Senin, 02 November 2015

19.21 -

Jerat-jerat Kehidupan

Hidup yang berarti itu tidak mudah, banyak perangkap yang menjerat, sehingga kita jatuh terperosok ke jurang kehancuran dan kematian rohani. 

Hidup yang mapan dan berkenan kepada Tuhan, sungguh tidak gampang, memerlukan perjuangan yang ulet dan kokoh untuk meraihnya, sampai kehidupan ini ‘menjadi saksi bagai surat yang terbuka’ dan sebagai ‘garam dan terang dunia’, yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. 

Jerat-jerat kehidupan, banyak tertebar disepanjang hidup. Yang oleh setan disamarkan sebagaigodaan’ dan percobaan’. Bila langkah perjalanan ini tidak waspada, maka kaki kita akan terjerat dan dapat binasa.

Jerat-jerat kehidupan itu berupa:

- Prestise – kehormatan (menjadi terkenal, berpengaruh, terpandang) – Mrk 12:38-39.

Berlomba-lomba untuk dapat meraih kehormatan dengan menggunakan berbagai cara, kotor, licik dan palsu (menghalalkan segala cara) dan akibatnya banyak dengan tindakan dan perbuatan yang tidak baik, kalau perlu membunuh sekalipun dianggap sudah biasa.

- Kekayaan/uang – Luk 12:15.

Banyak orang menyadari bahwa kekayaan/uang memang diperlukan untuk suatu kehidupan. Namun hidup itu tidak melulu bertujuan hanya untuk mencari dan mengumpulkan kekayaan/uang, melainkan harus takut akan Tuhan sehingga memperoleh keselamatan kekal. Waspadalah dengan ambisi!

- Libido – sexual – Rm 1:26-27

Dengan ampuhnya jerat ini telah banyak memakan korban dan membuat akibat yang begitu panjang untuk ditanggung. Contoh: Salomo – tidak berdaya dan lemah.

- Kesombongan – Yeh 28:5

Asal muasal kesombongan adalah dari Iblis (Yes 14:12-14). Maka barang siapa yang dapat terjerat pada hal ini, ia telah melakukan perbuatan Iblis. Ambillah sifat padi, makin berisi makin runduk, suatu kerendahan hati yang sejati, tulus dan murni. Sebab dihadapan Tuhan semua sama, Ia mengasihi seluruh dunia.

- Keserakahan – Kol 3:5

Banyak kali kita menghalangi orang lain untuk maju/menjadi berhasil, sebab takut kehilangan pengaruh/takut tersaingi/takut kehilangan rival/takut kehilangan pengikut dsb. 

Akibat keserakahan ini membatasi/menghilangkan kesempatan orang lain dengan cara halus maupun terang-terangan. Jerat ini pun dialami oleh banyak orang percaya, entah itu berdalih pelayanan atau pun yang lainnya (memimpin pujian, membawakan firman, ketua pembangunan gereja - tidak ada jabatan yang tidak dirangkapnya). 

Contoh: akibat keserakahan bangsa Israel ketika keluar dari Mesir - manna yang dikumpulkan berlebihan berulat dan berbau busuk (Kel 16); mati binasa dengan mulut penuh daging puyuh (Bil 11:33).

Mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaanke dalam jerat dan berbagai-bagai nafsu hampa yang mencelakakan, menenggelamkan ke dalam keruntuhan dan kebinasaanAkar segala kejahatan adalah cinta uangMemburu uang menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka (1 Tim 6: 9-10).

Dalam kehidupan yang begini berat sekarang ini, di mana perubahan sedemikian cepat dan tiba-tiba kita sangat membutuhkan kekuatan dan kedekatan dengan Tuhan agar kita mampu dan sanggup terlepas dari semua jenis jerat-jerat kehidupan. Hanya Tuhan Yesus saja yang sanggup melepaskan kita dari jerat kehidupan ini, bila Ia melepaskan maka kita akan benar-benar merdeka (Yoh 8:36).

(Sumber: Warta No. 38/VI/2007; Jerat-jerat Kehidupan, Crescendo No. 317 Tahun 36 – 2002).