Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
1. Pergilah ke Seluruh Dunia,
beritakanlah Injil
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk
mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.
Ia menghadap Imam
Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis
Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang
mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat
kota itu, tiba-tiba cahaya memancar
dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang
berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya
Aku?"
Jawab Saulus:
"Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya
itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan
kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
Maka termangu-mangulah
teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi
tidak melihat seorang jugapun.
Saulus bangun dan
berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka
harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat
dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Di Damsyik ada seorang
murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan:
"Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"
Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama jalan lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang
dari Tarsus yang bernama Saulus.
Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang
bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia
dapat melihat lagi."
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang
dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari
imam-imam kepala untuk menangkap
semua orang yang memanggil nama-Mu."
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan
nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang
Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus
ia tanggung oleh karena nama-Ku."
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke
rumah itu. Ia menumpangkan tangannya
ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus,
yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan
penuh dengan Roh Kudus."
Dan seketika itu juga
seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia
bangun lalu dibaptis.
Dan setelah ia makan,
pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan
murid-murid di Damsyik.
Ketika itu juga ia
memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah
Anak Allah.
Semua orang yang
mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem
mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia
datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan
imam-imam kepala?"
Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi
yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.
Renungan:
Renungan:
Sebagai orang Kristiani sesungguhnya kita telah ditangkap oleh Tuhan.
Tuhan menghendaki kita menjadi
pewarta gembira seperti Paulus.
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk!"
Nah, yang menjadi
pertanyaan adalah apakah kita harus seperti Paulus yang berkeliling ke pelbagai
daerah untuk mewartakan Injil? Tidak!
Mewartakan Injil ke seluruh dunia tidak harus diartikan
kita mengelilingi dunia sambil berteriak-teriak, melainkan dapat kita artikan
sebagai usaha menyebarkan Injil di
sekitar kita, baik di rumah maupun di tempat kita bekerja. Maka dalam segala aktivitas, kita
diharapkan mampu mewartakan kabar gembira.
Tuhan Yesus memberkati.
Lalu Ia berkata kepada mereka: (1) "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
(2) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Renungan:
Setiap manusia adalah makhluk ciptaan yang sangat rapuh. Oleh karena itu, seringkali manusia jatuh di dalam dosa baik dengan sengaja maupun dengan tidak sengaja. Bahkan orang suci pun pernah berdosa.
(1) Tugas seorang pengikut Kristus adalah mewartakan Injil. (2) Kuasa diberikan agar bisa mewartakan Injil dengan baik.
St. Paulus adalah sosok yang bisa menjadi teladan. Pertobatannya tidak sebatas pada tindakan untuk tidak berbuat dosa lagi, tetapi ia begitu beriman dan mau menjadi "penjala manusia" untuk menarik sebanyak mungkin orang, agar mereka beriman kepada Tuhan (Kis 22:3-16).
Jadi, makna pertobatan terletak pada komitmen untuk senantiasa mencintai dan mewartakan Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati.
2. Makna pertobatan
Lalu Ia berkata kepada mereka: (1) "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
(2) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Renungan:
Setiap manusia adalah makhluk ciptaan yang sangat rapuh. Oleh karena itu, seringkali manusia jatuh di dalam dosa baik dengan sengaja maupun dengan tidak sengaja. Bahkan orang suci pun pernah berdosa.
(1) Tugas seorang pengikut Kristus adalah mewartakan Injil. (2) Kuasa diberikan agar bisa mewartakan Injil dengan baik.
St. Paulus adalah sosok yang bisa menjadi teladan. Pertobatannya tidak sebatas pada tindakan untuk tidak berbuat dosa lagi, tetapi ia begitu beriman dan mau menjadi "penjala manusia" untuk menarik sebanyak mungkin orang, agar mereka beriman kepada Tuhan (Kis 22:3-16).
Jadi, makna pertobatan terletak pada komitmen untuk senantiasa mencintai dan mewartakan Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati.