00.35 -
*Aborsi*
Sebuah Keajaiban Wahyu Mendoakan Bayi yang Tak Terlahirkan
Kesaksian ini berasal dari seorang wanita berkebangsaan Jerman yang tinggal dimasa kita sekarang ini. Ia bernama Maria, seorang ibu yang pemberani dan selalu gembira baik dimasa-masa sulit yang menimpa dirinya maupun dimasa-masa yang menggembirakan hidupnya. Dia adalah seorang ibu yang suka menolong orang lain, dan sesamanya yang memerlukan pertolongan terutama dalam hal pertobatan juga orang-orang yang mau berkembang rohaninya dan ia selalu berusaha untuk dapat memuliakan nama Allah walaupun itu semua kadang harus dibalas dengan pengorbanan dirinya. Dia juga mendapatkan karunia untuk bernubuat.
Maria menceritakan suatu penglihatan yang diterimanya:
Pada suatu hari Maria sedang duduk di dalam mobilnya dan sedang berdoa rosario, secara tiba-tiba ia melihat suatu cahaya yang sangat terang dan Yesus telah duduk di sebelahnya dan berkata: “Lihatlah tempat pembantaian yang ada disekelilingmu.”
Maria melihat ke sekelilingnya dan membalas ucapan Yesus: “Tuhan yang ada di sebelah kananku hanyalah tanah kosong dan yang berada di sebelah kiriku adalah sebuah rumah sakit bersalin.
“Itulah yang Aku maksud, banyak sekali tempat seperti itu dan tempat seperti itu akan banyak sekali berdiri. Berdoalah untuk dokter yang bekerja di sana dan berdoalah untuk orang-orang yang membantu mereka dan terutama untuk para ibu yang telah membuang bayi mereka dan membiarkan mereka terbunuh sebelum mereka dilahirkan. Aku akan berbicara lebih lanjut kepadamu malam nanti.”
Pada malam harinya Yesus menampakkan sesuatu gambaran yang sangat mengerikan kepada Maria. Terlihat bahwa dunia ini dipenuhi oleh potongan-potongan bayi-bayi kecil. Gambaran itu begitu mengerikan sehingga Maria menuliskan di catatannya: Aku melihat suatu pembunuhan besar-besaran bayi yang tidak berdosa seperti yang terjadi di Betlehem. Mariapun menangis melihat pemandangan itu.
Yesus kemudian berkata kepada Maria: “Kuasa kegelapan telah mengetuk semua pintu dan sebagian besar telah terbuka untuknya. Celakalah orang yang telah mendengarkannya, dan mereka akan tenggelam dalam dosa mereka, dan berdiri diatas dosa mereka. Ironisnya mereka merasa bahwa pembunuhan bayi secara besar-besaran ini berkenan di hadapan Tuhan. Terberkatilah setiap rumah di mana ada yang bertobat.”
Kemudian Maria melanjutkan, aku melihat di angkasa banyak sekali kepala-kepala bayi, kemudian aku berkata: “Tuhan ini adalah kepala-kepala dari malaikat-malaikat kecil-Mu”, dan Tuhan menjawab: “Mereka adalah anak-anak yang telah dicabut nyawanya akan menghadapi penghakiman Allah, berdoalah untuk mereka yang telah melakukan sehingga bayi-bayi ini akan mendapat pengampunan.”
Kemudian Maria melanjutkan: “Bapa, mengapa kau tunjukkan hal ini kepadaku, sepanjang yang aku tahu anak-anak ini tidak berhak atas Kerajaan Sorga”.
Jawab Yesus: “Maria, Aku akan memberikan misi yang sangat berat kepadamu, anak-anak ini akan masuk ke Kerajaan Sorga. Beritakanlah apa yang akan Kukatakan kepadamu ini juga kepada para imam, kau akan mengalami banyak sekali halangan, tetapi mereka pada akhirnya akan melakukan apa yang akan Kukatatakan ini hanya untuk keselamatan dan kebahagiaan anak-anak ini. Kau akan mendoakan anak-anak ini. Perhatikanlah bahwa hal inilah yang ingin Kulakukan.”
Hal ini bukanlah sesuatu hal yang tanpa bukti, seorang ibu memberikan pengakuan: “Aku pernah akan melahirkan seorang bayi prematur berumur 6 bulan, dokter yang merawatku mengatakan bahwa bayi dikandunganku akan lahir prematur dan tidak akan dapat bertahan, maka aku mendoakan dengan memegang perutku. Aku berdoa: “Bapa di sorga, biarlah Engkau sucikan anakku ini dan lepaskanlah dia dari dosa asal.”
Aku merasakan bahwa Bapa telah mengabulkan permohonanku. Kira-kira setahun berikutnya pada saat aku terbangun dari tidurku setelah aku mengalami operasi yang sangat berat, seorang anak yang cantik berdiri di sampingku. Aku bertanya: “Siapakah kau malaikat kecil.” Dan dia menjawab: “Aku adalah si kecilmu. Melalui doa-doa dan Ekaristi yang telah kau lakukan telah membukakan pintu sorga untukku. Aku telah mendoakan untukmu, untuk kesehatanmu, kebahagiaanmu, dan untuk kesejahteraanmu. Bapa telah mengijinkanku untuk menemuimu, selamat jalan sampai kita bertemu lagi, ibuku sayang.”
(Warta KPI TL No. 10/II/2005).