Citra Allah yang utama adalah Kristus (2 Kor 4:4; Kol 1:15). karena Dia, semua manusia diciptakan sebagai citra (= gambar, rupa; bahasa Sansekerta) Allah (Kej 1:26 dst).
Secara khususnya pasangan pria-wanita, yang sebagai manusia utuh dipanggil untuk mewujudkan cinta ilahi, disebut citra Allah.
Akibat dosa, kodrat manusia sebagai citra Allah tidak dirusakkan sama sekali tetapi dicemarkan. Karena itu tetap dapat mengenal dan mengasihi Allah (GD 12).
Berkat kelahiran kembali dalam Pembaptisan, orang beriman diubah menjadi serupa dengan citra Putera (-Allah), supaya Dia menjadi Yang Sulung di antara banyak saudara (Rm 8:29; Bdk. GD 22).
Manusia adalah citra Allah untuk berkuasa atas semua makhluk sebagai wakil Pencipta, supaya berusaha agar seluruh ciptaan memuliakan-Nya.
Maka manusia tidak boleh merusak alam dengan mencemarkan lingkungan dan menghabiskan kekayaannya. Ia tidak boleh hidup bersama dicemarkan kejahatan-kejahatan; lih Dosa sosial
Keberadaan manusia asebagai citra Allah adalah anugerah, tetapi sekaligus tugas bagi setiap manusia.
Kodrat manusia sebagai citra Allah disempurnakan dengan pengangkatannya sebagai anak Allah.
(Sumber: Ensiklopedi Gereja, A. Heuken SJ)