Ada sebuah keluarga yang plafon di garasinya hampir ambruk karena kayunya dimakan rayap. Mereka tidak dapat membetulkannya karena tidak mempunyai uang. Tiga hari kemudian, di garasi itu terjadi kebakaran. Seluruh plafon di garasi itu habis terbakar sehingga atapnya berlubang.
Pada waktu berdoa, sang ibu mendengar suara halus yang mengatakan: “Panggillah tukang.” Sesudah mendengar suara itu, ibu itu dengan nekat memanggil tukang meskipun tidak mempunyai uang.
Tiba-tiba saudara-saudaranya ada yang datang dan ada juga yang menelponnya, mereka prihatin atas peristiwa kebakaran itu. Mereka mengiriminya uang untuk membetulkan garasi itu. Akhirnya... bukan hanya atap garasi itu yang dibetulkan, tapi di atas garasi itu juga dibangun satu kamar lagi.
Bagi kacamata dunia, hal ini adalah musibah. Tetapi bagi orang percaya, ini adalah penyelenggaraan Tuhan yang luar biasa, Tuhan berkarya dengan caranya yang unik.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. Orang benar akan hidup oleh iman. Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, engkau dan seisi rumahmu akan selamat (Yoh 20:29; Rm 1:17; Kis 16:31)
Oleh karena itu, dengarlah dan lakukanlah perintah-Nya dengan setia, yakni ketetapan dan peraturan-Nya, takutlah akan Tuhan supaya kita dan anak cucu kita lanjut umur, baik keadaannya dan mempunyai masa depan yang cerah (Ul 6:1-9).
Perintah = sesuatu yang harus dilakukan dan ditaati, tidak boleh ditunda.
Ketetapan = tidak dapat diubah.
Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa. Perintah-perintah-Nya adalah:
1. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan segenap kekuatanmu.
2. Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti (Yes 48:18).
(Sumber: Warta KPI TL No. 72/IV/2010 » Renungan KPI TL tgl 11 Maret 2010, Bapak Donny Vincent).