Senin, 23 Maret 2020

23.18 -

Perjalanan ke Emaus



Sesungguhnya Alkitab hanya berisi dua hal, yaitu: perintah dan janji (Ul 11:26-28 » berkat, apabila kamu mendengarkan perintah Tuhan dan melakukannya (Ul 28:1-14); kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah Tuhan (Ul 28:15-46). 

Kita semua suka sama berkat Tuhan, kita semua suka sama janji Tuhan, karena janji Tuhan itu sangat indah, ya dan amin. Pertanyaan berikutnya untuk kita semua: seberapa banyak kita suka sama perintah Tuhan? Seberapa banyak kita semua suka sama pribadi-Nya Tuhan? 

Contoh Mat 6:33: Perintah » Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya; Janji » semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Janji itu akan terpenuhi apabila perintah-Nya kita jalankan. Oleh karena itu janganlah terlebih dahulu fokus pada janji-Nya, tetapi fokuslah terlebih dahulu kepada perintah Tuhan. 

Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh (Yoh 15:10-11). 

Apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh. Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan (Rm10:8 » firman iman). Inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita (Ul 30:11, 14; 1 Yoh 5:2-4). 

Jadi, janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." (Yos 1:8-9). 

Marilah kita belajar dari Luk 24:13-35: 

Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus (1D) pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. 

Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, (3A) datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi (1C) ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan (1B) muka muram. 

Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" 

Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal (1B) kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." 

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang (1A) bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" 

Lalu (2A) Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. 

Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi (4) mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. 

Waktu Ia duduk makan dengan mereka, (3B) Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu (2C) terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah (2B) hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" 

Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. 

» (1ABC) Mereka adalah pengikut Kristus yang bodoh karena tidak percaya dengan apa yang telah dikatakan-Nya (Mrk 10:28-30). Iman yang benar itu melakukan perintah Tuhan sembari percaya janji- Nya pasti digenapi (Yak 2:17 » Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati). Mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar (Rm 10:2). 

(1D) Mereka galau, putus asa dan kehilangan harapan ketika impian dan harapannya tidak sejalan dengan kenyataan. Jadi, kekecewaan ini terjadi karena mereka telah kehilangan fokus utamanya, yaitu: tidak melakukan perintah-Nya (Mat 28:10 » Kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."). 

(2ABC) Untuk dapat mengerti firman Tuhan sangatlah dibutuhkan rahmat dan bimbingan-Nya agar Dia membuka pikiran kita. Mengenal Dia dengan benar merupakan anugerah. Keberdosaan kita menghalangi mata iman kita. Akan tetapi, membuka diri kepada-Nya, bersedia percaya kepada firman-Nya merupakan kunci untuk mengenal Dia yang benar. 

(3A) Mereka hanya fokus pada masalah saja sehingga tidak mengenali kehadiran Tuhan, padahal Tuhan Mahahadir (Mzm 139:2-4; Mat 18:20 » Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka). 

(3B) Perjumpaan dengan Tuhan mampu mengubah, yang awalnya kecewa menjadi penuh harapan lagi. Terlebih lagi melalui Komuni, memperdalam persatuan kita dengan Kristus. Buah utama dari penerimaan Ekaristi di dalam komuni ialah persatuan yang erat dengan Yesus Kristus. Tuhan berkata: "Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). Kehidupan di dalam Kristus mempunyai dasarnya di dalam perjamuan Ekaristi: "Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barang siapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku" (Yoh 6:57). 

"Kalau pada hari raya Tuhan umat beriman menerima tubuh Tuhan, mereka saling mengumumkan warta gembira bahwa anugerah-anugerah sudah diberikan, seperti dahulu ketika malaikat mengatakan kepada Maria Magdalena: "Kristus telah bangkit". Juga sekarang kehidupan dan kebangkitan itu dianugerahkan kepada orang yang menerima Kristus" (Fanqith, Ofisi Siria dari Antiokia, jilid 1, Commune, hal. 237 a-b) (KGK 1391). Berkat persatuan yang erat dengan Yesus Kristus, maka kita mempunyai karakter Kristus. 

(4) Jika kita ingin segala hal di dalam hidup kita diberkati (keluarga, pekerjaan, pelayanan dan lain-lain), maka kita juga harus mengundang Yesus hadir di dalam segala bidang hidup kita sehingga Kerajaan Allah sungguh nyata di dalam hidup kita. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 178/II/2020 » Renungan KPI TL Tgl 13 Februari 2020, Bpk Martinus).