Pages

Kamis, 25 Februari 2016

Mengapa Allah memberi kita “nafsu” atau emosi?

Kita memiliki nafsu atau gairah sehingga melalui emosi yang kuat dan perasaan tertentu kita dapat tertarik pada apa yang benar dan baik dan menolak apa yang jahat dan buruk [KGK 1762-1766, 1771-1772].

Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga manusia dapat mengasihi dan membenci, menginginkan atau menolak, tertarik oleh sesuatu dan merasa takut dengan yang lain, dipenuhi dengan sukacita, kesedihan dan kemarahan. 

Dalam lubuk hatinya yang terdalam, manusia selalu mencintai yang baik dan membenci yang jahat atau apa yang dianggapnya demikian.

(Sumber:Warta KPI TL No. 130/II /2016; Youcat No. 293)