18.52 -
*Hidup rohani*
Memahami musim kehidupan
Di Amerika, ada tiga misionaris yang bersahabat, mereka ditantang untuk menjadi misionaris di pedalaman Afrika. Pada awalnya mereka tidak setuju tetapi setelah keluarga mereka menyetujui, mereka berangkat.
Ketika hendak berangkat, mereka mengalami kecelakaan, dua orang luka ringan dan yang satu (X) kakinya patah. Karena kakinya patah, X memakai kaki palsu dari baja.
Kedua teman X tetap berangkat sesuai dengan rencana. Sebulan kemudian terdengar kabar bahwa kedua teman X tewas karena dimakan oleh suku Afrika tersebut (kanibal).
Meskipun mendengar kabar buruk tersebut, X tetap memutuskan berangkat ke pedalaman Afrika. Sesampainya di tempat tujuan, X disambut dengan lemparan tombak.
Tombak itu mengenai kaki palsunya sehingga tombak itu terpental. Setelah tiga kali tombak itu dilemparkan ke kaki X, tombak itu tetap terpental. Melihat kejadian itu, maka orang-orang suku pedalaman itu menyembah X, karena mereka mengira X adalah seorang yang sakti.
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm 8:28)
Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus belajar menghitung hari-hari sedemikian rupa sehingga beroleh hati bijaksana (Mzm 90:12).
Orang bijaksana memahami musim-musim kehidupannya, sehingga mereka mempunyai sikap benar pada saat mengalami musim menangis. Mereka berdoa dengan ucapan syukur (Flp 4:6) dan berjalan maju menaburkan benih (Mzm 126:5-6).
Jadi, janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Gal 6:9).
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pkh 3:4, 11).
Ada dua pengertian tentang waktu
1. Waktu Kronos (kronologi)
satu hari 24 jam; matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat.
2. Waktu Kairos (waktu Tuhan)
- Yosua dan Kaleb berkata: "Tuhan akan membawa kita masuk suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Tuhan menyertai kita, jangan takut kepada mereka."
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun: "Semua orang yang telah bersungut-sungut kepada-Ku tidak akan masuk ke negeri yang Kujanjikan, kecuali Kaleb dan Yosua. Anak-anak mereka akan Kubawa masuk mengenal negeri yang telah mereka hinakan." (Bil 14:6-9; 26-31).
- Waktu pengemis buta mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat."
Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan bertanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?'
Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia (Luk 18:35-43).
- Zakheus berusaha melihat Yesus, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." (Luk 19:1-10).
Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman (Ibr 3:15).
Semut memahami musim-musim, meskipun bangsa yang tidak kuat, tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen (Ams 30:25; 6:6-8; lih Semut).
Bertanyalah pada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran (Ayb 12:7)
Ada seorang wanita setengah baya yang mengalami suatu kecelakaan. Dia berdoa: “Tuhan, aku masih ingin hidup, aku tidak mau mati sekarang.”
Samar-samar terdengar suara Tuhan: “Kamu tidak akan mati sekarang, Aku akan memperpanjang umurmu.” Karena banyak tulang yang patah, maka dia melakukan operasi pada wajahnya.
Pikirnya: “Sekalian operasi kelopak mata diperbesar, hidung dimancungkan, payudara diperbesar dan perut dikecilkan.”
Proses operasi ini berjalan enam bulan, wanita ini sangat bangga dengan hasil operasinya yang kelihatan baik. Tetapi ketika dia ke luar dari rumah sakit, dia tertabrak truk sehingga meninggal.
Samar-samar terdengar suara Tuhan: “Kamu tidak akan mati sekarang, Aku akan memperpanjang umurmu.” Karena banyak tulang yang patah, maka dia melakukan operasi pada wajahnya.
Pikirnya: “Sekalian operasi kelopak mata diperbesar, hidung dimancungkan, payudara diperbesar dan perut dikecilkan.”
Proses operasi ini berjalan enam bulan, wanita ini sangat bangga dengan hasil operasinya yang kelihatan baik. Tetapi ketika dia ke luar dari rumah sakit, dia tertabrak truk sehingga meninggal.
Wanita itu protes: “Tuhan, katanya aku akan diberi umur panjang, tetapi kenapa sekarang aku sudah Engkau panggil?”
Jawab Tuhan: “Aku tidak mengenal kamu. Enyahlah dari pada-Ku!”
Dari cerita di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa mayoritas manusia ingin mengubah dirinya secara fisik. Mereka lupa bahwa sebagai anak-anak Allah yang sudah lahir baru, akan mengalami pertumbuhan menuju proses menuju kedewasaan dan berbuah, lebih berkarakter seperti Yesus.
Musim-musim kehidupan manusia dimulai dalam rahim seorang wanita.
Musim ketika dalam kandungan: calon bayi tinggal di kolam ibunya, dia disuplai makanan dan oksigen dari tali pusarnya, calon bayi tersebut menemukan keamanan didalamnya.
Musim ketika lahir: bayi perlu belajar bernafas dan menyusu. Musim anak-anak … musim remaja … musim dewasa … musim kehidupan terakhir, kematian.
Manusia ditetapkan mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi (Ibr 9: 27).
Dan memasuki musim kekekalan: orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya, mendapat hidup yang kekal; orang-orang bodoh mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal (Dan 12:2-3).
Musim ketika dalam kandungan: calon bayi tinggal di kolam ibunya, dia disuplai makanan dan oksigen dari tali pusarnya, calon bayi tersebut menemukan keamanan didalamnya.
Musim ketika lahir: bayi perlu belajar bernafas dan menyusu. Musim anak-anak … musim remaja … musim dewasa … musim kehidupan terakhir, kematian.
Manusia ditetapkan mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi (Ibr 9: 27).
Dan memasuki musim kekekalan: orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya, mendapat hidup yang kekal; orang-orang bodoh mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal (Dan 12:2-3).
Marilah kita belajar dari rajawali:
Rajawali bersarang di tempat yang tinggi, jika dia bersarang di kawasan yang tepat, dia tidak akan pernah kelaparan. Dia akan terbang rendah dan menukik ke bawah kalau ingin mencari mangsa atau minum. Jika berada di alam bebas, dia menjadi burung yang paling bersih
» Orang Kristen Rajawali (OKR) menyukai berada di hadirat Allah sehingga jiwanya tidak akan kehausan dan kelaparan secara rohani karena mereka tinggal di dalam firman Allah dan hidup seturut firman Allah.
» Orang Kristen Rajawali (OKR) menyukai berada di hadirat Allah sehingga jiwanya tidak akan kehausan dan kelaparan secara rohani karena mereka tinggal di dalam firman Allah dan hidup seturut firman Allah.
Rajawali tidak terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya seperti burung-burung yang lain. Dia tahu waktu yang tepat untuk meluncur terbang, pada saat yang tepat dia mengepakkan sayapnya satu kali untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk melayang dengan anggun dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya.
Semakin banyak badai, dia semakin senang/peka karena badai adalah media yang tepat untuk menguatkan sayapnya. Dia menggunakan badai untuk melambung tinggi menuju sang sumber panas sehingga dia mengalami penyembuhan dalam tubuhnya
» OKR tidak takut badai kehidupan, dia selalu bersyukur dalam keadaan apapun juga. Pencobaan dipakainya sebagai media untuk menguatkan sayap imannya. Dia selalu bersandar dengan Roh Kudus.
Semakin banyak badai, dia semakin senang/peka karena badai adalah media yang tepat untuk menguatkan sayapnya. Dia menggunakan badai untuk melambung tinggi menuju sang sumber panas sehingga dia mengalami penyembuhan dalam tubuhnya
» OKR tidak takut badai kehidupan, dia selalu bersyukur dalam keadaan apapun juga. Pencobaan dipakainya sebagai media untuk menguatkan sayap imannya. Dia selalu bersandar dengan Roh Kudus.
Rajawali hidup dalam pola keluarga. Telur rajawali cukup besar dan tebal kulitnya, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menetas. Induk jantan ikut bergiliran mengerami telurnya
» OKR, sebagai ayah mau ikut terlibat dalam pembinaan anak-anaknya.
» OKR, sebagai ayah mau ikut terlibat dalam pembinaan anak-anaknya.
Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas, dan muncullah bayi rajawali. Bayi tersebut akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dalam sarang yang nyaman. Setiap hari induknya mencarikan makanan dan menyuapinya.
Ketika bayinya berumur 6-7 minggu, induknya membongkar sarangnya sehingga anaknya merasa kedinginan dan kehilangan tempat yang nyaman. Mengapa ini dilakukan oleh induk rajawali?
Karena pada umur 6-7 minggu, bulu-bulu halus mulai lebat, tetapi bulu-bulu kasar di bagian sayap yang berwarna coklat hitam belum ke luar.
Dengan kedinginan, hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan bulu kasar berproduksi lebih banyak
» OKR tahu bahwa segala sesuatu yang tidak nyaman dalam hidupnya demi kebaikannya (Rm 8:28). Pada saat kedinginan rohani, mereka tidak putus asa, marah, kepahitan atau mengasihani diri sendiri.
Ketika bayinya berumur 6-7 minggu, induknya membongkar sarangnya sehingga anaknya merasa kedinginan dan kehilangan tempat yang nyaman. Mengapa ini dilakukan oleh induk rajawali?
Karena pada umur 6-7 minggu, bulu-bulu halus mulai lebat, tetapi bulu-bulu kasar di bagian sayap yang berwarna coklat hitam belum ke luar.
Dengan kedinginan, hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan bulu kasar berproduksi lebih banyak
» OKR tahu bahwa segala sesuatu yang tidak nyaman dalam hidupnya demi kebaikannya (Rm 8:28). Pada saat kedinginan rohani, mereka tidak putus asa, marah, kepahitan atau mengasihani diri sendiri.
Ketika anak rajawali berusia 11-12 minggu, isi sarangnya dibongkar juga. Induk rajawali terbang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di dalamnya.
Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoyang-bangkitkan isi sarangnya. Kemudian dia merengut anaknya dari sarangnya dan dibawanya terbang tinggi.
Secara tiba-tiba, dia menjatuhkan anaknya dari ketinggian sehingga anaknya terpaksa belajar terbang. Induk rajawali tidak berada di bawah anaknya, tetapi melayang-layang di atas anaknya (Ul 32:11).
Ketika anaknya mendekati batu berkarang, induk rajawali dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi (Kel 19:4). Setelah itu anaknya dilepaskan lagi sehingga jatuh.
Hal ini dilakukannya berulang-ulang setiap hari. Dalam waktu seminggu, anaknya mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang dan dia juga banyak belajar terbang
» OKR selalu menghadiri pertemuan-pertemuan kudus dan suka bergaul dengan orang-orang yang berada di hadirat Tuhan sehingga pada saat pencobaan datang dalam hidupnya, mereka tahu apa yang harus dilakukannya. Dan mereka tidak pernah menyalahkan Tuhan.
Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoyang-bangkitkan isi sarangnya. Kemudian dia merengut anaknya dari sarangnya dan dibawanya terbang tinggi.
Secara tiba-tiba, dia menjatuhkan anaknya dari ketinggian sehingga anaknya terpaksa belajar terbang. Induk rajawali tidak berada di bawah anaknya, tetapi melayang-layang di atas anaknya (Ul 32:11).
Ketika anaknya mendekati batu berkarang, induk rajawali dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi (Kel 19:4). Setelah itu anaknya dilepaskan lagi sehingga jatuh.
Hal ini dilakukannya berulang-ulang setiap hari. Dalam waktu seminggu, anaknya mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang dan dia juga banyak belajar terbang
» OKR selalu menghadiri pertemuan-pertemuan kudus dan suka bergaul dengan orang-orang yang berada di hadirat Tuhan sehingga pada saat pencobaan datang dalam hidupnya, mereka tahu apa yang harus dilakukannya. Dan mereka tidak pernah menyalahkan Tuhan.
Pada masa paruh umur, rajawali harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan.
Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati tranformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.
Jika rajawali memutuskan untuk melewati masa transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka dia harus terbang mencari gunung yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut.
Kemudian dia akan mematuk-matukkan paruhnya yang sudah sangat bengkok dan panjang pada bebatuan sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama, paruh barunya akan muncul.
Dengan menggunakan paruhnya yang baru, dia mencabuti cakarnya yang sudah tidak tajam satu persatu.
Ketika cakar-cakarnya sudah tumbuh, dia mencabuti bulu sayapnya yang sudah sangat tebal hingga rontok semua, waktu mencabuti bulunya, dia juga membersihkan dirinya dari debu, lumpur dan kutu.
Setiap hari dia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Dia menunggu dengan sabar selama proses berlangsung. Setelah 6-12 bulan, bulu-bulu yang baru tumbuh bersih, sehat dan kuat sehingga rajawali tersebut dapat terbang dengan dahsyat lagi
» OKR menyadari bahwa manusia lahiriah mereka semakin merosot, maka mereka mau menjalani retret agar manusia batiniah mereka diperbaharui dari sehari ke sehari … dan menjadi baru seperti pada burung rajawali (2 Kor 4:16; Mzm 103:5).
Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati tranformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.
Jika rajawali memutuskan untuk melewati masa transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka dia harus terbang mencari gunung yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut.
Kemudian dia akan mematuk-matukkan paruhnya yang sudah sangat bengkok dan panjang pada bebatuan sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama, paruh barunya akan muncul.
Dengan menggunakan paruhnya yang baru, dia mencabuti cakarnya yang sudah tidak tajam satu persatu.
Ketika cakar-cakarnya sudah tumbuh, dia mencabuti bulu sayapnya yang sudah sangat tebal hingga rontok semua, waktu mencabuti bulunya, dia juga membersihkan dirinya dari debu, lumpur dan kutu.
Setiap hari dia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Dia menunggu dengan sabar selama proses berlangsung. Setelah 6-12 bulan, bulu-bulu yang baru tumbuh bersih, sehat dan kuat sehingga rajawali tersebut dapat terbang dengan dahsyat lagi
» OKR menyadari bahwa manusia lahiriah mereka semakin merosot, maka mereka mau menjalani retret agar manusia batiniah mereka diperbaharui dari sehari ke sehari … dan menjadi baru seperti pada burung rajawali (2 Kor 4:16; Mzm 103:5).
Rajawali juga terkadang sakit. Ketika mengalami sakit, dia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, di mana dia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari
» OKR selalu mencari Allah ketika sakit, baik sakit fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani, karena mereka tahu bahwa hanya Allah-lah sumber kesembuhan segala macam sakit.
» OKR selalu mencari Allah ketika sakit, baik sakit fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani, karena mereka tahu bahwa hanya Allah-lah sumber kesembuhan segala macam sakit.
Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati ajalnya, dia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu … mati
<> OKR mata dan hatinya selalu tertuju pada Allah karena mereka tahu bahwa Allah-lah satu-satunya sumber pengharapan dan jaminan hidup kekal.
Mereka tahu bahwa Allah selalu menyertainya sehingga mereka dapat berbahagia meskipun melintasi Lembah Baka, mereka berjalan makin lama makin kuat dalam ziarah di dunia ini (Mzm 84:6-8).
<> OKR mata dan hatinya selalu tertuju pada Allah karena mereka tahu bahwa Allah-lah satu-satunya sumber pengharapan dan jaminan hidup kekal.
Mereka tahu bahwa Allah selalu menyertainya sehingga mereka dapat berbahagia meskipun melintasi Lembah Baka, mereka berjalan makin lama makin kuat dalam ziarah di dunia ini (Mzm 84:6-8).
Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yes 40:31)
(Sumber: Warta KPI TL No.116/XII/2013 » Renungan KPI TL tgl 21 November 2013, Bapak Bambang Subagio).