Senin, 02 November 2015

Tanaman Pakis dan Pohon Bambu

Ada seseorang yang bosan dengan pelayanannya, lalu Tuhan menyuruh pergi ke sebuah hutan. Di hutan itu Tuhan berbicara: “Lihatlah tanaman pakis  dan pohon bambu itu. Ketika pertama kali Aku menanam mereka dan merawat benih-benih itu dengan seksama, Aku memberi mereka cahaya dan air.

Pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat, warnanya yang hijau menutupi tanah; namun tidak ada yang terjadi di benih bambu.

Tetapi Aku tidak berhenti merawatnya. Pada tahun ke 2 pakis-pakis tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi tetapi tidak terjadi apa-apa pada benih bambu, tetapi Aku tidak menyerah.

Demikian juga di tahun ke 3 dan ke 4. Di tahun ke 5, tunas kecil baru muncul dari permukaan tanah dan tumbuh ... mencapai ketinggian 15 M.

Bambu tersebut membutuhkan 5 tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya agar akar-akar itu membuatnya kuat dan memberikan apa yang dibutuhkan untuk bertahan.

Sedangkan tanaman pakis itu tidak berakar ke dalam, cepat bertumbuh tapi cepat mati.

Aku tak memberikan ciptaan-Ku tantangan, yang tidak bisa mereka tangani. Tahukah kau anak-Ku, semua waktu pergumulanmu sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu. Aku tidak menyerah pada bambu tadi. Aku juga tidak menyerah padamu.”


Hari-hari yang baik memberi kebahagiaan
Hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman.

Keduanya memberi arti bagi setiap hidup kita.

(Sumber: Warta No. 38/VI/2007; Renungan KPI TL Tgl 24 Mei 2007, Dra Yovita Baskoro, MM).