00.19 -
*Mengenal KPI TL*
Sejarah KPI TL
Kelompok ini mula-mula muncul dari keinginan berkumpul atas nama pembelajaran Kitab Suci atau Pendalaman Alkitab. Atas usul Ibu Yovita kepada Ibu Djoko Ismojo yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua WKRI ranting Filipus, untuk mengadakan kelompok belajar Kitab Suci para ibu.
Maka di bulan Februari 2000 berkumpullah 10 orang ibu untuk maksud tujuan tersebut, yaitu: Ibu Djoko Ismojo, Ibu Bambang, Ibu Dity Eko, Ibu Emmy, Ibu Prapto, Ibu Surya, Ibu Sutikno, Ibu Toeti, Ibu Yani dan Ibu Yovita. Dalam kelompok ini muncullah kesepakatan untuk belajar Kitab Suci satu minggu sekali dari jam 10.00-12.00 WIB.
Kelompok ini didukung oleh ketua Wilayah Filipus, Bapak Djoko Ismojo dan Romo Kepala Paroki Gembala Yang Baik, Romo Martin Anggut, SVD. Dukungan ini sangat berarti bagi kelompok ini. Pada tahun 2003, Romo Gregorius Kaha, SVD bersedia menjadi Romo Moderator bagi kelompok kecil ini.
Dari awal kelompok ini bukan kelompok PDKK, maka kelompok ini tidak berada di bawah BPK. Kelompok ini menjadi bagian dari kelompok kategorial paroki dengan sasarannya proses pembekalan dan pembelajaran Kitab Suci.
"Sabda itu menjadi Manusia dan tinggal diantara kita"
Kumpulan ibu-ibu atas nama Sang Sabda tadi, terus-menerus membiarkan diri dipimpin oleh Roh Kudus. Dia hadir dalam kelompok ini dan mencurahkan berkat demi berkat.
Pertama: mulai adanya kepengurusan kecil. Merekalah yang mengkoordinir ini dan itu, mereka rela menjadi pelayan dalam kelompok kecil ini.
Dengan penuh semangat mereka mempersembahkan apa saja yang dimilikinya untuk memuliakan Allah demi kebersamaan iman.
Kedua: jumlah anggota terus ditambahkan dalam kelompok ini; ada yang tua, ada yang muda, ada yang ibu-ibu, ada yang bapak-bapak, ada yang dari lingkup dalam paroki, ada yang dari luar paroki.
Dan sebagai sarana komunikasi serta pengembangan iman, hadir pula warta KPI TL. Berkat ini juga dirasakan oleh masing-masing keluarga.
Selama perjalanan 16 tahun ini, kelompok ini juga membagikan sembako bagi umat yang sudah ditentukan setiap bulan, mengunjungi umat yang sakit, mengadakan rekoleksi keluarga, mengadakan seminar, pelayanan ke luar dan ikut serta ambil bagian hidup menggereja.
Pada awal proses pembelajaran Kitab Suci ini difasilitaskan/diberikan oleh Ibu Yovita. Kemudian kelompok ini mulai membuka diri untuk mengundang pengajar dari luar, baik rohaniwan-rohaniwati maupun kaum awam.
Untuk mendukung kelancaran kegiatan pendalaman iman ini, maka setiap hari Selasa diadakan doa umat di rumah Ibu Yovita. Sekarang doa umat diadakan di ruang seksi Gereja Roh Kudus.
Kelompok ini mengadakan pertemuan setiap hari Kamis I-IV. Gereja mengijinkan menggunakan Balai Paroki untuk pertemuan pendalaman iman ini.
Dibalik berkat dan rahmat yang dirasakan itu, kelompok ini juga tidak bebas dari tantangan dan kesulitan.
Ada tantangan dari luar, yang kadang melihat secara pesimis kehadiran kelompok ini.
Tantangan dari dalam, dimana kesetiaan dan komitmen untuk berkumpul diuji dengan banyak godaan dan pengaruh lain.
Hal ini dapat dilihat dari nama kelompok ini yang mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari "Pendalaman Alkitab Theresia Lisieux", Kelompok Devosi Kitab Suci Theresia Lisieux", sampai pada akhirnya seperti sekarang "Kelompok Pendalaman Iman Theresia Lisieux"
Nama memang penting, tetapi jauh lebih penting adalah arah bersama dalam kelompok, dan dari awal arah tetap sama, yakni: " Berkumpul atas nama iman akan Yesus dan belajar terus-menerus mengikuti Sang Sabda".
"Pergilah kamu diutus"
Santa Theresia Lisieux, pelindung kelompok ini pernah menulis bahwa kekudusan dapat dicapai oleh siapa saja betapapun rendah, hina dan biasa orang itu.
Caranya ialah dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta yang murni kepada Tuhan.
Kelompok ini mungkin kecil dimata manusia, mungkin biasa dimata banyak orang tetapi "jalan kecil" inilah yang dianjurkan St. Theresia Lisieux untuk mengikuti Yesus.
Mari kita setia mengikuti jalan kecil ini, sehingga kita dapat juga membagikan berkat bagi keluarga dan orang-orang yang di sekitar kita.