Kita hidup dengannya, dilahirkan olehnya, dan kita bertahan hidup olehnya. Air bisa untuk menyimpan ‘ingatan’, memiliki energi, getaran, gema (resonansi), apa pun yang kita letakkan di dekatnya/rendam/campurkan di dalamnya.
Jadi energi/getaran air yang ada di dekat kita akan menjadi energi dan getaran yang kita alami.
Tanpa cukup cairan di dalam tubuh, kita mengalami dehidrasi dan organ-organ pembersih (hati, ginjal, sistem getah bening, peredaran darah, paru-paru, dan sel-sel) tidak bisa berfungsi secara efisien, dan peredaran darah menjadi lamban.
Beberapa fakta yang mengagumkan tentang air:
Tubuh kita terdiri dari air 60%, otak dan otot 75%, darah 82%, tulang 25%.
Air di dalam tubuh mempertahankan keseimbangan pH tubuh dan mengatur suhu tubuh – pada hari-hari panas, keringat menyebabkan kita kehilangan sampai 16 gelas air perhari; dalam cuaca dingin, tubuh membutuhkan air dalam jumlah yang sama seperti pada cuaca yang panas.
Air untuk membantu kita bernafas karena melembabkan udara pada saat kita menghirupnya; untuk menghembuskan nafas.
Air membantu mengeluarkan racun dan bahan sisa metabolisme.
75% dari rasa lapar kita sebenarnya adalah permintaan akan air. Jadi, setiap kali saudara merasa lapar, minumlah satu gelas air. Jika 20 menit kemudian masih merasa lapar, saudara bisa memakan sesuatu. Berkurang sebesar 2% saja, kita akan mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).
Begitu kita mengalami dehidrasi, fungsi tubuh akan mulai melamban dan beroperasi secara tidak efisien.
Jika kita tidak cukup minum, pasokan air akan habis sebelum air mencapai bagian luar dan kulit kita akan tampak kering, kerut-kerut wajah akan lebih terlihat, rasa nyeri serta linu. Mulut yang kering merupakan tanda terakhir dari dehidrasi.
1. Dehidrasi ringan memperlambat metabolisme sebanyak 3% - penyebab perasaan lemas ketika bangun dan letih sepanjang hari, memperlambat ingatan, kesulitan menghitung/ membaca/memilah pekerjaan, bisa mengakibatkan kulit kering dan gatal.
2. Dehidrasi tingkat sedang – sakit kepala, pusing.
3. Dehidrasi jangka panjang – tekanan darah tinggi, buruknya peredaran darah/pencernaan/ginjal, serta fungsi dan proses tubuh yang lambat.
Jika mengalami beberapa gejala tersebut di atas, hanya dengan minum air dalam jumlah yang benar bisa membuat perbedaan besar pada tubuh dan kehidupan kita – mempunyai energi yang luar biasa, kulit yang bercahaya, turunnya berat badan, berkurangnya selulit, membaiknya imunitas tubuh, tidak letih dan lesu, mampu berpikir jernih sepanjang hari dan meningkatnya kesehatan dan kesejahteraan secara umum.
Banyak penyakit serius yang disebabkan oleh dehidrasi yang bisa diobati dengan memperbolehkan tubuh berfungsi pada tingkat hidrasi optimal dan imunitas lengkap.
Apakah akibat dari terjadinya dehidrasi?
* 75% rasa lapar sebenarnya adalah sensasi haus
Jika kita menerapkan cara makan, misalnya minggu ini makan banyak dan minggu berikutnya nyaris tidak makan apa pun untuk menyeimbangkan tindakan minggu sebelumnya (Sindroma Yo-Yo), maka tubuh akan berupaya ekstra keras untuk mengimbangi fluktuasi yang ekstrem ini. Sama halnya dengan air.
Jika saudara minum banyak minggu ini lalu nyaris tidak minum air pada minggu berikutnya, maka tubuh akan berusaha mengatur diri dengan menahan pasokan air yang ada. Akhirnya tubuh memasuki modus kelaparan.
Untuk mengatur titik puncak dan titik dasar, metabolisme akan melambat agar tidak membakar lemak. Dengan melakukan hal ini, tubuh mempunyai cadangan lemak untuk digunakan ketika kelak kita melaparkan diri.
Akibatnya adalah, bahwa ketika berdiet, tidak mengalami penurunan berat tubuh karena tubuh tidak mau menempatkan diri pada posisi kacau.
Maka terjadi dehidrasi dengan cara yang sama: tubuh membutuhkan air, jika kita tidak memberinya cukup banyak maka tubuh akan membuat cadangan agar bisa tetap berfungsi – hasilnya adalah retensi air.
* Jika kita mengalami dehidrasi, keseimbangan pH akan terganggu (pH di bawah 7,4) dan keasaman tubuh meningkat.
Tingkat keasaman ini bisa berdampak pada cairan di dalam sel-sel. Pada keadaan perut panas/gangguan pencernaan, lapisan lambung tidak lagi melindungi lambung dari asam lambung yang dikandungnya (kembung, nyeri tukak lambung/sakit maag, gas, iritasi usus, tekanan darah tinggi, sembelit).
Pertukaran cairan di dalam sel tubuh diatur oleh kandungan natrium/sodium (berada di dalam sel) dan kalsium/potasium (berada di luar sel). Keseimbangan ini akan menciptakan fungsi pompa yang optimal (sodium - menyerap air, potasium mengeluarkan cairan). Jika pompa ini tidak seimbang, secara otomatis, tubuh akan menarik dan menahan lebih banyak air.
Efek jangka pendeknya adalah kembung dan retensi cairan; efek jangka panjangnya adalah pembaruan dan regenerasi sel menjadi buruk (kerusakan yang menetap pada struktur di dalam sel-sel).
Jika sodium sudah dominan, gerakan di antara sel-sel akan melamban, pembuangan bahan sisa akan melambat sehingga menjurus ke penumpukan bahan sisa, maka air akan tertahan, dan menimbulkan penyumbatan.
Tubuh setiap orang memiliki sel-sel lemak. Hormon menentukan ukuran, penyebaran, dan penumpukannya.
Stres, gaya hidup yang pasif, postur tubuh, pakaian, peredaran darah yang buruk dan siklus diet/makan banyak – menyumbang pembentukan selulit (timbunan racun, air, dan produk sisa), yang ditandai secara khusus oleh struktur kulit yang buruk.
Kondisi normal tubuh mereka bisa terganggu dan menghalangi kemampuannya untuk memproses cairan dan getah bening secara efektif dan efisien.
Tampilan selulit bisa seperti kulit jeruk, daging yang menggelantung, dan kadang-kadang nyaris tidak terlihat karena berada di bawah lapisan kulit yang bugar dan sehat.
Kelebihan berat badan, kenaikan/penurunan berat tubuh yang cepat, akan memberi tekanan tambahan pada sel-sel jaringan kulit sehingga akhirnya mengakibatkan daging yang kendur, menggelantung, dan teregang.
Jika daging tidak terhidrasi penuh, kebugaran dan kelenturan kulit akan menurun dan terbentuk selulit.
Tetapi sayangnya, selulit tidak hilang dengan sendirinya ketika pergeseran hormon ini berhenti.
Akan bertambah parah ketika kadar racun di dalam tubuh sudah terlalu tinggi/pekat (asma dan alergi).
Peredaran darah sangat mengandalkan air, begitu pula sel-sel dan tulang-tulang kita.
Jika kita tidak cukup minum air:
1. darah menjadi mengental dan peredarannya menjadi lambat.
Jika kita mengalami dehidrasi, darah juga mengalami dehidrasi. Karenanya, darah tidak dapat mencapai organ-organ dan anggota tubuh secara efisien, dan ini bisa menimbulkan masalah pengaturan tekanan darah, pengaturan jantung, dan memberi stres pada jantung.
Jantung adalah pompa yang mempertahankan peredaran darah dan sebagian besar fungsi tubuh kita diatur olehnya. Jika cairan yang dipompanya mengalami perubahan keadaan/kandungan, maka jantung mendapat tekanan lebih besar/mengalami perubahan, dan kedua keadaan ini tentunya tidak sehat (tekanan darah tinggi dan kondisi jantung).
2. Tulang akan mengering dan menyebabkan pergesekan. Kantong cairan, yang biasanya melindungi sendi dan menjadi bantalan untuk setiap gesekan yang kita lakukan, tidak lagi bisa bekerja dengan baik.
Kontak di antara persendian dan kurangnya perlindungan di antara tulang akan menimbulkan nyeri - sebagai petunjuk adanya ketidak-beresan di dalam tubuh (Arthritis).
Tulang punggung didukung dan disangga oleh kantong-kantong cairan (piringan sendi) yang ada di antara setiap tulang punggung.
Setiap piringan ini mendukung gerakan dan benturan sehari-hari. Ketika kita berolahraga, melompat naik-turun, piringan sendi berfungsi seperti bantal yang melindungi sendi dari kerusakan/benturan.
Jika kadar air di dalam tubuh rendah, maka kadar cairan di tulang punggung juga berkurang. Dalam keadaan seperti ini, ketika kita bergerak, tulang dan sendi akan saling berbenturan keras.
Akibat yang paling ringan adalah rasa nyeri, dan yang terburuk adalah kelumpuhan (karena terjadinya benturan yang menembus piringan sendi dan merusak saraf tulang belakang - sakit punggung).
Aturan sederhana agar mendapatkan hasil terbaik dan efek langsung dari terapi air:
Pastikan airnya segar – dari botol yang baru dibuka hari itu/air yang baru dituang dari bejana yang berfilter.
Minum paling sedikit 2 liter air per hari, pada hari panas/dingin tambahkan paling sedikit setengah liter air.
Pastikan paling sedikit 1,5 liter air bening (teh herbal, air tawar, air dikarbonasi, sari buah – diperhitungkan sebagai air); dan tersebar di sepanjang hari, misalnya satu gelas setiap satu jam.
Jika fisik kita bekerja dengan keras/olahraga, tubuh akan mengeluarkan banyak air yang sangat berharga (berkeringat). Peningkatan penggunaan otot, kecepatan metabolisme, dan peredaran darah memerlukan lebih banyak cairan untuk bekerja dengan efisien.
Pastikan menambah satu liter air/jam bukan di awal/akhir olahraga. Tidak minum terlalu cepat dan banyak karena akan membebani sistem kita (membanjiri tubuh) dan akan menghambat tubuh menyerap nutrisi penting yang dibutuhkan.
Jika kita minum ketika tidur, kita kehilangan air melalui keringat dan metabolisme normal - kehilangan air dalam jumlah yang sama banyaknya seperti ketika kita sedang tidak tidur. Meminum banyak air sebelum tidur akan membuat kita bangun tengah malam untuk ke kamar mandi. Berjuanglah untuk tidak buang air kecil, maka perasaan itu akan lenyap dengan sendirinya!
Pastikan ketika bangun pagi, kita meminum satu gelas besar air untuk menggantikan air yang sudah keluar semalaman. Jangan tergoda meminum air yang sudah berada di sisi tempat tidur kita semalaman – air ini sudah tidak segar dan tidak membugarkan lagi.
Setiap kali minum segelas teh/kopi/minuman soda (tidak diperhitungkan sebagai air), paling sedikit minumlah air dalam jumlah yang sama.
Teh/kopi/minuman soda adalah minuman yang mengandung kofein bersifat diuretika (menyebabkan sering buang air kecil), meningkatkan keasaman di dalam tubuh, membuat kehilangan air di dalam tubuh dan juga meninggalkan residu yang perlu dibersihkan oleh tubuh; mempercepat metabolisme dengan cara yang tidak benar, dan membuat kita tergantung pada asupan kofein untuk bisa berfungsi secara benar.
Minuman soda secara berlebihan dan teratur akan membuat hidung bengkak, pembuluh darah pecah, dan peredaran darah melemah, kulit akan menjadi pucat, bernoda dan kering. Kofein akan berpengaruh sama, kecuali masalah pembuluh darah.
Kapan kita harus minum air?
Begitu terbangun di pagi hari, minumlah satu gelas air.
Untuk sarapan, selalu minum satu gelas air hangat dan air jeruk lemon nipis segar untuk membersihkan sistem tubuh.
Setiap kali buang air kecil, minumlah 8 teguk air untuk menggantikan cairan yang hilang.
Sebelum makan, pastikan minum satu gelas air. Ini akan menghambat selera makan dan menghambat minum selagi makan. Jika minum terlalu banyak pada waktu makan akan mengurangi penyerapan bahan nutrisi.
Pastikan sudah minum sedikitnya 1,5 liter air sebelum jam 6 sore.
Pergilah ke toilet sebelum pergi tidur, tetapi minumlah satu gelas air sebelum tidur – 4 atau 5 teguk saja.
Kita bisa terhidrasi penuh dengan tubuh yang segar, kulit yang lembut, dan penuh energi.
Tetapi jika kita tidak bersikap positif terhadap kehidupan, kita tidak akan benar-benar bersih dari racun - air dapat membantu membersihkan pikiran negatif, menjernihkan emosi/perasaan yang mengganggu).
(Sumber: Warta KPI TL No. 36/IV/2007; Water Detox, Jane Scrivner)