Kamis, 06 Agustus 2015

"Pedoman Hidup"

Kotbah di bukit adalah Pedoman Hidup 

(Mat 5-7; KGK 2764)










































Bahagia
bukanlah ditentukan oleh segala sesuatu
 yang kita peroleh
tetapi 
adalah oleh rasa syukur kita 
atas apa yang sudah kita peroleh.

Kebahagiaan 
bukan berapa banyak jumlah 
yang yang engkau miliki
tetapi
berapa banyak 
orang yang ada di sekelilingmu 
yang mengasihi
dan 
menciptakan kenangan yang indah bagimu.

Sabda Bahagia mencerminkan wajah Yesus Kristus dan cinta kasih-Nya. mereka menunjukkan panggilan umat beriman, diikutsertakan di dalam sengsara dan kebangkitan-Nya; mereka menampilkan perbuatan dan sikap yang mewarnai kehidupan Kristen; mereka merupakan janji-janji yang tidak disangka-sangkayang meneguhkan harapan di dalam kesulitan; mereka menyatakan berkat dan ganjaran, yang murid-murid sudah miliki secara rahasia (KGK 1717).

Sabda bahagia sesuai dengan kerinduan kodrati akan kebahagiaan. kerinduan ini berasal dari AllahIa telah meletakkannya di dalam hati manusia, supaya menarik mereka kepada diri-Nya, karena hanya Allah dapat memenuhinya: "Pastilah kita semua hendak hidup bahagia, dan dalam umat Tuhan tidak ada seorang pun yang tidak setuju dengan rumus ini, malahan sebelum ia selesai diucapkan" (Agustinus, Mor.eccl. 1, 3, 4).

"Dengan cara mana aku mencari Engkau, ya Tuhan? Karena kalau aku mencari Engkau, Allahku, aku mencari kehidupan bahagia. aku hendak mencari Engkau, supaya jiwaku hidup. Karena tubuhku hidup dalam jiwaku, dan jiwaku hidup dalam Engkau" (Agustinus, conf. 10, 290) (KGK 1718).

Sabda bahagia menuntut dari kita keputusan-keputusan penting yang ada hubungannya dengan kekayaan duniawi. Mereka membersihkan hati kita dan mengajarkan kita mencintai Allah di atas segala sesuatu (KGK 1728).

Sabda bahagia menunjukkan kepada kita tujuan akhir, yang untuknya Allah telah memanggil kita: Kerajaan Sorga, memandang Allah, mengambil bagian dalam kodrat ilahi, kehidupan abadi, pengangkatan sebagai anak Allah, dan perhentian di dalam Allah (KGK 1726).










Dukacitamu 
akan berubah menjadi sukacita.
Sekarang kamu diliputi dukacita ... 
hatimu akan bergembira
dan tidak seorang pun yang dapat merampas 
kegembiraan itu dari padamu.
(Yoh 16:20-22)

Dukacita menurut kehendak Allah 
menghasilkan pertobatan 
yang membawa keselamatan 
dan yang tidak akan disesalkan, 
tetapi dukacita yang dari dunia ini 
menghasilkan kematian.
(2 Kor 7:10)

Jika kamu harus menanggung ganjaran
Allah memperlakukan kamu seperti anak
Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
 oleh ayahnya?
Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, 
yang harus diderita setiap orang, 
maka kamu bukanlah anak, 
tetapi anak-anak gampang.
(Ibr 12:7-8)

Tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan 
tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. 
Tetapi
kemudian menghasilkan buah kebenaran 
dan buah kebenaran
  yang memberikan damai 
kepada mereka yang telah dilatih olehnya.
(Ibr 12:11)

Bergembiralah akan hal itu
sekalipun sekarang ini
 kamu seketika harus berdukacita 
oleh berbagai-bagai pencobaan. 
Maksud semuanya itu 
ialah 
untuk membuktikan kemurnian imanmu.
(1 Ptr 1:6-7)

Tetapkanlah hatimu, nak! 
Tuhan semesta langit 
akan menganugerahkan kepadamu
sukacita ganti dukacitamu
Tetapkan hati, nak!” 
(Tob 7:17)


Pikulah kuk yang Kupasang 
dan belajarlah pada-Ku
karena 
Aku lemah lembut dan rendah hati 
dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
(Mat 11:29)

Perhiasanmu ialah manusia batiniah 
yang tersembunyi 
dengan perhiasan yang tidak binasa 
yang 
berasal dari 
roh yang lemah lembut dan tentram
yang sangat berharga di mata Allah.
(1 Ptr 3:4)

Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? 
Baiklah ia dengan cara hidup yang baik 
menyatakan perbuatannya 
oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan
(Yak 3:13)

Sebagai orang-orang pilihan Allah 
yang dikuduskan dan dikasihi-Nya
kenakanlah belas kasihan, kemurahan, 
kerendahan hati, 
kelemahlembutan dan kesabaran.
(Kol 3:12)

Seorang hamba Tuhan
tidak boleh bertengkar
tetapi harus ramah terhadap semua orang. 
Ia harus cakap mengajar, sabar 
dan dengan lemah lembut 
dapat menuntun orang yang suka melawan
sebab 
mungkin Tuhan memberikan kesempatan
kepada mereka 
untuk bertobat dan memimpin mereka 
sehingga mereka mengenal kebenaran, 
dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, 
karena terlepas dari jerat Iblis 
yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.
(2 Tim 2:24-26)

Saudara-saudara,
kalaupun seorang kedapatan melakukan 
suatu pelanggaran 
maka kamu yang rohani
harus memimpin orang itu 
ke jalan yang benar 
dalam roh lemah lembut, 
sambil menjaga dirimu sendiri
supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! 
Demikian kamu memenuhi hukum Kristus.
(Gal 6:1-2)



Aku datang ke dalam dunia ini, 
supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;
setiap orang yang berasal dari kebenaran
mendengarkan suara-Ku.
(Yoh 18:37)

Firman kebenaran, yaitu Injil.
(Kol 1:5)

Barangsiapa masih memerlukan susu 
ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran,
Sebab ia adalah anak kecil.

Tetapi makanan keras 
adalah untuk orang-orang dewasa
yang karena 
mempunyai pancaindra yang terlatih 
untuk 
membedakan yang baik dari pada yang jahat.
(Ibr 5:13-14)

Orang yang telah percaya pada Allah
akan memahami kebenaran,
dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. 
Sebab kasih setia dan belas kasihan 
menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya.
(Keb 3:9)

Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku
kamu benar-benar adalah murid-Ku 
dan kamu akan mengetahui kebenaran 
dan kebenaran itu 
akan memerdekakan kamu. 
(Yoh 8:31-32)

Kalau seseorang mengasihi kebenaran

maka kebajikan
adalah hasil jerih payah kebijaksanaan

Sebab ia mengajarkan 
menahan diri dan berhati-hati
keadilan dan keberanian;
dari pada semuanya itu 
tidak ada sesuatupun dalam kehidupan 
yang lebih berguna bagi manusia.
(Keb 8:7)

Kamu telah belajar mengenal Kristus.
Karena kamu telah mendengar tentang Dia 
dan menerima pengajaran di dalam Dia 
menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, 
yaitu bahwa kamu yang dahulu, 
harus menanggalkan manusia lama
yang menemui kebinasaannya 
oleh nafsunya yang menyesatkan
supaya 
kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu
dan mengenakan manusia baru 
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah
di dalam kebenaran 
dan kekudusan yang sesungguhnya.
(Ef 4:20-24)

Orang yang menjalankan kebenaran
akan berhasil dalam segala usahanya
sebagaimana halnya dengan 
semua orang yang berbuat baik
(Tob 4:6)

Setiap orang dari bangsa mana pun 
yang takut akan Dia 
dan yang mengamalkan kebenaran
berkenan kepada-Nya 
(Kis10:35)

Anak-anak-Ku, 
janganlah membiarkan seorang pun 
menyesatkan kamu.
Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar,
sama seperti Kristus adalah benar;

barangsiapa yang tetap berbuat dosa
berasal dari Iblis.

Untuk inilah
  Anak Allah menyatakan diri-Nya,
yaitu supaya Ia
membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

Setiap orang yang lahir dari Allah, 
tidak berbuat dosa lagi;
Sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia 
dan ia tidak dapat berbuat dosa, 
karena ia lahir dari Allah.

Inilah tandanya anak-anak Allah 
dan anak-anak Iblis: 
setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, 
tidak berasal dari Allah,
demikian juga 
barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
(1 Yoh 3:7-10

Dari pihak Allah 
engkau akan diberi nama ini untuk selamanya:
Damai sejahtera hasil kebenaran
dan “Kemuliaan hasil dari takwa”.
(Bar 5:4)

Berjuanglah mati-matian 
untuk kebenaran,
maka 
Tuhan Allah akan berperang untukmu.
(Sir 4:28)

Inilah doaku, 
Semoga kamu makin melimpah
dalam pengetahuan yang benar 
dan dalam segala macam pengertian,
sehingga kamu dapat memilih apa yang baik,
supaya kamu suci dan tak bercacat 
menjelang hari Kristus,
penuh dengan kebenaran 
yang dikerjakan oleh Yesus Kristus 
untuk memuliakan dan memuji Allah.
(Flp 1:9-11)




Hendaklah kamu murah hati,
sama seperti Bapamu adalah murah hati.
(Luk 6:36)

Kasih itu murah hati.

(1 Kor 13:4)

Siapa yang menunjukkan kemurahan,
hendaklah ia melakukan dengan sukacita.
(Rm 12:8)

Kamu akan diperkaya 
dalam segala kemurahan hati,
yang membangkitkan syukur kepada Allah 
oleh karena kami.
(2 Kor 9:11)

Bagi orang suci semuanya suci;
Tetapi 
bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman
suatu pun tidak ada yang suci,
karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
(Tit 1:15)

Orang yang mencintai kesucian hati 
dan yang manis bicaranya 
menjadi sahabat raja.
(Ams 22:11)





Allah adalah Tuhan semua orang,
Kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Sebab, barangsiapa yang berseru
kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya,
Jika mereka tidak percaya kepada Dia? 
Bagaimana mereka percaya kepada Dia,
Jika mereka tidak mendengar tentang Dia,
Jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya,
Jika mereka tidak diutus? 

Seperti ada tertulis: 
“Betapa indahnya 
kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
(Rm 10:12-15)