23.47 -
*Mengenal KPI TL*
Ucapan Terima kasih
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tritunggal Mahakudus: Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus karena bimbingan-Nya blog ini dapat diselesaikan.
Rencana awal blog ini berisi: Warta KPI TL dan Renungan “Sarapan Pagi Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya”. Namun penulis melihat bahwa para sahabat Yesus sangat membutuhkan “jawaban iman”, maka penulis menambahkan isi blog dengan berbagai artikel ajaran Gereja dan berbagai artikel lainnya yang dapat membangun jiwa.
Saya menyadari bahwa saya hanyalah bejana tanah liat. Kekuatan yang melimpah limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri saya sendiri (2 Kor 4:7).
Saya percaya bahwa pekerjaan baik ini tidak akan lenyap (Kis 5:38-39 - Hukum Gamaliel) karena Allah yang memulai pekerjaan ini, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus (Flp 1:6).
Sahabat-sahabat Yesus terkasih, jika Tuhan memanggil kita bekerja di ladang-Nya, giatlah bekerja karena persekutuan kita dengan-Nya tidak sia-sia (1 Kor 15:58).
Engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allah; engkaulah yang dipilih oleh Tuhan, Allah untuk menjadi umat kesayangan-Nya hati Tuhan terpikat olehmu. Karena berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris. Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya (Ul 7:6-7; Ef 3:6; Rm 11:29).
Romo Dominikus Beda Udjan, SVD
Romo Moderator KPI TL
Romo Gregorius Kaha, SVD
Romo moderator KPI TL
ketika beliau masih bertugas pastoral
di Gereja Roh Kudus
Romo Joseph Purwo, SVD
penyemangat
untuk selalu berbagi kepada sahabat-sahabat Yesus
di luar komunitas saya
X
Saya sangat kecewa dengan X,
melaluinya Tuhan memanggil saya
untuk mencari penyebab kekecewaan saya.
Ibu Yovita
Pendiri KPI TL
Ibu Yohana & Ibu Laksmi
Penasehat KPI TL
Ketua KPI TL
KPI TL melalui komunitas ini saya boleh belajar kehidupan dan menemukan jawaban atas kekecewaan saya.
Komunitas adalah tempat pertemuan para sahabat Yesus, memperdalam iman melalui pengajaran-pengajaran Gereja, saling berbagi kegembiraan dan penderitaan dan memberi kesaksian sehingga jiwa kita dikuatkan dalam menjalani kehidupan yang berat ini sampai akhir.
SA - satu dalam suka, jika sahabat bersukacita maka kita juga turut bersukacita, tidak ada alasan untuk iri hati; HA - hadir dalam duka, jika sahabat mengalami kesesakan, kita harus hadir bersama-sama; BAT - berjabat tangan, kita harus selalu mendoakan sahabat kita.
Komunitas rohani sangat diperlukan untuk pertumbuhan iman (Ibr 10:25, 24; Kis 2:41-47). Melalui komunitas iman kita akan bertumbuh karena jiwa kita dibersihkan oleh firman yang kita dengar (Yoh 15:3) dan jiwa kita juga dikuatkan oleh kesaksian saudara-saudara seiman (Why 12:10-11 » pendakwa mendakwa kita siang dan malam ... kita mengalahkan dia ... oleh perkataan kesaksian kita) sehingga kita benar-benar percaya bahwa Allah sungguh-sungguh mengasihi kita (Yoh 3:16).
Melalui komunitas ini saya mulai mengenal ajaran agama saya dan pola pikir saya diubahkannya.
Saya mengerti bahwa saya berasal dari Tuhan dan tujuan akhir saya adalah kembali kepada-Nya. Segala sesuatu yang saya miliki bukan milik saya sepenuhnya, tetapi saya adalah pengelola. Jadi, panggilan saya adalah diberkati dan memberkati.
Karena berita Injil, kita turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus (Ef 3:6).
Melalui komunitas, saya juga diberi kesempatan untuk terus bertumbuh secara rohani dan terus berkobar untuk melayani Allah dan sesama.
Saya sungguh bersyukur dipanggil dalam komunitas ini, sahabat-sahabat Yesus di komunitas ini telah memberkati saya, khususnya Ibu Yovita, Ibu Yohana, Ibu Laksmi, Ibu Elly, Ibu Judy, Ibu Emmy, Ibu Vira, Ibu Datik, Ibu Phang, Ibu Magiati dan Ibu Annis.
Ibu Phang & Ibu Magiati
Kawan sekerja di ladang Tuhan
Sebagai kawan sekerja Allah (1 Kor 3:9), kita harus mempunyai kawan-kawan sekerja yang saling mendoakan dan berbagi pengalaman rohani (Flp 4:3; Kol 4:11). Kami saling mendoakan. Jika salah satu dari antara kami mendapatkan hikmat Allah, maka kami meng-info-kannya.
Ibu Oentari
pencetus ide blog untuk renungan
“Sarapan Pagi Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya”.
Muhammad Faris & Myra Shabrina
Kedua keponakan saya, yang membimbing saya cara membuat blog.
Bapak Setiadi
Membawa saya (secara tidak langsung) kepada Kristus melalui rekoleksi PDKK Petrus di Tumpang. Dalam ibadat Sabda sesi salam damai, saya berjabat tangan dengan seorang laki-laki yang berjubah coklat. Dengan berjalannya waktu saya baru tahu bahwa Tuhan Yesus telah berkenan memberikan salam damai-Nya sehingga saya dimampukan untuk melakukan tugas perutusan,
baik atau tidak baik waktunya.
Para pendoa
(yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu)
Bambang
suami saya
Kevin & Raphael
kedua anak saya
Keluarga saya telah merelakan saya untuk bekerja di ladang-Nya.