raj 12:30-31; 16:31).
Dosa Izebel: membuat hati orang tidak melekat pada Tuhan, tetapi melekat pada dirinya sendiri atau melekat pada yang lain ( = penyembahan berhala: segala sesuatu yang duniawi: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan - Kol 3:5).
Mengapa mereka membiarkan wanita Izebel itu ada? Karena mereka bekerja habis-habisan berdasarkan apa yang mereka mau, sehingga jiwa mereka sangat lelah.
Jika tidak bertobat, Yesus Kristus menghukumnya dengan penyakit dan kesukaran besar.
(4) Kelompok yang tidak mengikuti Izebel
Janji Tuhan, tidak akan memberi beban lain. Lakukanlah dengan setia setiap pelayanan yang Tuhan kehendaki.
Orang-orang Yahudi disebut jemaah Iblis karena tidak mengenal hal-hal yang dalam dari Allah. Yesus Kristus tidak mau memberikan perintah-perintah baru kepada orang-orang percaya di Tiatira (Bdk. Kis 15:28).
[26-29] Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan (5) Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk - sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku - dan kepadanya akan (6) Kukaruniakan bintang timur. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
» janji Tuhan
(5) Pembalikan kekuasaan
Pada zaman dikarangnya Kitab Wahyu, orang kafir mempunyai jabatan-jabatan yang tinggi-tinggi, sedangkan orang-orang Kristen merupakan golongan yang rendah. Keadaan ini, yaitu bahwa orang-orang yang memerintah ialah orang-orang yang tidak layak untuk itu, akan berubah kelak.
Yesus Kristus menjanjikan bahwa pada waktu kedatangan-Nya kembali, orang-orang percaya akan memperoleh kekuasaan. Bahkan musuh-musuh Allah pada waktu itu akan menderita kekalahan sepenuhnya (Mzm 2:9).
Tongkat besi: tongkat pemerintahan, artinya berjalan dengan wibawa ilahi, dalam kata-katanya ada kekuatan seperti magnit, yang dapat memaksa orang untuk mengikutinya.
(6) Bintang Venus (bintang timur) berlaku dalam zaman purbakala sebagai simbol dari kekuasaan atas dunia.
Bintang timur: mula-mula sebutan untuk Lutcifer. Sejak Lucifer mengalami kejatuhan, posisinya dipegang oleh Tuhan Yesus sendiri (Why 22:16), simbol dari terbitnya hari keselamatan.
Tuhan tahu bahwa hati manusia selalu mempunyai kecenderungan berbuat dosa, terutama dosa kesombongan. Maka Dia memberi tongkat besi dan bintang timur sekaligus agar manusia mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk menjalankan karunia ini, dan mampu selalu dekat dengan-Nya .
(Sumber: Warta KPI TL No. 63/VII/2009 » Renungan KPI TL 18 Juni 2009; Warta KPI TL No. 92/XII/2011 » Renungan KPI TL tgl 13 Oktober 2011, Dra Yovita Baskoro, MM; Wahyu Yohanes, Dr. J.J.de Heer).