Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai (1A) Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: (1B) Yang Kudus dari Allah."
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring (1C) ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. (2) Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.
Bagi Yesus pengajaran amatlah penting untuk memberikan pemahaman dan pengertian yang memadai dalam diri para murid, karena pengertian dan pemahaman yang baik amatlah menentukan hidup seseorang.
Kepada orang banyak pun Yesus memberikan pengajarannya, dan pengajaran-Nya dipandang oleh orang banyak sebagai pengajaran yang diberikan oleh orang yang berkuasa.
Mengapa? Karena yang diajarkan Yesus, bukan untuk kepentingannya sendiri, tetapi untuk keselamatan orang yang mendengarnya, untuk membina mereka untuk hidup secara benar dalam relasi dengan Tuhan dan sesama.
Pengajaran bisa dilakukan dalam bentuk contoh dan teladan hidup, bisa juga dalam bentuk nasihat atau petunjuk, bahkan larangan dan kritik membangun. Oleh karena itu, marilah kita mengambil bagian dalam pengajaran Yesus.
2. Sabda Yesus penuh kuasa
(1ABC) Roh jahat mengenal Yesus, wajarlah kalau dia sangat ketakutan.
Ada banyak orang meragukan siapakah sosok Yesus itu, apakah Ia hanya sebatas manusia biasa, atau Ia sungguh Allah yang berinkarnasi menjadi manusia.
Perdebatan demi perdebatan tentang hal ini tidak pernah memberikan jawaban yang memuaskan, bahkan terus menimbulkan pertentangan di antara banyak orang hingga saat ini.
Dalam Kitab Suci, Yesus tidak banyak bicara, tetapi lebih banyak berbuat (2).
Perbuatan Yesus telah menunjukkan bahwa Kerajaan sudah datang dan hadir di tengah umat manusia. Oleh karena itu, jika kita berbicara tentang Kerajaan Allah, maka kita berbicara tentang Yesus yang sabda-Nya penuh kuasa. Dalam sabda dan tindakan Yesus, Kerajaan Allah telah hadir dan tinggal di antara kita dan bersama kita.
3. Dibebaskan oleh kuasa Allah
Dalam kehidupan ini kita pasti menghadapi masalah, baik dalam diri sendiri, dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Ketika menghadapi masalah-masalah tersebut, seringkali kita cenderung ingin menyelesaikannya sendiri. Kita lupa menyadari bahwa kita memiliki penolong yang Mahakuasa.
Akibatnya, kita menjadi frustasi dan tinggal dalam kuasa kegelapan, yaitu: egoisme, rasa pesimis, curiga terhadap orang lain, keserakahan dan tindakan negatif lainnya.
Intinya, kita tinggal dalam kuasa roh jahat yang kita undang sendiri, kita tidak melihat kuasa Allah dalam saudara-saudara yang mau membantu, jika kita memintanya.
Jika kita bergantung pada-Nya, berlutut kepada Allah, maka kita dapat berdiri tegak menghadapi masalah apapun, termasuk kuasa kejahatan.
Jadi, bersandarlah selalu pada Allah yang berkuasa membebaskan kita dari setiap permasalahan kita. Bukalah diri pada campur tangan kuasa Allah yang nampak lewat sesama kita. Biarlah Allah menghardik roh-roh jahat yang menguasai kita. Jangan berusaha menyelesaikan sendiri persoalan, yang tidak mampu kita selesaikan.