22.28 -
*Keluarga*
Ibarat mur dan baut
Pagi ini saya cukup disibukkan dengan papan plat nomer yang salah satu murnya hilang. Walaupun agak direpotkan tapi akhirnya saya berhasil mendapatkan mur pengganti.
Baut itu saya pasang di bagian depan papan plat nomer, sedangkan mur saya pasang di bagian belakangnya dengan menggunakan obeng, saya memutar baut itu searah jarum jam.
Tiap kali saya memutarnya, mur bergerak ke depan dan lama kelamaan mulai memperkecil jarak antara ujung baut dan mur.
Akhirnya baut dan mur berkaitan erat mengapit papan plat nomer dengan kencang, karena kencangnya saya tak mampu lagi memutar baut yang ditakdirkan untuk berpasangan dengan mur.
Baut dan mur merupakan pasangan. Mempunyai arah putar berbeda tapi tujuan sama. Baut dan mur diciptakan dengan alur tertentu agar mudah bagi keduanya untuk memperkecil jarak diantaranya. Baut dan mur ini seakan-akan menjiplak ilmu Tuhan yang menciptakan laki-laki dan perempuan dalam segala perbedaannya.
Demikian pula dengan kehidupan bahtera rumah tangga kita. Kadangkala hubungan kita dengan pasangan agak mengendor seperti mur dan baut yang mengendor dikarenakan berkali-kali melewati jalan yang berlubang.
Janganlah takut untuk berputar, Tuhan telah menciptakan alur kita, tinggal diikuti saja maka jarak itu akan terkikis dan akan menjadi pasangan yang serasi.
Jika saat ini mengalami hubungan yang agak mengendor dengan pasangan anda, ingatlah tujuan awal dan komitmen bersama ketika mulai membina bahtera rumah tangga. Perbedaan itu indah dan membuat dunia penuh warna.
(Sumber: Warta KPI TL No.124/VIII/2014).