Pages

Selasa, 27 Oktober 2015

Roh Baik dan Roh Jahat



Dalam hidup kita sehari-hari, baik dalam hidup pribadi, hidup doa, maupun hidup dengan teman dan masyarakat, kita sering mengalami konflik batin.

Seakan-akan ada perang antara gerakan yang membujuk kita berbuat jahat dan gerakan yang mendorong kita berbuat baik – pengaruh setan dan pengaruh Allah sendiri. 

Kadang konflik itu begitu besar sehingga kita mengalami kebingungan untuk memilih dan menentukan gerakan yang mana. Konflik itu digambarkan sebagai konflik antara gelap dan terang

Kuasa kegelapan adalah kuasa roh jahat yang mengajak orang untuk pelan-pelan menjauh dari Tuhan. Sedangkan, kuasa terang adalah kuasa Tuhan sendiridalam terang itu manusia dibimbing untuk menyerahkan diri kepada kehendak Tuhan sendiri.

Kebaikan dan kejahatan akan selalu ada selama dunia ini masih berlangsung, dan baru pada akhir zaman mereka sungguh dipisahkan secara kekal.

Ada tiga kekuatan yang mempengaruhi cara berpikir, mengambil keputusan, dan bertindak seseorang dalam menentukan sesuatu.

1. Kodrat manusia – pembawaan/cara berpikir/pengalaman trauma seseorang sangat menentukan bagaimana ia akan memilih sesuatu, mengolah sesuatu masalah, dan mengambil keputusan hidupnya.

2. Kekuatan Roh baik – Roh Tuhan sendiri yang mempengaruhi hidup orang untuk selalu berbuat baik, mendengarkan sabda Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan.

- Akan mempengaruhi seseorang untuk tetap bersemangat, berani berjuang melawan hambatan-hambatan yang dialaminya - menyadarkan seseorang akan perasaan iman, harapan dan kasih sejati dalam kesulitan hidup ini. 

- Mau selalu memperbaiki diri dan bertobat.

- Mendorong orang untuk rendah hati, tabah dalam penderitaan hidup, dan bersemangat pengampunan terhadap orang lain. 

- Memberikan hiburan, air mata, inspirasi, dan kedamaian. 

- Memberikan semangat dan kekuatan kepada seseorang untuk lebih berani mengabdikan diri bagi sesama. 

- Membantu menghilangkan halangan-halangan yang menghambat orang itu, sehingga ia dapat lebih maju dalam Tuhan.

3. Kekuatan roh jahat – roh ini selalu mencoba untuk mempengaruhi orang agar tidak maju dalam berbuat kebaikan/mengajak orang untuk pelan-pelan menjauh dari Tuhan.

Sebelum kita membedakan gerakan yang ada dalam batin kita, diperlukan pengertian tentang situasi hati kita.

St. Ignatius Loyola membedakan dua sikap ekstrem dalam diri seseorang

1. Orang yang menjauh dari Tuhan – lebih menyukai duniawi (yang menjadi tuhan adalah dirinya dan keinginannya sendiri/barang dunia yang lain), mulai tidak punya harapan, hidup tidak dalam semangat kasih-mengasihi, dan imannya mulai kering tidak diperhatikan lagi/yang jatuh dari dosa besar ke dosa besar.

2. Orang yang menuju Tuhan - orang yang bergerak dari baik ke lebih baik, orang yang tekun membersihkan dosa-dosanya. 

Roh baik menghantam, menyesakkan hati nurani orang tersebut dengan teguran-teguran pada akal budinya. Dalam hidupnya, Tuhan diperhitungkan dan diberi tempat.

Roh jahat datang secara halus pada orang itu tanpa perlawanan, karena situasi orang itu sama dengan situasi yang diinginkan oleh si jahat (tidak ada perlawanan dalam diri orang tersebut). 

Biasanya roh jahat semakin memberikan kenikmatan dan kesenangan-kesenangan semu dan duniawi supaya keadaan dan disposisi orang itu berkembang menjadi lebih jelek.

Pada situasi orang yang sedang maju dalam Tuhan, roh jahat menyerang secara frontal, menyesakkan, dan memakai tipu daya agar orang itu terjebak

Taktiknya antara lain:

- Mendorong orang pelan-pelan melawan Allah, melakukan kejahatan dan tidak maju dalam keutamaan. 

- Mengingatkan kembali pada pengalaman yang lampau, bagaimana ia mudah jatuh.

- Menyerang bagian sensitif seseorang, penalaran orang, dan bagian defensif seseorang dengan alasan yang semu.

- Menyerang melalui kodrati seseorang, dengan pertama-tama membuat antusias tetapi lalu membuatnya kecil hati, putus asa, dan lain-lain.

- Mencoba melumpuhkan semangat orang agar menyerah kalah dan tidak jadi mengerjakan tindakan baiknya.

- Sering mendorong orang menjadi sombong, menanamkan kebencian, dan menimbulkan perpecahan.

- Kalau diingatkan akan tindakannya, mudah tersinggung.

- Berusaha meyakinkan bahwa tindakan untuk memperbaiki diri itu tidak mungkin, ini menyalahi kodratnya.

- Ingin rajin beribadat, selalu dibisiki bahwa tidak perlu beribadat, karena akan mengurangi waktu efektifnya. Bukankah manusia harus memperhatikan kebutuhan ekonomis juga?

Enam ciri roh jahat

1. Kesedihankejahatan adalah kesedihan yang abadi. Misalnya: seseorang yang keluar dari kamar pengakuan dan sudah mengakukan dosanya dengan baik, digoda untuk tetap bersedih karena kuatir kemungkinan Tuhan belum mengampuni dia.

2. Keraguan yang tidak tepat – tidak dapat tenang maju dalam panggilannya.

3. Hambatanmenyangatkan hambatan-hambatan sehingga takut dalam kebaikan. Misalnya: itu tidak mungkin untuk kamu, terlalu sulit, tidak usah dibuat.

4. Kekacauan – semua kekacauan datang dari roh jahat.

5. Alasan yang palsu/semutanda dari roh jahat. Maka kita perlu kritis terhadap segala teori dan slogan yang palsu yang membujuk kita untuk menjauh dari Tuhan dan kasih-Nya. 

Misalnya: Bukankah anak bebas memilih imannya? Biarlah mereka menjadi besar sendiri dan nanti menentukan akan memilih agama apa. Kita orang tua tidak boleh memaksakan.

6. Ketakutanmerupakan karya roh jahat.



Hiburan rohani adalah keadaan jiwa seseorang yang mengalami gerak batin sehingga berkobar akan cintanya kepada Tuhan

Akibatnya, orang itu tidak dapat mencintai apa pun yang lain kecuali demi kemuliaan Tuhanmerasa terus ditarik Tuhan untuk selalu bersyukur kepada-Nya.

- Dapat berupa kesedihan seseorang akan dosa dan kelalaiannya, rasa sesal yang mendalam sehingga ia mau memperbaiki hidupnya ke jalan yang lebih baik, bahkan dapat berupa air mata yang membuat seseorang lebih ingin berbalik kepada Tuhan dan mencintai Dia lebih baik lagi.

- Dapat berupa bertambahnya iman, harapan dan cinta kepada Tuhan. Berupa kegembiraan batin yang mendalam yang mendorong seseorang mendekati Tuhan dan memikirkan hal-hal sorgawi.

Nasehat kalau dalam hiburan rohani:

- Diminta untuk berefleksi bagaimana seandainya dia dalam kesepian.

- Dalam suasana hiburan kadang orang digoda untuk mengharapkan macam-macam hal dan mau membuat janji macam-macam

Kalau ini tidak diatasi, maka orang dapat kecewa lagi – jadi diharapkan tetap rendah hati.

- Tidak menikmatinya sendiri hiburan itu karena hiburan rohani hanyalah sarana dan bukan tujuan untuk bersatu dengan Tuhan.

Kesepian rohani adalah keadaan batin atau hidup seseorang yang tampak dalam kecenderungan menjauh dari Allah, makin menipisnya kasih, imandan harapan kepada Allah

Hal ini disebabkan karena dalam kesepian, roh jahatlah yang meresap, sehingga orang sulit untuk memutuskan secara benar – sehingga keputusannya dapat mudah tidak tepat.

- Perasaan berat, murung, sedih, lesu, kendor, suram, hidup berat sebagai beban, kekacauan pikiran dan hati (berdoa malah yang muncul pikiran-pikiran yang aneh-aneh), mencampuradukkan antara yang benar dan salah, berpegang pada diri sendiri, tidak percaya lagi pada panggilannya, sulit mengadakan pertimbangan yang seimbang, hidup tidak tenang lagi dan tidak damai, suka marah dan tidak puas, hal-hal yang baik yang dibuat orang lain masih saja dikecam.

- Menggejala pada kegelapan jiwa yang mendorong seseorang berpikir dan bertindak ke arah hal-hal yang hina dan duniawi saja.

- Menggejala pada timbulnya kebiasaan yang kurang baik, mulai suka meninggalkan tugas dan mencari pelarian dari tugasnya, sulit melihat mana tugas pokok dan mana tugas sampingan.

- Mulai lebih tertarik kepada hal-hal duniawi seperti kekayaan, status, kenikmatan semu, dan kekuasaan.

Mengapa orang mengalami kesepian rohani di dalam hidupnya?

- Karena kesalahan orang itu sendiri – malas berdoa/malas melakukan tindakan yang baik dan adil/tidak berusaha mendekati Tuhan.

- Untuk mencobai kita sejauh mana iman kita kepada Tuhan tetap bertahan bila tidak ada hiburan rohani.

- Untuk lebih menyadari bahwa hiburan rohani adalah suatu pemberian Tuhan, suatu rahmat, sehingga kita dapat lebih rendah hati di hadapan Allah.

Apa yang harus dilakukan dalam kesepian rohani?

- Semangat mengerasi diri dan melawan kecenderungan diri yang mulai malas dengan berjuang secara tabah dan sabar.

- Semakin malas berdoa – diminta untuk menambah waktu doa dan mati raga yang besar.

- Kalau orang diganggu untuk terus marah – ia harus berusaha menyetop kemarahannya.

- Kalau orang diganggu untuk menjelek-jelekan orang lain – ia harus berusaha mencari kebaikan orang lain itu.

- Orang yang dalam kesepian diajak untuk lebih tekun berdoa, meditasi, matiraga, lakutapa, disiplin diri. Semua ini perlu ditingkatkan agar orang tidak terseret pada mencari pada kesenangan semu.

- Ada baiknya juga bahwa dalam kesepian orang menundukkan rasa dengan akal budi dan pikirannya. Dalam kesepian, perasaan dapat menjadi dominan dan mengganggu.

- Sangat baik bila dalam kesepian orang merenungkan betapa kita tanpa Tuhan tidak dapat berbuat apa-apa.

Sifat godaan

- Lemah bila dilawan dan garang bila didiamkan

Godaan kalau dilawan dengan tegas akan mundur, tetapi kalau kita mengiakan sedikit saja, biasanya kita akan kalah, karena godaan itu lebih canggih dan lihai mempengaruhi kita.

- Godaan selalu ingin disembunyikan

Maka agar kejahatan kita dapat dikalahkan perlulah kita membukanya, menceritakannya pada orang lain yang dapat membantu. 

Seperti penyakit, bila kita ingin sembuh, kita perlu mengatakan kepada dokter apa yang kita alami. Dengan demikian, sakit itu dapat diketahui dan dapat disembuhkan.

- Godaan itu menyerang seperti komandan

Maka penting kita hati-hati dengan kelemahan kita dan menyadarinya.

Seseorang yang lemah dalam hal seks/suka mengambil barang orang lain/suka sombong, akan banyak digoda dalam bidang itu.

- Godaan menggoda dengan menyangatkan

Musuh jiwa selalu mencoba untuk mengerti apakah hati seseorang itu ceroboh atau sangat peka

Kalau orangnya sangat peka akan dibuat untuk semakin terlewat peka, agar orang itu akhirnya menjadi bingung mana yang benar dan tidak

Sedangkan, untuk orang ceroboh, orang itu akan dibuatnya untuk semakin ceroboh dan tidak menaruh perhatian kepada hal-hal yang baik lagi.

Untuk menjadi kuat menghadapi godaan, sangat penting bila kita mau terus-menerus mohon kekuatan dari Tuhan sendiri dalam doa-doa kita.

Kesatuan dengan Tuhan yang kita bina dalam hidup doa kita, akan membuat hati kita peka terhadap gerakan-gerakan yang datang, sehingga kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Oleh karena itu dibutuhkan kepekaan lebih dalam lagi.

Ciri roh baik dan roh jahat

- Roh baik (ciri khas Allah dan malaikat-Nya) – memberikan pada jiwa seseorang sukacita dan kegembiraan sejati dengan menyingkirkan segala kesedihan dan kekacauan yang ditawarkan musuh.

- Roh jahat – selalu berusaha melawan sukacita dan hiburan rohani yang dialami seseorang dengan menyodorkan alasan-alasan semu dan pandangan yang sesat serta tipuan licik

* Pada orang yang maju dalam matiraga, ditawari bahwa matiraga yang terus menerus dapat merusak kesehatan tubuh.

* Kadang membujuk orang dengan selalu mengatakan: “Semua orang melakukan hal itu, mengapa kamu tidak. Bukankah hal itu biasa?” , “Hidup ini hanya sekali, maka harus dinikmati.” , “Mengapa kamu sok suci, lebih baik seperti orang lain saja.” , “Ah itu tidak apa-apa, tidak usah kecewa.” , “Ikuti saja sebentar, toh tidak apa-apa.”

Hiburan tanpa sebab – orang tidak melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan diberikannya hiburan itu. Hanya Tuhanlah yang dapat membuat mujizat sejati tanpa sebab yang mendahuluinya

Namun, meskipun semuanya dari Allah, kita perlu hati-hati, karena setelah kita mengalami hiburan itu, godaan dapat datang mengarahkan ke arah yang lain/pikiran orang sudah mengembangkannya sendiri, lepas dari kehendak Allah

Ada baiknya bila orang tidak begitu meluapkan kegembiraan tanpa batas tetapi tetap kritis dan hati-hati – sesudah hiburan, orang dapat ditipu melalui pikiran-pikiran dan perasaan yang menggebu-gebu untuk mengalihkan hati orang itu. 

Penting bahwa kita menggunakan rasio dan mengadakan penegasan lagi. Contoh: Orang merasa tiba-tiba dari bangun tidur, merasakan kedamaian dan kedekatan dengan Allah. Orang merasa segar dan penuh harap akan hidup mendatang.

Sedangkan, makhluk lain (setan/roh jahat) tidak pernah dapat menciptakan sesuatu dari ketidakadaan. Bila roh jahat seakan-akan membuat mujizat, mereka hanyalah membuat mujizat sekunder, bukan mujizat sebenarnya.

Maka sangat penting bila kita kritis terhadap mujizat yang dibuat roh jahat, agar kita tidak terperangkap olehnya.

- Setan dan roh jahat tidak dapat membuat mujizat sejati. Mereka hanya membuat mujizat yang relatif bagi kita.

- Mujizatnya bukan untuk tujuan yang baik.

- Biasanya mujizatnya mengandung ajaran sesat.

- Roh jahat hanya dapat membuat mujizat atas izin Tuhan dan sejauh Tuhan membiarkannya. Tuhan membiarkan adanya mujizat semu itu biasanya untuk menghukum mereka yang menolak mujizat sejati dari Allah. 

Hiburan dengan sebab dapat datang dari roh baik (mendorong orang untuk kemajuan hidup rohaninya) dan roh jahat (akhirnya akan menyeret ke kedurhakaan).

Roh jahat yang menyamar – mendekati dengan cara yang baik, mendorong ke pemikiran-pemikiran yang baik tetapi secara parcial, secara tidak menyeluruh. Akhirnya, bila orang sudah kena jerat lalu baru diruntuhkan, dibawa ke hal yang tidak benar.

Seperti sebuah pisau perlu diasah terus-menerus supaya tajam, kemahiran membedakan roh baik dan roh jahat perlu dilatih terus-menerus. 

Kemahiran itu tidaklah selesai dalam satu hari/satu minggu, tetapi perlu dilatih sepanjang hidup kita melalui pengalaman jatuh bangun dan kekeliruan; belajar dari orang lain terlebih dari orang-orang suci, yang peka terhadap gerakan roh. 

Kita perlu mengembangkan dan mendidik suara hati kita. Semakin suara hati kita berkembang baik, semakin kemahiran pembedaan roh dan pemilihan kita berkembang baik pula.

(Sumber: Warta KPI TL No. 32/XII/2006; Roh baik dan roh jahat, Paul Suparno, S.J.).