Burung gagak adalah burung yang sama sekali tidak mau berbagi, jika dia mendapat berkat semuanya untuk dirinya sendiri. Tetapi ada burung gagak yang istimewa, dia diutus dan diurapi Tuhan sehingga dia mau berbagi. Contoh: Nabi Elia diberi makan roti dan daging waktu pagi den petang oleh burung-burung gagak (1 Raj 17:1-6).
Demikian juga dengan kita. Jika kita ingin menjadi burung-burung gagak yang istimewa, kita harus melepaskan ikatan-ikatan yang mengikat kita agar rahmat Allah dapat bekerja.
Misalnya:
Sakit hati, membenci, tidak mampu mengampuni dan akhirnya membunuh dengan kata-kata atau perbuatan.
Ingatlah perintah Yesus untuk mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali sehingga kita memiliki hidup kekal di dalam diri kita (Kej 34:7,25; Mat 18:22: 1 Yoh 3:15).
Sikap yang mudah putus asa
Belajarlah pada seorang perempuan Kanaan. Meskipun dia ditolak sampai tiga kali dengan kata-kata yang menyakitkan hati, tetapi dia tidak putus asa. Malahan dengan segala kerendahan hati dia tetap memohon belas kasihan Yesus (Mat 15:21-28).
Mati segan, hidup tak mau
Ingatlah! Menjadi pengikut Kristus kita tidak boleh suam-suam kuku (tidak dingin dan tidak panas). Jika kita suam-suam kuku, kita akan dimuntahkan dari mulut-Nya (Why 3:15-16).
Perzinahan
Lebih-lebih perzinahan secara rohani (Im 20:6 – berpaling kepada arwah/roh-roh peramal).
Marilah kita memohon rahmat-Nya, agar Tuhan melepaskan ikatan-ikatan yang mengikat kita sehingga kita dapat menjadi burung-burung gagak yang istimewa.
(Sumber: Warta KPI TL No. 64/VIII/2009 » Renungan KPI TL tgl 9 Juli 2009, Ibu Sugiarto).