Roh Kudus membuatku mudah menerima Allah; Roh Kudus mengajariku berdoa dan mendorongku untuk siap sedia bagi sesama [KGK 738-741].
Santo Agustinus menyebut Roh Kudus: "Tamu yang hening bagi jiwa kita." Siapapun yang ingin merasakan kehadiran Roh Kudus harus hening.
Seringkali Tamu ini berbicara dengan sangat lembut di dalam dan bersama kita, contohnya dalam suara hati atau melalui sarana-sarana di dalam dan di luar diri kita.
Menjadi "Bait Roh Kudus" berarti menyediakan tubuh dan jiwa bagi kehadiran-Nya.
Allah tinggal dalam diri kita. Tubuh kita adalah sarana bagi Allah untuk berbicara.
Semakin kita menerima Roh Kudus, semakin kita dibimbing dan dilimpahi karisma untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dan, kita akan semakin bertumbuh, baik secara jasmani maupun rohani.
(Sumber: Warta KPI TL No.129/I /2016 » Youcat No.120).
Youcat No. 290-291, 295-297, 310-311