21.28 -
*Hidup rohani*
"Pedoman Hidup"
Kotbah di bukit adalah Pedoman Hidup
(Mat 5-7; KGK 2764)
Bahagia
bukanlah ditentukan oleh segala sesuatu
yang kita peroleh
tetapi
adalah oleh rasa syukur kita
atas apa yang sudah kita peroleh.
Kebahagiaan
bukan berapa banyak jumlah
yang yang engkau miliki
tetapi
berapa banyak
orang yang ada di sekelilingmu
yang mengasihi
dan
menciptakan kenangan yang indah bagimu.
Sabda Bahagia mencerminkan wajah Yesus Kristus dan cinta kasih-Nya. mereka menunjukkan panggilan umat beriman, diikutsertakan di dalam sengsara dan kebangkitan-Nya; mereka menampilkan perbuatan dan sikap yang mewarnai kehidupan Kristen; mereka merupakan janji-janji yang tidak disangka-sangka, yang meneguhkan harapan di dalam kesulitan; mereka menyatakan berkat dan ganjaran, yang murid-murid sudah miliki secara rahasia (KGK 1717).
Sabda bahagia sesuai dengan kerinduan kodrati akan kebahagiaan. kerinduan ini berasal dari Allah. Ia telah meletakkannya di dalam hati manusia, supaya menarik mereka kepada diri-Nya, karena hanya Allah dapat memenuhinya: "Pastilah kita semua hendak hidup bahagia, dan dalam umat Tuhan tidak ada seorang pun yang tidak setuju dengan rumus ini, malahan sebelum ia selesai diucapkan" (Agustinus, Mor.eccl. 1, 3, 4).
"Dengan cara mana aku mencari Engkau, ya Tuhan? Karena kalau aku mencari Engkau, Allahku, aku mencari kehidupan bahagia. aku hendak mencari Engkau, supaya jiwaku hidup. Karena tubuhku hidup dalam jiwaku, dan jiwaku hidup dalam Engkau" (Agustinus, conf. 10, 290) (KGK 1718).
Sabda bahagia menuntut dari kita keputusan-keputusan penting yang ada hubungannya dengan kekayaan duniawi. Mereka membersihkan hati kita dan mengajarkan kita mencintai Allah di atas segala sesuatu (KGK 1728).
Sabda bahagia menunjukkan kepada kita tujuan akhir, yang untuknya Allah telah memanggil kita: Kerajaan Sorga, memandang Allah, mengambil bagian dalam kodrat ilahi, kehidupan abadi, pengangkatan sebagai anak Allah, dan perhentian di dalam Allah (KGK 1726).
Dukacitamu
akan berubah menjadi sukacita.
Sekarang kamu diliputi dukacita ...
hatimu akan bergembira
dan tidak seorang pun yang dapat merampas
kegembiraan itu dari padamu.
(Yoh 16:20-22)
Dukacita menurut kehendak Allah
menghasilkan pertobatan
yang membawa keselamatan
dan yang tidak akan disesalkan,
tetapi dukacita yang dari dunia ini
menghasilkan kematian.
(2 Kor 7:10)
Jika kamu harus menanggung ganjaran;
Allah memperlakukan kamu seperti anak.
Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
oleh ayahnya?
Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran,
yang harus diderita setiap orang,
maka kamu bukanlah anak,
tetapi anak-anak gampang.
(Ibr 12:7-8)
Tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan
tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.
Tetapi
kemudian menghasilkan buah kebenaran
dan buah kebenaran
yang memberikan damai
kepada mereka yang telah dilatih olehnya.
(Ibr 12:11)
Bergembiralah akan hal itu,
sekalipun sekarang ini
kamu seketika harus berdukacita
oleh berbagai-bagai pencobaan.
Maksud semuanya itu
ialah
untuk membuktikan kemurnian imanmu.
(1 Ptr 1:6-7)
Tetapkanlah hatimu, nak!
Tuhan semesta langit
akan menganugerahkan kepadamu
sukacita ganti dukacitamu.
Tetapkan hati, nak!”
(Tob 7:17)
Pikulah kuk yang Kupasang
dan belajarlah pada-Ku,
karena
Aku lemah lembut dan rendah hati
dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
(Mat 11:29)
Perhiasanmu ialah manusia batiniah
yang tersembunyi
dengan perhiasan yang tidak binasa
yang
berasal dari
roh yang lemah lembut dan tentram,
yang sangat berharga di mata Allah.
(1 Ptr 3:4)
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi?
Baiklah ia dengan cara hidup yang baik
menyatakan perbuatannya
oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
(Yak 3:13)
Sebagai orang-orang pilihan Allah
yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran.
(Kol 3:12)
Seorang hamba Tuhan
tidak boleh bertengkar,
tetapi harus ramah terhadap semua orang.
Ia harus cakap mengajar, sabar
dan dengan lemah lembut
dapat menuntun orang yang suka melawan,
sebab
mungkin Tuhan memberikan kesempatan
kepada mereka
untuk bertobat dan memimpin mereka
sehingga mereka mengenal kebenaran,
dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali,
karena terlepas dari jerat Iblis
yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
(2 Tim 2:24-26)
Saudara-saudara,
kalaupun seorang kedapatan melakukan
suatu pelanggaran
maka kamu yang rohani,
harus memimpin orang itu
ke jalan yang benar
dalam roh lemah lembut,
sambil menjaga dirimu sendiri,
supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu!
Demikian kamu memenuhi hukum Kristus.
(Gal 6:1-2)
Aku datang ke dalam dunia ini,
supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran
mendengarkan suara-Ku.
(Yoh 18:37)
Firman kebenaran, yaitu Injil.
(Kol 1:5)
Barangsiapa masih memerlukan susu
ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran,
Sebab ia adalah anak kecil.
Tetapi makanan keras
adalah untuk orang-orang dewasa,
yang karena
mempunyai pancaindra yang terlatih
untuk
membedakan yang baik dari pada yang jahat.
(Ibr 5:13-14)
Orang yang telah percaya pada Allah
akan memahami kebenaran,
dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya.
Sebab kasih setia dan belas kasihan
menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya.
(Keb 3:9)
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku,
kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan kamu akan mengetahui kebenaran
dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu.
(Yoh 8:31-32)
Kalau seseorang mengasihi kebenaran,
maka kebajikan
adalah hasil jerih payah kebijaksanaan.
Sebab ia mengajarkan
menahan diri dan berhati-hati,
keadilan dan keberanian;
dari pada semuanya itu
tidak ada sesuatupun dalam kehidupan
yang lebih berguna bagi manusia.
(Keb 8:7)
Kamu telah belajar mengenal Kristus.
Karena kamu telah mendengar tentang Dia
dan menerima pengajaran di dalam Dia
menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
yaitu bahwa kamu yang dahulu,
harus menanggalkan manusia lama,
yang menemui kebinasaannya
oleh nafsunya yang menyesatkan,
supaya
kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
dan mengenakan manusia baru
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah
di dalam kebenaran
dan kekudusan yang sesungguhnya.
(Ef 4:20-24)
Orang yang menjalankan kebenaran
akan berhasil dalam segala usahanya,
sebagaimana halnya dengan
semua orang yang berbuat baik.
(Tob 4:6)
Setiap orang dari bangsa mana pun
yang takut akan Dia
dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya
(Kis10:35)
Anak-anak-Ku,
janganlah membiarkan seorang pun
menyesatkan kamu.
Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar,
sama seperti Kristus adalah benar;
barangsiapa yang tetap berbuat dosa,
berasal dari Iblis.
Untuk inilah
Anak Allah menyatakan diri-Nya,
yaitu supaya Ia
membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Setiap orang yang lahir dari Allah,
tidak berbuat dosa lagi;
Sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia
dan ia tidak dapat berbuat dosa,
karena ia lahir dari Allah.
Inilah tandanya anak-anak Allah
dan anak-anak Iblis:
setiap orang yang tidak berbuat kebenaran,
tidak berasal dari Allah,
demikian juga
barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
(1 Yoh 3:7-10)
Dari pihak Allah
engkau akan diberi nama ini untuk selamanya:
“Damai sejahtera hasil kebenaran”
dan “Kemuliaan hasil dari takwa”.
(Bar 5:4)
Berjuanglah mati-matian
untuk kebenaran,
maka
Tuhan Allah akan berperang untukmu.
(Sir 4:28)
Inilah doaku,
Semoga kamu makin melimpah
dalam pengetahuan yang benar
dan dalam segala macam pengertian,
sehingga kamu dapat memilih apa yang baik,
supaya kamu suci dan tak bercacat
menjelang hari Kristus,
penuh dengan kebenaran
yang dikerjakan oleh Yesus Kristus
untuk memuliakan dan memuji Allah.
(Flp 1:9-11)
Hendaklah kamu murah hati,
sama seperti Bapamu adalah murah hati.
(Luk 6:36)
Kasih itu murah hati.
(1 Kor 13:4)
Siapa yang menunjukkan kemurahan,
hendaklah ia melakukan dengan sukacita.
(Rm 12:8)
Kamu akan diperkaya
dalam segala kemurahan hati,
yang membangkitkan syukur kepada Allah
oleh karena kami.
(2 Kor 9:11)
Bagi orang suci semuanya suci;
Tetapi
bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman
suatu pun tidak ada yang suci,
karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
(Tit 1:15)
Orang yang mencintai kesucian hati
dan yang manis bicaranya
menjadi sahabat raja.
(Ams 22:11)
Allah adalah Tuhan semua orang,
Kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Sebab, barangsiapa yang berseru
kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya,
Jika mereka tidak percaya kepada Dia?
Bagaimana mereka percaya kepada Dia,
Jika mereka tidak mendengar tentang Dia,
Jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya,
Jika mereka tidak diutus?
Seperti ada tertulis:
“Betapa indahnya
kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
(Rm 10:12-15)