***
***
Katekismus sebagai satu penjelasan organis seluruh iman Katolik. Dengan demikian, orang harus membacanya sebagai satu kesatuan. Guna Katekismus untuk memperdalam pengetahuan iman, agar iman semakin matang, semakin berakar dalam kehidupan, dan semakin bercahaya dalam kesaksian (KGK 18, 23).
Sumber-sumber utamanya (KGK 11):
1. Kitab Suci
2. Bapa-bapa Gereja (sebutan bagi para teolog dan filsuf yang berpengaruh dan hidup di era awal Gereja Kristen, para pujangga dan pengajar di gereja).
3. Liturgi (KGK 1070 – Dalam Perjanjian Baru kata "liturgi" tidak hanya berarti "perayaan ibadat", tetapi juga "pewartaan Injil" (Rm 15:16; Flp 2:14-17; 2:30) dan "cinta kasih yang melayani" (Rm 15:27; 2 Kor 9:12; Flp 2:25).
4. Magisterium Gereja (KGK 85-87: adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar (Magisterium) Gereja yang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan atas nama Yesus Kristus).
Isi katekismus:
1. Pengakuan Iman.
2. Perayaan Misteri Kristen
3. Kehidupan dalam Kristus
4. Doa Kristen
Seluruh nasihat dan pengajaran harus diarahkan kepada cinta yang tidak mengenal titik akhir. Jadi, kalau orang hendak menjelaskan sesuatu yang harus diimani, diharapkan atau dilaksanakan - maka selalu harus terutama cinta kepada Tuhan kita dianjurkan, supaya setiap orang dapat mengerti bahwa semua amal kebajikan kesempurnaan Kristen hanya bersumber pada cinta dan hanya mengenal satu tujuan, yaitu cinta (KGK 25).