21.40 -
*Kehendak Allah*
Rancangan Allah yang terbaik
Sewaktu kecil Thomas Alva Edison hanya sempat mengikuti sekolah selama 3 bulan. Gurunya memperingatkan Edison kecil bahwa dia tidak bisa belajar di sekolah karena dia termasuk murid yang sering tertinggal pelajarannya dan dianggap sebagai murid yang tidak berbakat. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru sehingga dia memutuskan untuk mengajari Edison di rumah.
Pada umur sebelas tahun Edison membangun laboratorium kimia sederhana di ruang bawah tanah rumah ayahnya.
Setahun kemudian dia berhasil membuat sebuah telegraf yang meskipun bentuknya primitif tetapi bisa berfungsi. Tentu saja percobaan-percobaan yang dilakukannya membutuhkan biaya yang lumayan besar.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, pada umur dua belas tahun Edison bekerja sebagai penjual koran dan permen di atas kereta api yang beroperasi antara kota Port Huron dan Detroit.
Agar waktu senggangnya di kereta api tidak terbuang percuma Edison meminta ijin keada pihak perusahaan kereta api untuk membuat laboratorium kecil di salah satu gerbong kereta api. Di sanalah dia melakukan percobaan dan membaca literatur ketika sedang tidak bertugas.
Tahun 1861 terjadi perang saudara antara negara-negara bagian utara dan selatan. Topik ini menjadi perhatian orang-orang. Edison melihat peluang ini dan membeli sebuah alat cetak tua seharga 12 dolar, kemudian mencetak sendiri korannya yang diberi nama “Weekly Herald”. Koran ini oplahnya mencapai 400 sehari.
Akibat kecelakaan Edison hampir kehilangan pendengarannya. Tetapi dia tidak menganggapnya sebagai cacat malah menganggapnya sebagai keuntungan karena dia banyak memiliki waktu untuk berpikir daripada untuk mendengarkan pembicaraan kosong.
Tahun 1868 Edison mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf di Boston. Seluruh waktu luangnya dihabiskan untuk melakukan percobaan-percobaan teknik. Tahun ini pula dia menemukan system intercom elektrik.
Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga dia beralih ke penemuan yang bersifat komersil.
Penemuan pertamanya yang bersifat komersil adalah pengembangan stock ticker. Edison menjual penemuannya ke sebuah perusahaan dan mendapat uang sebesar 40.000 dolar.
Uang itu digunakan untuk membuka perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Di laboratorium inilah dia menelurkan berbagai penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang dunia.
Tahun 1877 dia menemukan phonograph. Pada tahun ini pula dia menyibukkan diri dengan masalah yang pada waktu itu menjadi perhatian banyak peneliti: lampu pijar.
Edison menyadari betapa pentingnya sumber cahaya semacam itu bagi kehidupan umat manusia. Oleh karena itu Edison mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dolar dalam kurun waktu dua tahun untuk percobaan membuat lampu pijar.
Persoalannya ialah bagaimana menemukan bahan yang bisa berpijar ketika dialiri arus listrik tapi tidak terbakar. Total ada sekitar 6.000 bahan yang dicobanya. Melalui usaha keras, akhirnya Edison mampu melahirkan lampu pijar yang menyala selama 40 jam.
Masih banyak lagi hasil penemuan Edison yang bermanfaat. Secara keseluruhan Edison telah menghasilkan 1.039 hak paten. Penemuannya yang jarang disebutkan antara lain: telegraf cetak, pulpen electrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmitter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak.
Kesempatan emas seringkali dilewatkan banyak orang karena selintas terlihat seperti hal yang biasa-biasa dan sepele saja (Thomas Alva Edison)
Sebagai Pencipta, Tuhan mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada kita, yaitu rancangan damai sejahtera untuk hari depan yang penuh harapan.
Dia akan mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor, kita akan tetap naik bukan turun, dalam kitab-Nya semuanya tertulis, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di hati manusia disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (Yes 64:8; Yer 29:11; Yes 55:8; Ul 28:13; Mzm 139:16; 1 Kor 2:9).
Jika kita mengerti kebenaran ini, maka ketika kita sudah berusaha dan berserah kepada Tuhan, tetapi kita tetap gagal, kita mampu bersyukur dan tahu bahwa Dia membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pkh 3:11).
Jadi, berdoalah dalam roh dan kebenaran, carilah Dia dengan segenap hati dan belajarlah menundukkan diri dibawah kehendak dan rancangan-Nya dengan menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita (Yer 29:12-13; Yoh 4:23), agar kita berhasil dalam segala sesuatu.
Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi keputusan Tuhan-lah yang terlaksana. Orang bodoh tidak mengerti rancangan-rancangan-Mu, orang bebal tidak akan mengerti hal itu (Ams 20:5; 19:21; Mzm 92:6-7).
(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013 » Renungan KPI TL tgl 10 Oktober 2013, Dra Yovita Baskoro, MM; Kolom-biografi.blogspot.com).