Setiap
ada undangan PD Karismatik yang ada di lingkungan saya, undangan itu selalu
saya buang. Tapi entah mengapa suatu
hari saya ingin hadir dalam PD tersebut.
Pada saat pertama kali
hadir di sana, suasana hati saya nggak enak.
Sebab saya tidak merasakan suasana ibadat seperti biasanya, tetapi suasananya
seperti pesta (ada tepuk tangannya). Saya ngomel terus sepanjang pulang, sambil
berkata: “Aku nggak mau datang lagi bulan depan.” Jawab suami saya: “Lho...akupun
juga merasakan suasana yang nggak enak. Tapi kita harus tertuju pada Yesus, melihat pengajarannya.
Apakah pengajaran di PD itu melenceng atau tidak dari pengajaran yang diajarkan
oleh Yesus.”
Pada
waktu menghadiri pertemuan yang kedua saya mencoba resep suami saya. Meskipun
suasana hati saya masih nggak enak, saya diam saja. Jadi pada saat firman ditaburkan
saya mendapatkannya.
Suatu
ketika saya ditawari untuk ikut SHBDR (Seminar Hidup Baru Dalam Roh), tetapi saya nggak mau datang
karena alergi dengan yang namanya karismatik.
Entah
mengapa pada hari H-nya suami saya
mengajak pergi ke seminar itu, katanya: “Ayo, dicoba aja, wong nggak bayar aja.
Kalau ndak senang, ya ... pulang.”
Pada saat pencurahan
Roh, hati saya juga merasakan pertentangan. Karena melihat banyak
orang maju untuk didoakan ... kok
digeblak-geblak no (sengaja didorong agar jatuh). Pada saat didoakan, saya pun bercucuran air mata dan
mengalami manifestasi tersebut.
Ternyata
pada saat itulah Allah mulai menangkap saya sebagai WL. Dari situlah saya
benar-benar mengalami suatu hidup baru secara pelan-pelan... dapat menyanyi
dengan hati, dan tanpa sadar mengangkat tangan karena menunjukkan betapa besar
kasih Allah.
(Sumber: Warta KPI TL No. 54/X/2008).