19.01 -
*Kesombongan*
Refleksi tentang kesombongan
Ul 8:18)
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.
Di level pertama: sombong disebabkan oleh faktor materi, di mana kita merasa: lebih kaya, lebih rupawan, lebih terhormat daripada orang lain.
Di level kedua: sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan, kita merasa: lebih pintar, lebih hebat, lebih kompeten, paling benar, lebih berwawasan dibandingkan orang lain.
Di level ketiga: sombong disebabkan oleh faktor kebaikan, kita sering menganggap diri: lebih rohani, lebih bermoral, lebih pemurah dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.
Semakin tinggi tingkat kesombongan kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.
Sombong karena materi mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan sulit terdeteksi, dan sombong karena diri lebih rohani, lebih kudus, seringkali kita tidak menyadarinya karena hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akibatnya kita tidak menyadarinya maka kita tidak pernah merasa bahwa kita telah melukai hati Allah dan hal ini tidak pernah kita akui sebagai dosa dan satu saat dapat menjadi dosa kekal, karena Firman Tuhan berkata :
Aku berkata kepadamu: "Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga (Mat 18:18).
Segala "pujian" hanyalah bagi Allah
Kita mampu melakukan segala sesuatu itu semua karena Allah, Dialah yang memberikan segala sesuatu dalam hidup kita, pengetahuan, kepintaran, kebijaksanaan, kekayaan, keelokan rupa, kesalehan,semua itu karena anugrah-Nya semata mata dalam kehidupan kita
Marilah kita berusaha setiap hari untuk refleksi sebab setiap hal yang baik dan yang mampu kita lakukan, semua adalah semata mata karena anugerah Allah.
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan yang mendalam.
Firman Tuhan bersabda :
Tuhan itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh (Mzm 138:6).
Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa (Ams 21:4).
Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya Tuhan sajalah yang maha tinggi pada hari itu. (Yes 2:11)
Sebab Tuhan semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan (Yes 2:12)
Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? terhadap siapakah engkau menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong? Terhadap Yang Mahakudus, Allah Israel! (Yes 37:23)
Firman Tuhan berkata jika terdapat kesombongan dalam diri kita terhadap siapakah kita melakukan semuanya itu, bukan hanya terhadap manusia tapi terlebih lagi terhadap Yang Mahakudus Allah Israel
Mengapa demikian, karena semua yang kita miliki semuanya berasal dari Allah, jadi tidak ada dasar bagi kita untuk menyombongkan diri.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong (1Kor 13:4)
Tetaplah bersabar dan milikilah kerendahan hati karena sehebat, sepintar, sebijaksana, sekaya, sekudus apapun kita, tanpa kita sadari terkadang orang yang kita hadapi ternyata lebih hebat, lebih pintar, lebih kaya, lebih bijaksana, lebih kudus sari kita.
Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya (Sir 3:28).
Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang terhindar dari kesombongan dan termasuk dalam orang-orang yang bersabar, rendah hati, penuh kasih dan memperoleh rahmat serta kasih karunia Allah setiap saat. Sebab dari setiap helaan nafas kita semuanya hanyalah milik Allah semata mata.
Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga pendengar merupakan idaman orang bijak (Sir 3:29).