Senin, 02 November 2015

17.56 -

Perempuan Dalam Masa Hidup Yesus

Perempuan dalam masa hidup Yesus:

1. Selalu menjadi obyek

Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya ... (Mat 5:28).

Pada hari ulang tahun Herodes, anak perempuan Herodias disuruh menari untuk menyukakan hati Herodes. Sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang diminta. Dibenak Herodias ada skenario yang jahat, sehingga anak perempuannya disuruh minta kepala Yohanes Pembaptis (Mat 14:1-12).

Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Jika seseorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan istrinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu (Mat 22:24-28) – satu orang dibikin piala bergilir, tidak ada kebebasan untuk memilih jodohnya sendiri.

Tidak percaya karena menganggap omongan perempuan itu omong kosong belaka (Luk 24:10-11).

2. Banyak yang menjadi beban/menderita/sakit

Perempuan yang kedapatan berzinah (Yoh 8:3).

Maria mengambil minyak narwastu yang mahal harganya untuk meminyaki kaki Yesus (Yoh 12:3); seorang perempuan mencurahkan minyak wangi yang mahal ke atas kepala Yesus (Mat 26:7; Mrk 14:3) – dianggap pemborosan padahal ...

Janda di Nain yang sedih karena anaknya mati (Luk 7:11-17).

Anak perempuan yang sedang sakit - pendarahan 12 tahun (Mat 5:23; 9:20). 


Seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh hingga sakit (Luk 13:11).

3. Yang melaksanakan tugas sehari-hari

Dilahirkan oleh perempuan (Mat 11: 11).

Ragi yang diambil seorang perempuan dan...(Mat 13:33).

4. Yang tidak diperhitungkan dalam masyarakat karena tidak mempunyai status sosial.

Membawa seorang perempuan yang berbuat zinah; padahal menurut hukum PL ‘bila seorang laki-laki berbuat zinah, pastilah keduanya dihukum mati’ (Im 20:10), ‘apabila ada seorang gadis tidur dengan laki-laki, maka mereka harus dilempari batu sehingga mati’ (Ul 22:22-24).

Bukankah saudara-saudaranya perempuan (Mat 13:56) – bermaksud jahat merendahkan.

... kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya (Yoh 6:10).

Ada dua jenis perempuan:

1. Yang ambisius – permintaan ibu Yakobus dan Yohanes: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” (Mat 20:21).

2. Yang gemes (senang semu/sementara) – berserulah seorang perempuan dan berkata: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang menyusui Engkau.” (Luk 11:28). 

Apakah Yesus setuju dengan perempuan sebagai obyek/yang tidak diperhitungkan dll. seperti gagasan tersebut di atas? Tidak!

Yesus justru melihat bahwa ‘perempuan setelah bertemu dengan-Nya selalu ada perubahan’ – mengalami pertobatan dan melakukan kehendak Allah

Ibu mertua Petrus sakit demam - ketika tangannya dipegang Yesus lenyaplah demamnya. Iapun bangun dan melayani-Nya (Mat 8:14-15).

Perumpamaan dirham yang hilang - perempuan yang kehilangan satu dirham diantara sepuluh dirhamnya, mencarinya dengan cermat sampai menemukannya, meskipun tidak berarti (ada sukacita - Luk 15:8-9).

Kemauan melakukan kehendak Allah dan pertobatan ini yang akhirnya membuat Maria Magdalena mendapat kesempatan yang pertama kali melihat kubur kosong dan pertama kali bertemu dengan Yesus yang bangkit (Yoh 20:1, 14).

Perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika dia mendengar Yesus ... sambil menangis membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih (Luk 7:37-38, 47).

Ketika bertemu Yesus, kita perlu bertobat dan harus menangkap kehendak Allah terhadap diri kita serta menyadari bahwa diri kita adalah pendosa, jauh dari kasih dan kerahiman sehingga mendapat rahmat berlimpah dan mengalami kuasa yang luar biasa; jangan hanya terbuai dengan kehebatan-Nya saja. 

Gereja menginginkan habitus baru/cara hidup baru yang setiap orang memperhatikan martabat sesamanya sebagai anak-anak Allah. 

Kita pun mempunyai tugas misioner untuk melayani Yesus kepada siapa saja yang belum menikmati kebangkitan Kristus.

(Sumber: Warta KPI TL No. 37/V/2007; Renungan KPI TL Tgl 12 April 2007, Rm Y. Astanto CM).