Pages

Kamis, 05 November 2015

Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan?



Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini: “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab: “Betul, Dia menciptakan semuanya.”

Profesor itu menjawab: “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan kejahatan.”

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata: “Profesor, bolehkah saya bertanya sesuatu?” “Tentu saja,” jawab Profesor.

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya: “Profesor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si Profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab: “Kenyataannya, dingin itu tidak ada.
Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.  Suhu  - 460oF adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak beraksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”

Mahasiswa itu melanjutkan: “Profesor, apakah gelap itu ada?”
Profesor itu menjawab: “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab: “Sekali lagi Profesor salah. Gelap itu tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari dengan menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai gelombang setiap warna. Tetapi kita tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan itu. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya: “Profesor, apakah kejahatan ada?”
Dengan bimbang profesor itu menjawab: “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah manisfestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab: “Sekali lagi Profesor salah. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan - hasil dari tidak adanya kasih Tuhan di hati manusia.”

Nama mahasiswa itu adalah Albert Enstein.



Aku seorang penghujat/penganiayaan/ganas kulakukan tanpa pengetahuan (di luar iman) di antara merekala akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihi ... aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya ... (1 Tim 1:12-17)

(Sumber: Warta KPI TL No. 41/IX/2007; Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan?, Satu Perjamuan - Satu Jemaat Desember 2006).