Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 1 Januari 2020: Hari Raya St. Maria Bunda Allah; Hari Oktaf Natal dan Perdamaian Dunia - Tahun A/II (Putih)
Bacaan: Bil 6:22-27; Mzm 67:2-3, 5, 6, 8; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21
Tuhan berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: (A) Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; (B) Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; (C) Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera, demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Renungan
1. Berkat dari Tuhan
Kata berkat memiliki makna yang spesifik dalam Perjanjian Lama. Allah memberkati umat-Nya dengan menganugerahkan keturunan, kekayaan, tanah, kesehatan, dan kehadiran-Nya sendiri di tengah-tengah mereka. Mereka yang berada dalam pemeliharaan Allah akan dilindungi.
Berkat ini terdiri dari tiga bagian dan tiap bagian terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan.
(A Berkat yang pertama: Dalam berkat ini tergambar pemeliharaan Allah atas umat-Nya secara penuh. Umat dilindungi dari segala sesuatu yang jahat. Berkat Allah tercurah dalam tindakan yang menyatakan kebaikan-Nya.
(B) Berkat yang kedua: Ini merupakan tanda perkenan Allah atas diri seseorang. Dengannya orang boleh merasa yakin bahwa Allah akan mendengar doanya dan menyelamatkan dia dari musuh, penyakit, dan dosa.
(C) Berkat yang ketiga: Berkat ini menyatakan manifestasi kuasa yang memelihara manusia dan yang akan menghasilkan damai sejahtera. Ketika Allah memandang seseorang, itu berarti Ia berkenan atas orang itu dan akan menyelamatkan dia dari kesukaran (Bdk. Mzm. 33:18; 34:16).
Ingatlah! Allah berkehendak memberkati umat-Nya melalui perantaraan imam. Hal ini terlihat bahwa berkat mengalir dari kasih karunia-Nya, karena keinginan hati-Nya.
Berkat Tuhan memberikan gambaran tentang suasana perlindungan, kasih karunia, dan damai sejahtera. Juga gambaran kasih Allah yang makin lama makin dalam.
Banyak orang cenderung dekat dengan Allah karena mengharapkan berkat-Nya. Ini tidak sepenuhnya salah sebab Allah memang sumber berkat.
Tetapi jangan hanya mengharapkan berkat lalu menomerduakan sumber berkat. Kiranya kerinduan kita yang terutama adalah hidup dekat dengan Allah dan menikmati berkat yang lahir dari kedekatan itu.
2. Berkat di Tahun Baru
Selamat Tahun Baru! Ucapan ini setidaknya memiliki tiga makna bagi kita.
(1) UCAPAN SYUKUR. Kita mengucap syukur kepada Tuhan karena diperkenankan memasuki tahun yang baru. Tuhan memperkenankan kita untuk memulai lagi suatu perjalanan baru sambil memohon berkat-Nya (A). Diberkati Tuhan berarti diberi perlindungan, kasih dan damai sejahtera.
(2) SUKACITA DAN KEGEMBIRAAN. Kita bersukacita dan bergembira karena kasih Tuhan tidak berkesudahan. Tahun yang baru adalah tanda baru kasih-Nya dan kita diperkenankan untuk mengisinya dengan mewujudkan dan menyebarkan kasih Allah.
Kita disatukan dengan Bunda Maria, "yang menyimpan segala pekara itu di dalam hati dan merenungkannya (Luk 2:19). Menyimpan pekara dalam hati dan merenungkan adalah cara Bunda Maria menyikapi suatu peristiwa yang dialaminya. Semua peristiwa hidup direnungkan, dan setelah mengucap syukur kepada Tuhan selanjutnya hidup yang baru.
(3) HARAPAN DAN PERMOHONAN. Pada tahun yang baru ini kita menempatkan macam-macam harapan dan permohonan kita untuk diberkati Tuhan. Ada permohonan dan harapan untuk kesejahteraan hidup, untuk sukses dalam setiap usaha dan pekerjaan, untuk terciptanya suatu dunia yang penuh kedamaian.
Hari ini selain menjadi PERAYAAN MARIA BUNDA ALLAH dirayakan juga sebagai HARI PERDAMAIAN SEDUNIA, yang dimaksudkan agar dimohonkan kepada Tuhan supaya damai sejahtera Tuhan dialami di mana-mana!
Ketiganya berpijak pada iman kepercayaan seperti yang diteladankan Bunda Maria. Kita percaya bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa dan harapan kita hanya bersifat manusiawi-duniawi belaka.
Bersama Tuhan Yesus dan Bunda Maria kita mempunyai optimisme bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan dan perjalanan hidup kita sepanjang tahun ini, sebab kita percaya: Tuhan Yesus selalu beserta kita dan Bunda Maria pun mendoakan keluarga kita. Kita akan terpelihara selalu untuk setahun ke depan ini.