Ketika ditahbiskan tahun 2005, saya langsung bertugas di Flores. Dulu, Flores terkenal miskin, sejak terdengar bahwa daerah itu mengandung “Mangan” maka banyak perusahaan masuk ke daerah tersebut. Dengan masuknya perusahaan tambang membuat perekonomian daerah itu meningkat, namun juga berakibat kerusakkan lingkungan.
Karena penduduk Flores mayoritas beragama Katolik, maka para perusahaan itu mulai mendekati pemimpin gereja, uskup dan pejabat-pejabat gereja. Mereka membangun gereja megah dengan segala fasilitasnya. Tujuan mereka agar bisa menjalankan kegiatannya dengan lancar.
Beberapa kepala keluarga yang menolak kehadiran perusahaan tambang tersebut dipenjarakan. Ketika para bapak tidak berdaya, para ibu akhirnya tampil juga memperjuangkan hak-hak mereka.
Mereka berani menyuarakan hati nuraninya dengan cara tidur di jalan, bertelanjang dada di bawah terik sinar matahari. Berkat perjuangan mereka pihak perusahaan akhirnya tidak berani masuk.
Itulah kejadian yang pernah saya alami, dimana kaum wanita yang seringkali dianggap lemah ternyata mereka mempunyai kekuatan. Peran kaum wanita sangat besar dalam keluarga, dalam mempengaruhi kebijakan dengan suami, pendidikan anak dll.
Marilah kita belajar dari Mat 14:1-11:
Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya."
Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.
» Yohanes Pembaptis adalah orang yang sangat vokal, dia sangat berani menyampaikan pemikiran, nasehat yang benar kepada publik. Ia dipenjara karena kata-katanya dianggap menghina raja Herodes.
Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.
Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.
Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya.
» Herodias sakit hati pada Yohanes karena kritikannya, maka dia mencari cara untuk bisa membalas dendam ... akhirnya keinginannya terkabul.
Melalui peristiwa ini kita bisa melihat bahwa kaum perempuan seringkali bekerja di belakang layar, tetapi mereka punya kekuatan untuk membuat kaum lelaki takhluk.
Pergunakanlah kekuatan itu dengan bijaksana, untuk memuji dan memuliakan Tuhan seperti perempuan-perempuan yang melayani Yesus dengan kekayaan mereka (Luk 8:3).
Janganlah menggunakan kekuatan untuk hal yang negatif seperti istri-istri Salomo mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain sehingga ia tidak sepenuh hati berpaut kepada Tuhan (1 Raj 11:4).
(Sumber: Warta KPI TL No.141/I/2017 » Renungan KPI TL Tgl 15 Desember 2016, Romo Anton Dwi Cahyono, SVD).