23.16 -
*Keluarga*
The power of a positive mom
Sebagai ibu kita diciptakan secara khusus untuk mempengaruhi kehidupan generasi yang mendatang. Tuhan tidak memberikan tugas tanpa memperlengkapi kita terlebih dahulu – memberikan kekuatan yang luar biasa yang memungkinkan menyelesaikan banyaknya kebutuhan dan perhatian yang diperlukan oleh orang-orang yang ada dalam tanggung jawab kita – merupakan panggilan yang penting dan mulia.
Namun demikian, harus menyadari bahwa yang paling bisa memenuhi kebutuhan
anak-anak bukanlah kita, namun Tuhan.
Anak-anak kita tidak akan selalu berhasil dalam setiap
hal yang mereka lakukan. Kita perlu hadir saat mereka menang/kalah. Dalam air mata, sakit hati, dan
kekecewaan, kita perlu menyediakan
diri untuk mendengarkan serta mendampingi mereka. Dukungan kita harus
tak bersyarat!
Semua orang pasti pernah mengalami hari yang
buruk/gagal berprestasi. Dari tanggapan kita terhadap kegagalan mereka,
kita bisa menjatuhkan kepercayaan diri mereka/justru malah membantu mereka
berkeinginan untuk mencoba lebih keras lagi di waktu yang akan datang.
Luka yang timbul akibat diejek/diasingkan dapat menimbulkan luka yang melekat dalam pikiran
anak yang mudah terpengaruh. Mengeluarkan pernyataan
yang ceroboh/tak sengaja, yang tampaknya tak berarti bagi orang dewasa
bisa berkembang menjadi besar pada seseorang yang masih muda. Kata-kata kasar dan kritik yang tidak membangun
mempunyai potensi untuk menimbulkan kerusakan besar dan membuat hidup jadi
tidak tenang.
Kita bertanggung jawab untuk memberikan kekuatan dan
keberanian kepada anak-anak setiap hari untuk menghadapi kesempatan dan
tantangan hidup.
Setiap komentar negatif yang diterima seseorang, diperlukan
sepuluh komentar positif untuk mengatasi dampak komentar negatif tersebut.
Kata-kata positif serta dorongan yang kita berikan mempunyai pengaruh yang luar
biasa dalam kehidupan anak-anak kita.
Setiap orang memerlukan dorongan positif dalam hidup
ini. Sebuah kata yang bersemangat,
senyum kasih, atau sepotong
doa dukungan bisa menjadi hal yang paling diperlukan untuk mengarahkan
dirinya ke arah yang benar.
Saat kita memusatkan perhatian atas hal-hal yang layak
dipuji pada Tuhan yang Maha Esa serta membentuk kebiasaan untuk memuji-Nya (Mzm
146:2), kita tak diragukan lagi akan menjadi lebih positif dan bersemangat dan
lebih lagi akan mempunyai komentar positif di ujung lidah kita bagi anak-anak
kita serta orang lain.
Ada banyak sumber yang bisa saudara gali untuk
mendapatkan kata-kata positif (Alkitab, TV, radio, majalah dll). Ayat-ayat
Alkitab bisa sangat
efektif untuk memberikan pujian yang saleh dan membentuk kualitas abadi
seperti kasih, sukacita dan damai (Ef 4:29-32; Kol 3:12-15; Flp 4:8).
Pengaruh pujian seperti angin kencang yang dengan kuat
mengarahkan layar hidup anak-anak kita untuk mengarungi gelombang kehidupan –
membantu mencapai tujuan mereka. Namun kita harus berhati-hati. Kadang kita
tergoda untuk menjadikan keinginan kita menjadi keinginan anak-anak kita,
mendorong mereka ke arah yang kita inginkan bukannya ke arah yang direncanakan
Tuhan bagi mereka sejak awal penciptaan.
Agar saudara dapat memberkati anak-anak saudara, mulailah
dengan mengatakan kepada mereka bahwa Tuhan menciptakan mereka secara unik dan
istimewa, dan Ia mempunyai
rencana besar dalam kehidupan mereka (Yer 29:11-13).
Hanya Tuhan – yang membangun kapal mereka, menentukan
arah tujuan, dan yang sekarang memberi kita hak untuk meniup layar mereka.
Sebagai ibu yang positif, biarlah semua pujian, dorongan semangat, dan cinta
tak bersyarat kita mencapai tujuan mereka!
Rahasia kesuksesan adalah tujuan yang
konstan – pernyataan pribadi kita membuat kita tetap fokus pada
arah yang positif, membantu hidup kita dengan memperlihatkan tujuan yang penuh keyakinan dan melupakan kelemahan kita.
Jika seseorang dengan rasa percaya diri menuju ke arah
impiannya dan keinginan untuk mencintai kehidupan yang ia bayangkan, ia akan
memperoleh kesuksesan dalam waktu singkat (Henry David Thoreau).
Persahabatan memerlukan cinta, perawatan
dan perhatian untuk
berkembang dan semakin mendalam, seperti diibaratkan sebagai taman bunga yang
indah; di mana bunga membutuhkan air, sinar matahari, dan nutrisi yang cukup
untuk bertumbuh dan berbunga. Apakah yang bisa kita lakukan untuk merawat taman
bunga hubungan kita yang indah?
Marilah kita lihat tiga kunci berikut ini:
1. Jadikan persahabatan sebuah prioritas.
Untuk mempertahankan persahabatan yang penting harus dengan sengaja menyisihkan waktu
untuk bertemu, tidak harus menyita banyak waktu; yang dibutuhkan
hanyalah sedikit kebaikan, perhatian,
rasa kasihan satu sama lain dan perencanaan.
Sesungguhnya seorang sahabat adalah karunia
Tuhan yang diberikan
kepada kita untuk berbagi sukacita dan juga membantu dalam menghadapi tantangan
hidup. Teman-teman yang diberikan Tuhan dalam hidup kita menantang dan menajamkan kita sehingga membantu kita
menjadi orang yang lebih baik (Ams 27:17).
2. Dibangun dari minat yang
sama.
Menjalin persahabatan
tidak mengharuskan kita mengabaikan
tanggung jawab keluarga. Bahkan, persahabatan yang baik akan terus
berkembang, meskipun kita tetap memprioritaskan suami dan anak-anak kita.
Apapun kesamaan minat saudara, pupuklah itu! Saudara
akan menemukan hubungan yang alami mulai terbentuk. Kemudian, setelah rasa
percaya mulai terbentuk bersama lewatnya waktu, saudara bisa berbagi cerita
dengan kejujuran serta keterbukaan yang lebih dalam.
3. Saling mendorong
Seorang pemberi semangat sejati - tidak
pernah membiarkan orang merasa sedih/kecewa, selalu berusaha melihat
sisi baik dari semua hal.
Ingat, persahabatan yang positif akan mendatangkan
perbedaan dalam hidup saudara. Persahabatan yang negatif membawa kita merasa
putus asa, tidak puas, bahkan perceraian.
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran (Ams 17:17).
Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (1 Yoh 3:18).
(Sumber: Warta KPI TL No. 16/VIII/2005 » The Power of a
Positive Mom, Karol Ladd).