01.44 -
*Kitab Suci*
Pentingnya membaca Kitab Suci
Apakah kakek mengerti isi seluruh Kitab Suci ini?” Jawab kakeknya: “Ada juga yang tidak kakek mengerti.” Cucunya bertanya lagi: “Mengapa kakek kok tidak bosan membacanya?”
Lalu kakek itu pergi ke dapur mengambil sebuah keranjang arang. Arang tersebut dikeluarkannya, lalu dilubanginya keranjang itu.
Diberikannya keranjang itu pada cucunya sambil berkata: “Ambillah air di sungai, bawalah keranjang ini sebagai tempatnya.”
Maka berangkatlah anak itu ke sungai untuk mengambil air. Sesampainya di rumah, air yang dibawanya selalu habis, berulangkali dia melakukannya tanpa hasil.
Akhirnya dia putus asa, merasa sia-sia dengan usahanya itu. Lalu dia mengusulkan kepada kakeknya untuk mengganti keranjang dengan ember. Tetapi kakeknya tidak mengizinkannya. Kata kakek itu: “Coba kamu lihat keranjang itu!” Jawab cucunya: “Keranjang ini jadi bersih.”
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu (Yoh 15:3)
Pada mulanya Allah menciptakan manusia roh (Kej 2:7), yang memiliki jiwa (roh menguasai jiwa).
Sejak manusia jatuh ke dalam dosa (Kej 3), maka rohnya mati (jiwa menguasai roh). Ketika jiwa menguasai roh kita, maka kita tidak bisa mendengar suara Tuhan di dalam kehidupan.
Misalnya: kita ingin membaca Kitab Suci, tetapi tidak jadi karena malas. Hal ini terjadi karena kita jarang memberi makan pada roh kita, maka jiwa kita kekurangan gizi.
Berkat penebusan Kristus, maka roh manusia itu didamaikan kembali dengan Allah.
Kita adalah manusia roh yang memiliki jiwa dan tinggal di dalam tubuh.
Firman Tuhan adalah makanan bagi roh, dan juga makanan bergizi bagi jiwa. Jika jiwa kita sehat, maka tubuh kita juga akan sehat (lih Firman membuat kita sehat; [Ams 4:20-22] Firman Allah - Obat mujarab yang selalu manjur) Jika tubuh kita rusak, maka kita akan meninggal.
Tubuh kita terdiri dari 3 unsur yang menyatu, tidak bisa dipisahkan (lih [1 Tes 5:23] Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh); ketiga unsur itu membutuhkan makanan.
1. Roh - makan lewat mata (membaca) dan telinga (mendengar). Karena manusia berasal dari Roh Allah (Kej 2:7), maka rohnya hanya bisa makan yang berasal dari Allah, yaitu firman Allah.
Kotbah hanyalah penjelasan firman Tuhan agar jiwa kita mengerti kebenaran yang berasal dari Allah. Roh sifatnya kekal, tidak bisa mati.
Kotbah hanyalah penjelasan firman Tuhan agar jiwa kita mengerti kebenaran yang berasal dari Allah. Roh sifatnya kekal, tidak bisa mati.
2. Jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak; hati unsur dari jiwa) - makan lewat mata dan telinga.
Apa saja yang dilihat dan didengar sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Porsi yang paling banyak kita beri makanan adalah jiwa.
Misalnya: membaca buku, menonton televisi, mendengar gosip dll. Apa saja yang diisi dalam jiwa kita, begitulah diri kita karena jiwa menggerakkan tubuh.
Di alam yang lain, jiwa juga masih mempunyai perasaan dan kehendak. Contoh: perumpamaan Lazarus dan orang kaya (Luk 16:19-31: haus, panas, minta …). Jiwa sifatnya kekal, tidak bisa mati.
Apa saja yang dilihat dan didengar sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Porsi yang paling banyak kita beri makanan adalah jiwa.
Misalnya: membaca buku, menonton televisi, mendengar gosip dll. Apa saja yang diisi dalam jiwa kita, begitulah diri kita karena jiwa menggerakkan tubuh.
Di alam yang lain, jiwa juga masih mempunyai perasaan dan kehendak. Contoh: perumpamaan Lazarus dan orang kaya (Luk 16:19-31: haus, panas, minta …). Jiwa sifatnya kekal, tidak bisa mati.
3. Tubuh - makan lewat mulut. Misalnya: nasi, bakpao dll. Tubuh sifatnya tidak kekal, pasti mati.
Mengerti atau tidak mengerti, baca saja firman Tuhan sampai kita tutup mata (meninggal), karena firman itu hidup dan punya kuasa.
Bacalah secara berurutan agar tidak ada satu ayat pun yang terlewatkan. Selama masih berada di dunia, tidak ada seorang pun yang dapat mengerti seluruh firman Allah secara sempurna meskipun sudah katam membacanya. Jika kita berharap mengerti semua firman Tuhan, maka kita tidak akan pernah membacanya.
Jikalau seseorang mendengar perkataan-Nya, tetapi tidak melakukannya, maka firman yang telah dikatakan-Nya yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman (Yoh 12:47-48).
Bacalah secara berurutan agar tidak ada satu ayat pun yang terlewatkan. Selama masih berada di dunia, tidak ada seorang pun yang dapat mengerti seluruh firman Allah secara sempurna meskipun sudah katam membacanya. Jika kita berharap mengerti semua firman Tuhan, maka kita tidak akan pernah membacanya.
Jikalau seseorang mendengar perkataan-Nya, tetapi tidak melakukannya, maka firman yang telah dikatakan-Nya yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman (Yoh 12:47-48).
Jadi, sekarang ini kita hanya dapat mengenal gambaran Allah yang samar-samar. Untuk dapat mengerti firman Tuhan sangatlah dibutuhkan rahmat-Nya, agar Dia membukakan pikiran kita (Luk 24:45) dan juga bimbingan (Kis 8:31).
Roh Kudus-lah yang akan mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan akan semua yang telah kita baca (Yoh 14:26). Ketika kita sudah tutup mata, barulah kita melihat muka dengan muka sehingga kita mengena-lNya dengan sempurna (1 Kor 13:12).
Roh Kudus-lah yang akan mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan akan semua yang telah kita baca (Yoh 14:26). Ketika kita sudah tutup mata, barulah kita melihat muka dengan muka sehingga kita mengena-lNya dengan sempurna (1 Kor 13:12).
Kitab Suci dapat memberi hikmat dan menuntun kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim 3:15-16).
Baik kemarin (PL + PB) maupun hari ini dan sampai selama-lamanya firman Tuhan tetap sama. Apa yang Allah katakan pada hari ini, semuanya berdasarkan nubuatan pada masa lalu. Allah sangat jarang membicarakan perkara yang belum dikatakan di dalam Alkitab.
Jadi, jika kita tidak mengerti kebenaran ini, maka kita akan sulit untuk menerima wahyu pada saat ini dan kitapun dapat disesatkan oleh nabi-nabi palsu (Mrk13:22).
Jadi, jika kita tidak mengerti kebenaran ini, maka kita akan sulit untuk menerima wahyu pada saat ini dan kitapun dapat disesatkan oleh nabi-nabi palsu (Mrk13:22).
Contoh: firman di PL, ada juga di PB.
Bil 14:28 - seperti yang kamu katakan kepada-Ku (berdoa), demikianlah akan Kulakukan kepadamu.
Yes 55:11 - firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Mrk 11:22-24 - Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata … asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Posisi hidup kita ada di mana?
Marilah kita belajar dari Mrk 4:1-20
Marilah kita belajar dari Mrk 4:1-20
Adalah seorang keluar untuk menabur (firman). Pada waktu ia menabur
* Sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis
» orang-orang yang mendengarkan firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
» orang-orang yang mendengarkan firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
* Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar
» orang-orang yang mendengarkan firman dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
» orang-orang yang mendengarkan firman dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
* Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah
» orang-orang yang mendengarkan firman, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
» orang-orang yang mendengarkan firman, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
* Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat
» orang-orang yang mendengarkan firman dan menyambut firman itu lalu berbuah ….
» orang-orang yang mendengarkan firman dan menyambut firman itu lalu berbuah ….
Tuhan memberikan kehendak bebas kepada jiwa kita. Jika kita mau menyalibkan daging kita, maka firman itu akan sungguh-sungguh berakar dalam kehidupan kita sehingga firman itu hidup dan punya kuasa.
Jadi, Kitab Suci bukanlah bacaan biasa atau sebagai prasyarat menjadi orang Kristen tetapi sebagai kebutuhan pokok untuk roh kita agar kita bisa mendengarkan suara-Nya, mengenal Dia secara benar dan juga mengetahui jalan-jalan-Nya.
(Sumber: Warta KPI TL No. 86/VI/2011 » Renungan KPI TL tgl 9 & 23 Juni 2011, Dra Yovita Baskoro, MM).