05.04 -
*Keluarga*
Perlakukan usia senja dengan baik
Novelis Yang Jiang menuliskan puisi ini di usia 103 tahun. Beliau wafat usia 105, bulan Mei 2016 yang lalu.
Musim berganti, tak terasa kita memasuki usia senja. Sejak tangisan pertama waktu lahir ke dunia hingga rambut berubah putih, beban perjalanan hidup kita dipenuhi aneka pengalaman duka dan suka, pahit dan manis, naik dan turun. Selanjutnya, bagaimana kita bisa berbahagia di usia senja bergantung pada kondisi fisik dan mental kita.
Kebanggaan dan kekecewaan hidup sudah ada di belakang kita. Dan sekarang kita melanjutkan hidup keseharian dengan segala rutinitasnya.
Jika kita pernah memimpikan kemewahan hidup dunia, kini kita menyadari bahwa kehidupan terindah dan paling berbahagia adalah memiliki pikiran yang tenang dan hati yang tentram.
Tak perlu bingung menunggu kunjungan anak cucu. Mereka memiliki kehidupan pribadi yang harus diurus. Mereka seperti gasing yang tak berhenti berputar. Terjepit antara orang tua dan anak-anak. Yang tua seperti matahari senja, yang muda bak matahari pagi. Dan tentu saja yang muda lebih mendapatkan banyak perhatian. Itu sudah hukum alam. Itulah siklus perjuangan hidup anak manusia yang tak seorangpun bisa menyangkalnya. Ingatlah bahwa anak-anak kita selalu lebih sibuk daripada kita.
Dalam hidup entah sebagai suami dan istri, atau orangtua dan anak. Entah harmonis dan intim atau tidak. Masing-masing unik dan memiliki hidupnya sendiri.
Karena itu kita harus belajar mengatasi kesepian dengan menemukan cara menghibur dan menyemangati diri sendiri ketika merasa sendirian.
Dalam mencapai usia senja, kita memiliki harga diri dan kemurahan seperti siklus 4 musim. Masing-masing memiliki keindahan dan kebaikannya sendiri. Tersenyum dan nikmatilah tiap fase kehidupan.
Usia senja adalah awal fase hidup yang baik. Tenang, damai, tidak terburu-buru dan sukacita. Kita harus mempertahankan damai sejahtera, tidak terlalu menuntut, lebih legowo dan pemaaf. Jangan terlalu GR jika diperhatikan ataupun diacuhkan. Tetap tinggal atau berangkat pergi tidak masalah. Tetaplah tersenyum ketika menyambut hari yang baru dan berlakulah baik pada diri sendiri.
Jujur dan tulus membuat persahabatan langgeng. Jangan mengharapkan balas budi atas apa yang diberikan pada orang lain. Membahagiakan orang adalah prestasi hidup yang besar bukan?
(Sumber: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Yang_Jiang).