19.11 -
*Dosa*
"7 Dosa Pokok"
som - BONG
KI - kir
ca - BUL
GE L - ojoh
I - ri hati
MA - las
MA - rah
Nafsu itu seperti bara api;
saat kecil berguna,
saat membesar akan membunuh anda.
Masuklah melalui pintu yang sesak itu,
karena lebarlah pintu dan luaslah jalan
yang menuju kepada kebinasaan,
dan banyak orang yang masuk melaluinya;
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan
yang menuju kepada kehidupan,
dan sedikit orang yang mendapatinya.
(Mat 7:13-14)
Fakta dalam diri manusia:
1. Semua orang berbuat dosa
dan kehilangan kemuliaan Allah
2. Upah dosa adalah maut
(Rm 3:23; 6:23).
Jika engkau tidak berbuat baik,
dosa sudah mengintip di depan pintu;
ia sangat menggoda engkau,
tetapi engkau harus berkuasa atasnya.
(Kej 4:7)
Penyambahan jin-jin adalah zinah.
(Im 17:7)
Berzinah dengan mengikuti allah lain.
(Ul 31:16; Hak 2:17)
Umat-Ku bertanya kepada pohonnya,
dan tongkatnya akan memberitahu kepadanya,
sebab roh perzinahan menyesatkan mereka,
dan mereka berzinah meninggalkan Allah mereka.
(Hos 4:12)
Siapa mencintai uang
tidak akan puas dengan uang,
dan siapa mencintai kekayaan
tidak akan puas dengan penghasilannya.
(Pkh 5:10)
Janganlah kamu menjadi hamba uang
dan
cukupkanlah dirimu
dengan apa yang ada padamu.
karena Allah telah berfirman:
"Aku sekali-kali
tidak akan membiarkan engkau
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(Ibr 13:5)
Janganlah kaukatakan dalam hatimu:
Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah
yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
Tetapi haruslah engkau ingat kepada
Tuhan, Allahmu,
sebab Dialah
yang memberikan kepadamu kekuatan
untuk memperoleh kekayaan,
dengan meneguhkan perjanjian
yang diikrarkan-Nya.
(Ul 8:17-18)
Saat hati kita sudah dikuasai oleh kesombongan
maka kata-kata/tulisan kita
pasti
isinya hanya caci maki kepada orang lain saja.
Semakin kita sukses,
semakin kita harus belajar apa itu rendah hati.
Hendaklah kamu selalu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar.
tunjukkanlah dalam hal saling membantu.
(Ef 4:2)
Perasaan iri hati,
bukanlah hikmat yang berasal dari atas,
tetapi dari dunia,
dari nafsu-nafsu manusia, dari setan-setan
dari nafsu-nafsu manusia, dari setan-setan
(Yak 3:14-15)
Iri hati dan sakit hati
memperpendek hidup,
dan kesusahan membuat orang menjadi tua
sebelum waktunya.
(Sir 30:24)
Jangan iri atas keberhasilan orang lain,
karena kamu tidak tahu
apa yang telah ia korbankan
untuk mencapai keberhasilan itu.
Di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri
di situ ada kekacauan
dan segala macam perbuatan jahat.
(Yak 3:6)
Kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu,
lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.
(Yak 4:2)
Ketika amarah menjadi raja dalam jiwamu
maka kamu adalah orang yang hidup dalam perbudakan.
Amarah dapat membuat kita lalai menjaga ucapan kita,
akan menambah musuh karena emosinya.
.
Apabila kamu menjadi marah,
janganlah kamu berbuat dosa:
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
dan jangan beri kesempatan kepada Iblis.
(Ef 4:26-27)
Kemalasan
adalah musuh terbesar jiwa
(St. Benediktus dari Nursia)
Memaafkan sesama bukan karena kita hebat
dan mereka layak dimaafkan
tetapi dengan memaafkan
kita mendapatkan kedamaian hati.
Ketika kita berani mengampuni,
artinya berani menghapus rasa benci dan dendam
dalam hidup kita
maka pengampunan itu
tidak akan pernah menguntungkan orang lain
tetapi diri kita sendiri.
Janganlah engkau membenci saudaramu
di dalam hatimu,
tetapi engkau harus berterus terang
menegor orang sesamamu
dan janganlah
mendatangkan dosa kepada dirimu
karena dia.
(Im 19:17)
Ketika Tuhan mengampuni
Dia menghapus dosa
dan memperbaharui jiwa kita.