Adam diciptakan dari debu tanah dan Tuhan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya (Kej 2:7); yang memberi manusia sifat rohani, sehingga manusia memperoleh kedudukan melebihi segala makhluk lainnya.
Jadi jelas kita sangat berbeda dengan binatang, dan tidak mungkin berasal dari binatang!
Sedangkan Hawa diciptakan dari sebuah tulang rusuk Adam; jadi perempuan diciptakan bukan untuk berkuasa/boleh diinjak-injak suami, tetapi harus sejajar dengan suaminya dan dekat di hatinya untuk dicinta.
Pasangan manusia pertama ini sangat berbahagia - sehati dan erat dengan Tuhan; karena godaan setan memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat (melanggar perintah Allah). Ketidaktaatan itulah akhirnya membawa dosa dan maut bagi semua manusia di kemudian hari.
Memang pada saat itu mereka tidak mengalami kematian jasmani secara langsung (Kej 5:5), tetapi mengalami kematian rohani (putus hubungan dengan Allah); kematian jasmani (akibat dari kematian pertama, tubuh kita kembali menjadi tanah/debu (Kej 3:19); kematian kekal (berpisah dengan Allah jika tidak bertobat semasa ia hidup).
Meskipun demikian cintakasih Allah kepada mereka tidak pernah sirna oleh kedosaan mereka. Cintakasih Allah ternyata jauh melebihi kejahatan dosa manusia.
Hal ini tampak di dalam janji Allah untuk mengutus seorang penyelamat Yesus Kristus, yang lahir dari perawan Maria – jalan kepada Allah ditemukan kembali.
Pesta nama Adam dan Hawa: 24 Desember.
Adam dan Hawa adalah ibu-bapa kita semua, kuburnya dihormati di bukit Golgota dalam gereja pemakaman di Yerusalem.
(Sumber: Warta KPI TL No. 30/X/2006; Orang Kudus Sepanjang Tahun, Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM).